Sekolahsaya telah mengadakan majlis sambutan Hari Guru di dewan sekolah. Sambutan ini bertujuan untuk menghargai jasa dan pengorbanan guru dalam usaha membentuk generasi yang berwibawa. Tepat pada pukul 8.00 pagi, guru-guru dan murid-murid telah berhimpun di dalam dewan. Semua warga sekolah berdiri tegak untuk menyanyikan lagu "Negaraku
contoh cerita pendek tentang guru - Selamat datang di web kami. Pada pertemuan ini admin akan membahas seputar contoh cerita pendek tentang Guru Puisi Ibu Guru dan Bapak Guru from singkat mengenai musim hujan dapat. 17647 hits 100 contoh karangan pendek bahasa. Dimana semua siswa indonesia akan memperingati hari guru. contoh cerita pendek tentang Cerita Pendek Tentang GuruKata benda abstrak itu maksudnya apa, ya? Seperti yang sudah kamu ketahui, karya sastra yang berbentuk cerita fiksi memang memiliki popularitas yang tinggi di seluruh dunia. Menjadi seorang guru tidaklah mudah kita harus memahami banyak karakter anak didik kita, dan itu bukanlah pekerjaan yang sangat membutuhkan begitu banyak perhatian. Tulis berita mengenai kejadian banjir tersebut. Jika contoh cerita liburan hari raya idul fitri di atas agak mirip dengan kisah sobat guru penyemangat, silakan ganti nama, dan tuliskan alamat di mana tempat tinggal keluarga maupun nama tempat yang menjadi pilihan liburan. contoh cerita pendek tentang cerpen yang satu ini menceritakan perempuan berhijab yaitu bela yang berusaha untuk meraih tadi sajian singkat guru penyemangat tentang contoh cerita pendek tentang liburan sepanjang hari raya. Dengan diberi contoh gerakan oleh guru, siswa dapat melakukan gerak koordinasi kepala, tangan, dan kaki sesuai hitungan dengan benar. Contoh cerita pendek tentang contoh ucapan tahniah berita mengenai kejadian banjir tersebut. Lengkap tentang contoh ucapan perpisahan pertukaran tempat kerja. Sekarang kita melanjutkan pelajaran minggu lalu, ya, yakni tentang kata benda karangan tentang liburan ke baca kumpulan pantun nasehat orang tua ini agar hidupmu lebih terarah! Kumpulan contoh cerita anekdot singkat yang lucu dan menggelitik hati. Sesaat aku merasa khawatir dengan bagaimana nasib karangan narasi tentang tahun 2005 beliau telah memiliki. Seperti yang sudah kamu ketahui, karya sastra yang berbentuk cerita fiksi memang memiliki popularitas yang tinggi di seluruh dunia. Menjadi seorang guru sungguh banyak ini bertujuan untuk menghargai jasa dan pengorbanan guru dalam usaha membentuk generasi yang puisi untuk guru tercinta. Menjadi seorang guru tidaklah mudah kita harus memahami banyak karakter anak didik kita, dan itu bukanlah pekerjaan yang sangat membutuhkan begitu banyak perhatian. Tak ada kata lelah dari itulah pembahasan tentang contoh cerita pendek tentang guru yang bisa kami sampaikan. Terima kasih sudah pernah berkunjung pada website awak. agar artikel yang kami selidik diatas menaruh manfaat jatah pembaca lalu meluap perseorangan yg telah berkunjung pada website ini. kami berharap dorongan berawal seluruh kubu untuk pengembangan website ini supaya lebih apik lagi.
Intinya banyak sekali jasa dan pengorbanan para guru untuk bisa mencerdaskan anak bangsa Indonesia. Tidak ketinggalan, para sineas Indonesia pun membuat beberapa film yang menceritakan tentang perjuangan para guru saat mencerdaskan anak bangsa di beberapa pelosok negeri ini. Banyak perjuangan yang tidak biasa yang akan membuat kita menjadi Selamat Hari Guru Nasional!Guru Penyemangat ikut merasakan kebahagiaan yang membuncah tepatnya pada tanggal 25 November tahun tidak bahagia, sebagai seorang guru, senang rasanya melihat berbagai media sosial yang bertabur dengan kata-kata dan ucapan kebaikan untuk guru, doa untuk guru, serta hadiah untuk hanya event setahun sekali, namun HGN yang berbarengan dengan HUT PGRI ini patut untuk diramaikan dan dihadirkan serangkaian kegiatan Semisal, kegiatan upacara HGN di sekolah yang semua petugasnya adalah dari kalian yang mengikuti kegiatan tersebut? Guru Penyemangat yakin ada, ya. kesempatan kali ini, telah menyiapkan contoh karangan dan cerita singkat bertema Hari dan cerita singkat berikut berisi pengalaman mengikuti kegiatan Hari Guru Nasional Tahun 2021 yang singkat dan cocok untuk materi langsung disimak saja ya detailnyaKarangan Tentang Hari Guru Nasional Tahun 2021 SingkatSelamat Hari Guru Nasional Tahun 2021! Pada tanggal 25 November tahun ini kita kembali menyambut Hari Bahagianya para guru sekaligus Hari Ulang Tahun HUT PGRI yang ke-76 peringatan Hari Guru tiada lain ialah untuk menghargai dan mengapresiasi pengorbanan, kerja keras, upaya, hingga pengabdian para guru di berbagai penjuri Bumi yang kita ketahui dan rasakan bersama, perjuangan dan beban guru dalam mengajar sangatlah mengajari kita dari yang awalnya tidak bisa baca tulis menjadi lancar berliterasi dan bernumerasi. Yang lebih penting daripada itu adalah perubahan perilaku kita, dari yang awalnya kurang baik menjadi lebih dari sejarah, Hari Guru Nasional awalnya ditetapkan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 25 November 1994 dalam sebuah Keputusan Presiden Kepres Nomor 78 tahun 1994. Namun pada perayaan setiap tahunnya, HGN selalu berbarengan dengan HUT organisasi PGRI sudah didirikan sejak seratus hari setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, tepatnya pada tanggal 25 November Tahun tahun 2021 ini, peringatan Hari Guru Nasional masih berbarengan dengan pandemi corona. Sudah hampir dua tahun sistem pendidikan kita diuji. Silih berganti dari yang sebelumnya tatap muka menjadi daring, dan dari yang sebelumnya daring dikembalikan lagi menjadi tatap Baca Pidato Persuasif Tentang Pembelajaran Tatap MukaAtas dasar itulah, pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi mengambil tema HGN, “Bergerak dengan Hati, Pulihkan Pendidikan”.Di sebalik tema tersebut sejatinya terkandung maksud bahwa pemerintah bertumpu harapan kepada para guru di Indonesia untuk bergerak dengan hati dalam memulihkan demikian, sungguh guru hanyalah seorang manusia biasa yang tidak dapat berjuang seorang diri. Maksudnya, tidak cukup hanya para guru saja yang memulihkan pendidikan di tengah pandemi melainkan kita semua juga mesti ikut misalnya, dituntut untuk bersemangat dalam belajar walau seperti apa pun keadaannya. Orang tua pula demikian, mereka diminta untuk bersedia membimbing anak belajar di rumah walau dalam kondisi terlupa, pemerintah pula pemangku kebijakan sudah sewajarnya menerbitkan kebijakan-kebijakan yang melindungi hak-hak guru, memudahkan pekerjaan guru, serta menyediakan fasilitas terbaik guna pemenuhan pembelajaran dan pencapaian tujuan akhirnya, kesimpulan yang kita dapatkan adalah, untuk memulihkan pendidikan di era pandemi diperlukan kerja sama dari berbagai pihak terutama antar sesama pelaku pendidikan. Bekerja itu melelahkan, tapi kalau gerakannya datang dari hati, maka akan timbul rasa Hari Guru Nasional Tahun 2021. Semoga Guruku Senantiasa Sehat dan Bahagia SelaluCerita Tentang Pengalaman Mengikuti Kegiatan Hari Guru Nasional di SekolahCerita Tentang Pengalaman Mengikuti Kegiatan Hari Guru Nasional di Sekolah. Dok. tanggal 25 November tahun 2021 kemarin saya baru saja menjadi peserta upacara peringatan Hari Guru Nasional di pada kegiatan upacara kali ini para petugasnya adalah Bapak/Ibu Dewan Guru. Semisal, guru PKN bertugas membaca UUD 1945, guru IPS membawakan Teks Pancasila, guru Kesenian menjadi pemandu suara, hingga guru agama bertugas sebagai pembaca doa upacara Hari kegiatan upacara di hari Senin atau kegiatan lainnya cukup jarang saya temukan fenomena seperti ini. Ya, barangkali karena HGN adalah hari bahagianya para guru kali, upacara HGN di sekolah berlangsung dengan hikmat dan tertib. Para siswa semuanya hadir dan berpakaian rapi, juga tertib dalam mendengar susunan demi susunan acara dari serangkaian kegiatan upacara tersebut ada momentum yang sangat mengharukan. Ya, tepatnya ketika petugas upacara menyanyikan lagu “Hymne Guru”.Boleh Baca Cerpen Tentang Hari Guru Nasional Singkat dan InspiratifDalam setiap lantunan baitnya seakan-akan mengetuk hatiku sehingga muncul rasa penyesalan karena selama ini kurang menghargai inilah manfaat lain di sebalik kegiatan peringatan Hari Guru Nasional, bahwa momentum hari bahagianya guru mengajak kita semua terutama para siswa untuk kembali melihat, mendengar, dan merasakan secara langsung tentang begitu besarnya jasa upacara Hari Guru usai, kegiatan pun dilanjutkan dengan pemotongan nasi tumpeng oleh segenap dewan guru. Berbarengan dengan itu pula kami secara bergiliran mendatangi para guru untuk bersalaman, berucap maaf serta memberikan hadiah terbaik di sini bukanlah hadiah termahal melainkan hadiah yang menurut kami paling berkesan untuk diberikan pada sendiri pun memberikan buket kecil dengan lampiran puisi untuk guru yang ditulis sendiri. Adapun teman-teman ada yang memberikan cokelat, kado berupa jam tangan, hasil prakarya, lukisan, dan berbagai jenis kado menarik karena siswa sudah diberikan kemerdekaan untuk momentum Hari Guru Nasional Tahun 2021 ini, saya berharap agar para guru di mana pun mereka berada tetap dan selalu semangat dalam mengajar, selalu berbahagia, sehat, dan senantiasa dilimpahkan nikmat dan kebaikan oleh Allah adalah sebenar-benarnya pahlawan tanpa jasa. Karena guru sejati mengajar dengan hati, tidak cukup hanya sekadar ucap kata dan umbar Hari Guru Nasional Tahun 2021.***Nah, demikianlah tadi sajian Guru Penyemangat tentang contoh karangan dan cerita singkat tentang Hari Guru Nasional Tahun bermanfaat, ya. Selamat Mengarang.

Lalubagaimana sebenarnya kondisi pahlawan tanpa tanda jasa itu? Wartawan BBC News Indonesia, Raja Eben Lumbanrau mengumpulkan cerita perjuangan guru honorer di beberapa tempat mulai dari yang dekat dengan pusat ibu kota negara hingga di pedalaman Kalimantan. Seluruh identitas guru honorer yang diwawancara disembunyikan atas permintaan narasumber.

Cerpen tentang guru terbaik – Hai Sahabat pembelajar! Kira-kira ada berapa banyak nama-nama guru yang paling berkesan di dalam lubuk hatimu yang paling dalam? Karena berkat kesabaran dan ketelatenannya dalam membimbing dan mengajar, sehingga banyak di antara anak didiknya berhasil menjadi orang-orang sukses. Cerpen tentang guru terbaik pada laman ini merupakan sebuah cerpen yang bercerita mengenai perjuangan yang dilakukan oleh seorang guru agar ia bisa mengajar dan berinteraksi dengan anak didiknya di kelas dengan gaji pas-pasan. Meskipun apa yang dilakukannya tak pernah terlihat oleh anak didiknya. Untuk itu kami tim akan membagikan cerpen tentang guru terbaik yang pastinya akan bikin air mata meleleh. Tapi sebelum kita membaca cerpen tentang guru terbaik, silakan simak alasan terpenting mengapa kita harus menghormati dan menghargai seorang guru. Cerpen Tentang Guru Terbaik Pahlawan Tanpa Mahkota Cerpen tentang guru terbaik adalah sebuah karya sastra. Seperti kita ketahui guru merupakan profesi yang sangat mulia. Ada juga pepatah yang mengatakan bahwa guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Bagaimana tidak, ilmu yang kita miliki saat ini berasal dari ajaran seorang guru. Untuk itulah diperlukan seorang guru untuk membimbing dan mengarahkan jalan pikiran seorang murid. Baik itu di sekolah maupun di luar sekolah. Nah, pernahkah kita berpikir tentang bagaimana perjuangan seorang guru untuk bisa mengajar ? Segala upaya guru untuk dapat mencerdaskan anak-didiknya tidaklah selalu mudah. Terkadang, guru harus melakukan perjuangan besar yang memakan waktu, tenaga, bahkan materi. Karena untuk itu lah guru adalah sosok yang sepatutnya dihormati dan dimuliakan karena ia adalah orang yang berjasa mentransfer ilmu pengetahuan dan memberikan pendidikan karakter. Meski demikian, guru-guru ini melakukan dengan ikhlas dengan harapan dapat membawa perubahan baik untuk masa depan anak didik, bangsa, dan agamanya. Profesi guru sangat identik dengan gelar tanpa tanda jasa karena besarnya pengorbanan dan perjuangan yang dilakukan. Bahkan mungkin seandainya ada gelar yang diberikan pada seorang guru, itu tidak cukup untuk membalas jasa-jasanya. Berikut ini merupakan sinopsis cerpen tentang guru terbaik paling bikin trenyuh yang dimuat surat kabar Kompas. Sinopsis Cerpen Tentang Guru Terbaik Safedi Karya Farizal Sikumbang Cerpen tentang guru terbaik ini di ambil dari laman KOMPAS yang berjudul Guru Safedi, yang merupakan seorang guru honorer yang memiliki istri dan tidak memiliki anak. Namun dengan penghasilan pas-pasan, bahkan bisa dikatakan tidak cukup untuk menghidupi mereka, 60 ribu/bulan. Dengan penghasilan sebesar itu, tidak cukup untuk menghidupi dua orang dalam rumah tangga. Istrinya terus menangis, meratapi nasibnya, mereka harus menanggung hutang kepada orang-orang untuk memenuhi kebutuhan mereka. Kemiskinan Safedi membuatnya resah, tertekan, dan merasa bersalah. Sehingga membuat lulusan S1 Indonesia tidak antusias dalam mengajar di sekolah. Desas-desus demi gosip datang kepadanya sampai suatu hari seorang pria mencelanya sebagai guru yang tidak kompeten dan mencapnya sebagai boss pemakan uang. Di bawah ini cerita selengkapnya “Guru Safedi” Setelah menumpahkan kegundahan hatinya perihal kebutuhan keuangan dalam keluarganya, istri Safedi lalu beranjak dan duduk di depan pintu rumah. Kedua kakinya diluruskan ke depan. Tatapannya tertekuk ke bawah. Dari atas kursi ruang tamu, beberapa saat kemudian Safedi mendengar tangisan istrinya yang terisak. “Berhentilah menangis, Aisia. Jika ada orang lewat, malu kita,” kata Safedi. ”Biar saja. Biar orang tahu,” jawab istrinya. ”Tetapi, itu tidak baik. Apa kata orang nanti. Aku tidak mau kita menjadi buah bibir pembicaraan orang. Bersabarlah Aisia,” sambung Safedi. Kali ini istrinya mencoba menahan tangisannya. Mungkin dia mulai agak paham. Ini entah sudah kali keberapa istri Safedi menumpahkan perasaannya tentang biaya hidup yang tak bisa dipenuhi. Pekerjaan sebagai guru honorer, dengan gaji sekali tiga bulan yang diterima Safedi, membuat dia kewalahan dalam mengatur biaya hidup sehari-hari. Safedi pun paham tentang itu, karena dalam tiga bulan itu dia hanya menerima uang sebanyak seratus delapan puluh ribu rupiah. Dengan uang sebanyak itu, tentu istrinya sangat sulit mengatur biaya hidup mereka. Dulu, sebelum ada dana BOS yang diberikan pemerintah kepada sekolah, Safedi setiap bulan menerima gaji enam puluh ribu rupiah sebulan. Tetapi, karena dana BOS hanya bisa diambil oleh sekolah tiga bulan sekali, Safedi dan guru-guru honor lainnya juga ikut peraturan itu. ”Utang kita sudah banyak di kedai Uni Ami, Da. Itu yang membuat Aisia bingung,” Demikian ucapan istrinya beberapa minggu lalu sehingga membuat hati Safedi bagai teriris. Perasaan iba kepada istrinya membuat kulit tubuhnya terasa dingin. Perasaan bersalah karena tidak bisa membahagiakan istri juga menyentak hatinya. ”Ya Uda tahu. Nanti akan kita angsur,” jawab Safedi kemudian. ”Utang kita sudah dua ratus tujuh puluh lima, Da. Bulan esok Uda hanya menerima seratus delapan puluh ribu rupiah. Kalau terus-terus begini, terpaksa Aisia akan tetap berutang ke sana-kemari. Aisia ingin Uda mencari usaha lain. Aisia tidak tahan bila Uni Ami merungut meminta uangnya terus.” Lalu Safedi terdiam. ”Ya, Aisia, Uda akan mencoba mencari usaha lain,” katanya pelan dengan nada iba. Lalu pikirannya menerawang jauh, memikirkan pekerjaan apa yang akan dia lakukan untuk memenuhi tuntutan istrinya itu. Sedangkan dia tahu, mencari pekerjaan itu begitu susah. Mungkin teramat susah. Perkenalkan pembaca, nama tokoh utama dalam cerita ini adalah Safedi, SPd. Dia lahir di Padang tanggal 24, tahun 1972, bulan Juni. Gelar kesarjanaan dia peroleh dari Universitas Negeri Padang, Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Dia menyelesaikan kuliah pada tahun 1998. Kini sudah lima tahun mengajar di salah satu sekolah negeri tingkat sekolah menengah pertama di kotanya. Dengan status guru honorer. Gaji per bulan enam puluh ribu rupiah. Itu diterima sekali tiga bulan. Jadi, totalnya berjumlah seratus delapan puluh ribu rupiah. Safedi menikah empat tahun setelah menyelesaikan kuliah. Aisia adalah nama istrinya. Dia hanya tamat sekolah menengah atas. Usianya tiga tahun lebih muda dari Safedi. Tetapi, sampai saat ini, setelah satu tahun menikah dengan Safedi, dia belum juga memberi keturunan buat Safedi. Tetapi, Safedi maklum diri dan tidak menuntut itu dan ini. Safedi adalah tipikal laki-laki yang baik hati. Demikianlah pembaca, perkenalan tokoh utama dalam cerita ini. Cerpen Tentang Guru Terbaik Part II Cerpen tentang guru terbaik part selanjutnya bisa langsung Anda baca. Silahkan, selamat membaca dengan sekasama! Pagi ini Safedi datang ke sekolah lebih awal. Murid-murid masih sedikit yang bermunculan. Sebagian asyik bermain riang di taman. Safedi pun tidak mau diam. Sesampai di kantor dewan guru dia mengeluarkan dari dalam laci buku-buku latihan anak muridnya yang kemarin belum tuntas dia periksa. Dia membolak-balik buku itu dengan pelan. Kemarin dia sering kali mengerutkan kening setiap kali memeriksa latihan murid-muridnya itu. ”Tak ada yang baik mengarang. Ini tulisan centang-perenang. Ejaannya pun tak beraturan,” celotehnya, kali ini dalam hati, ketika memeriksa buku latihan salah satu muridnya yang bernama Riski Kurniawan. Dia ingat wajah anak itu. ”Anak pemalas. Sering cabut. Suka bergaya. Ah, mau jadi apa ini anak,” umpatnya lagi. Dia juga tahu anak itu bukanlah anak orang kaya. Bapaknya bernama Ajo Kurik yang kerjanya setiap hari menghela beruk dari satu kampung ke kampung lain untuk memanjat buah kelapa orang. Tetapi, anaknya berlagak seperti anak orang kota. Suka bergaya. Malah pernah, anak itu kedapatan mewarnai rambutnya dengan warna pink. Mengingat itu, betapa Safedi merasa begitu susahnya membina anak-anak remaja zaman sekarang. Tidak seperti dirinya ketika remaja dulu. Begitulah Safedi, dia merasa banyak yang tidak cocok dan tidak sesuai di dalam hati. Mulai dari sikap murid-muridnya, kebijakan kepala sekolah, atau tentang dunia pendidikan itu sendiri secara lebih luas. Karena itu terkadang dia sering dianggap radikal oleh beberapa teman ketika berdiskusi soal pendidikan. Ilustrasi cerpen untuk guru terbaik ”Tiap sebentar kurikulum diganti-ganti. Kemarin KBK, sekarang KTSP. Tetapi, penerapannya tak ada yang sesuai. Ujian nasional diadakan juga. Yang meluluskan anak murid bukan gurunya. Ini kurikulum macam apa. Bertumpang tindih,” Demikian kata Safedi beberapa hari lalu. ”Ini kan demi mencari pendidikan yang ideal,” jawab guru Mahmud yang hampir sebaya dengan dia. ”Tetapi, ini malah mengacaukan sistem pendidikan. Lihat, karena ujian nasional, para guru-guru memberi kunci jawaban kepada murid-muridnya. Bagaimana ini? Dalam kurikulum KBK maupun KTSP itu kan penilaian diberikan tidak hanya pada kemampuan daya pikir anak, tetapi juga tingkah mereka. Nah, sedangkan pada ujian nasional kelulusan berdasarkan nilai yang diperoleh lewat ujian itu. Ini bagaimana bisa dijelaskan dengan akal sehat kita. Iya, kan?” kata Safedi berapi-api. Ketika Safedi menyelesaikan tugas memeriksa latihan murid-muridnya, bel sekolah tanda masuk pun berbunyi. Anak-anak yang sedari tadi sibuk bermain di halaman terlihat berhamburan menuju ke ruang kelas masing-masing. Tawa riang dan suara pekikan anak-anak sekolah itu menggema sampai ke kantor dewan guru Safedi pun bersiap-siap memasuki kelas. Sejenak dia memeriksa beberapa buku paket yang berada di dalam tas hitamnya yang mulai pudar warna dan retsletingnya rusak. Sudah beberapa bulan ini dia selalu berpikir kapan akan mengganti tas hitamnya itu dengan tas baru. Tetapi begitulah, sampai sat ini dia belum juga bisa melakukannya. Dia pun sudah tidak sabar akan mengajar hari ini. Suara riang anak-anak yang dia dengar sejak tadi membuat semangatnya untuk mengajar begitu menggebu. Dan memang begitu, setiap mendengar suara anak-anak di sekolah semangat mengajarnya begitu tumbuh, melupakan kesulitan hidup yang mengimpit, juga melupakan ceracauan istrinya yang mungkin nanti siang akan kembali dia dengar. Safedi mulai keluar dari kantor dewan guru itu. Dia lihat anak-anak kelas tiga-satu telah berbaris di depan kelas. Lalu satu-satu dari mereka dengan teratur memasuki kelas. Sejenak dia tersenyum. Langkah kakinya terasa ringan menuju ruang kelas itu. ”Assalamualaikum,” sapa Safedi sambil tersenyum. ”Wa’alaikum salam,” jawab murid-murid serempak. Dengan langkah pasti Safedi memasuki kelas itu dan duduk di bangku guru. Dia membuka tasnya. Mengeluarkan buku paket pelajaran Bahasa Indonesia. Safedi akan memerintahkan murid-muridnya untuk memerhatikan kembali pelajaran yang kemarin dia berikan, tetapi anak-anak di baris paling belakang terdengar berisik di telinganya. ”Ya, aku juga memerhatikannya, sudah tiga hari celana bapak itu masih itu-itu juga,” kata Anton Anugrah. ”Ya, ya,” jawab teman sebangkunya. ”Bajunya juga. Kemeja kotak-kotak kuning itu kan sering juga dia pakai.” ”Bosan juga kita, ya, melihat orang berpakaian yang sering kita lihat.” ”Ya iyalah.” ”Mata ini kan selalu ingin melihat yang baru.” ”Hus, jangan keras-keras. Itu Pak Safedi melihat ke arah kita,” kali ini Tina Agus yang duduk di depan mereka menyanggah pembicaraan kedua murid yang terkenal usil di kelas itu. Sebagian mata anak-anak lain memandang ke arah Anton Anugrah dan temannya yang bernama Jamaldi itu. Safedi terdiam sejenak. Kali ini Safedi benar-benar merasa malu. Dia salah tingkah. Semangatnya untuk mengajar hari ini tiba-tiba saja buyar. Tetapi, dia tidak mau marah kepada kedua anak muridnya itu. Dia hanya merasa iba hati, pada nasib, juga pada dunia pendidikan yang tidak berpihak kepada dirinya. Hari itu, Safedi mengajar tidak sepenuh hati. Sindiran yang dilontarkan kedua muridnya itu benar-benar mengena di hatinya. Sepanjang waktu dia hanya ingat kepada istrinya. Juga pada dirinya sendiri yang selama ini tidak bisa membeli pakaian baru untuk mengajar ke sekolah. Ah, hari itu Safedi benar-benar merasa sangat lelah. Melebihi lelahnya pada hari-hari biasa. Safedi pun pulang dengan gontai. Seperti biasa, dia pulang dengan berjalan kaki. Menyusuri jalan yang berkerikil. Tak ada angkutan. Jalan itu hanya bisa dilewati kendaraan roda dua. Dan Safedi tidak memilikinya. Baru berjalan beberapa meter, seorang laki-laki separuh baya menegur Safedi. ”Pak guru,” sapa dia. Dan Safedi berhenti. ”Ada apa?” jawab Safedi mengerutkan kening karena dia tidak mengenal laki-laki itu. ”Saya ingin bertanya. Anak saya kan sekolah di tempat Pak Guru mengajar. Katanya saya dengar sekarang pendidikan itu gratis, tetapi kenapa ada uang juga. Tiap semester katanya kami membayar uang tiga ratus tujuh puluh lima ribu rupiah. Bagaimana itu, Pak Guru?” tanya laki-laki itu. Safedi menyurutkan langkah kaki agak ke belakang. Dia sedang berpikir akan memberikan jawaban apa, sebab itu yang tahu hanya kepala sekolah. Sedangkan dia hanya guru biasa. ”Saya tidak tahu itu, Pak,” jawabnya asal saja. ”Tidak tahu?” ”Ya.” ”Masak guru tidak tahu. Guru macam apa kamu?” ”Benar, Pak. Saya tidak tahu. Permisi, Pak, ya.” Safedi pun berlalu meninggalkan laki-laki itu. Sedangkan laki-laki itu seperti aneh melihat Safedi. Hari ini Safedi semakin bertambah pusing. Kepalanya mulai terasa sakit. Tetapi, dari kejauhan Safedi masih bisa mendengar ketika laki-laki itu berkomentar agak kasar. ”Guru kalera. Mungkin dia juga ikut makan uang dari murid-muridnya.” Sungguh, mendengar kalimat itu, membuat Safedi benar-benar merasa mau pingsan saja. Cerpen tentang guru terbaik dari kami ini semoga membawa pada kesadaran baru. Bagi kalian yang masih ingin berselancar lebih banyak lagi tentang cerita pendek untuk guru ku. Semoga menginspirasi untuk kalian semua! Salam Pembelajar Sukses ya! Post Views 65
1 Puisi Pendek Anak SD Kelas 6 Sekolahku Beribu cerita kau berikan, Dalam suka maupun duka, Nanti kelak pasti kurindukan, Rindu di sepanjang usia. Tak lama lagi kan berpisah, Meninggalkan beribu kisah, Kisah yang sangat indah, Bersamamu wahai sekolah. Terimakasih aku ucapkan Untuk Ibu Bapak guru yang mengajarkan Berbagai ilmu dan pengetahuan
Ceritapendek tentang cinta, cerita pendek tentang ikhtiar, cerita pendek tentang binatang, cerita pendek tentang keadilan, cerita pendek tentang tawakkal, cerita pendek tentang toleransi, cerita pendek tentang perceraian, cerita pendek tentang tiga persaudaraan, cerita pendek tentang hadiah ulang tahun, cerita pendek tentang lika liku percintaan, cerita pendek tentang persahabatan, cerita Isiisi Karangan Jasa guru Isi 1 : Saya perlu berusaha gigih untuk menjadi pelajar cemerlang - kejayaan cemerlang seseorang anak murid menjadi piawai kejayaan seseorang guru - sebagai hadiah dan oleh-oleh kasih sayang antara murid dengan guru IbuMarda, guru tersebut, berjalan menuju mejanya yang terdapat di depan kelas. Ia lalu memerhatikan setiap siswa yang duduk rapi dalam kelompok-kelompok kecil. Wajah-wajah yang memancarkan semangat itu turut menumbuhkan semangat dalam dirinya. Wajah-wajah itu jugalah yang telah menjadi bagian dari kesehariannya selama hampir setahun terakhir. Ndakcuma itu.Bu Sutarti dan Bu Rusmini mengancam akan membongkar kuburan suaminya di Taman Makam Pahlawan. Buat apa negara pura-pura hormat ke almarhum suami mereka dengan kasih pusara nduk Kalibata, kalaunyatane janda-janda kusuma bangsa itu dikuyo-kuyo. Pas jalan ke kantor Pak Lurah, Cangik yang kurus kering dan Limbuk yang gendut-subur mandek sebentar di Senayan. Beraniberbuat harus berani bertanggung jawab. Penyesalan tidak akan menyelesaikan masalah, namun justru membah parah keadaan. Sesama manusia semestinya tidak saling mencela dan menyiksa, karena cencerung melahirkan perpecahan. Penyesalan itu datangnya diakhir, oleh sebab itu pikirkan 2 kali sebelum berbuat 1 kali. HGtFht.
  • 4jsg0b54aw.pages.dev/492
  • 4jsg0b54aw.pages.dev/521
  • 4jsg0b54aw.pages.dev/52
  • 4jsg0b54aw.pages.dev/657
  • 4jsg0b54aw.pages.dev/475
  • 4jsg0b54aw.pages.dev/843
  • 4jsg0b54aw.pages.dev/322
  • 4jsg0b54aw.pages.dev/337
  • 4jsg0b54aw.pages.dev/57
  • 4jsg0b54aw.pages.dev/409
  • 4jsg0b54aw.pages.dev/783
  • 4jsg0b54aw.pages.dev/330
  • 4jsg0b54aw.pages.dev/170
  • 4jsg0b54aw.pages.dev/328
  • 4jsg0b54aw.pages.dev/967
  • cerita pendek tentang jasa guru