A Secara medis pertumbuhan janggut akan merangsang beberapa kelenjar yg ada disekitar rongga mulut dan memaksimalkan pertumbuhan tulang rahang jadi manfaat yg diterima pemelihara janggut banyak sekali. Pernyataan "POLITIS" seperti diatas banyak sekali ditemukan di berbagai situs. Menurut aku pernyataan seperti itu adalah pencarian pembenaran dari para pemeluk Agama untuk sekedar "membenarkan
Halodoc, Jakarta – Tidak ada salahnya untuk melakukan berbagai kegiatan fisik dengan hati-hati. Banyak gangguan kesehatan yang terjadi ketika melakukan kegiatan fisik yang tidak sesuai dengan aturan atau kurang berhati-hati, salah satunya adalah cedera tulang. Tidak hanya itu, kamu dapat mengalami kondisi patah tulang. Baca juga Jangan Panik, Inilah Pertolongan Pertama pada Patah Tulang Patah tulang adalah kondisi yang menyebabkan perubahan pada bentuk tulang. Umumnya, patah tulang sering terjadi ketika tulang mengalami benturan yang cukup keras. Dilansir dari situs halaman Cleveland Clinic, ada beberapa kondisi yang menyebabkan seseorang alami patah tulang, seperti kecelakaan kendaraan, kecelakaan ketika berolahraga atau adanya gangguan kesehatan pada tulang, seperti osteoporosis. Jenis Patah Tulang yang Perlu Diketahui Dikutip dari American Academy of Orthopaedic Surgeons, patah tulang memiliki beragam jenis jika dilihat dari kondisinya, yaitu Stable Fracture Patah tulang jenis ini masih memiliki ujung patah yang berbaris dan nyaris keluar dari tempatnya. Compound Fracture Patah tulang jenis ini memungkinkan hingga membuat kulit terluka akibat patahan tulang yang terjadi. Transverse Fracture Patah tulang jenis ini memiliki jenis garis patahan yang horizontal. Oblique Fracture Garis patahan jenis ini memiliki kondisi miring. Comminuted Fracture Kondisi patah tulang jenis ini membuat tulang patah menjadi beberapa bagian. Selain dilihat dari jenis patah tulang yang dialami, masih ada faktor lain yang memengaruhi waktu penyembuhan, seperti lokasi bagian tubuh yang alami patah tulang, termasuk pada anak-anak. Waktu penyembuhan anak-anak yang mengalami patah tulang juga disesuaikan dengan lokasi patah tulang dan jenis patah tulang yang dialami. Berapa Lama Waktu yang Dibutuhkan Untuk Pulih? Pengidap patah tulang baru dinyatakan sembuh apabila tulang yang patah sudah tersambung kembali, atau setelah garis-garis patah telah hilang. Nah, di dalam hal ini hanya dokter yang bisa menyatakan apakah pengidap patah tulang sudah sembuh dan bisa kembali normal atau belum. Sebab, kasus patah tulang yang dialami setiap orang berbeda-beda. Di dalam proses penyembuhan, dokter akan menyarankan penggunaan alat bantu seperti gips, pen, dan kruk atau tongkat penyangga untuk membantu berjalan. Pada bulan ketiga, biasanya pengidap patah tulang mulai bisa melangkahkan kaki perlahan. Rasa sakit dan bengkak pun mulai berkurang. Sebaiknya hindari dahulu berbagai aktivitas berat yang membebani kaki, seperti berdiri dan berjalan terlalu lama. Baca juga Ini yang Dimaksud dengan Fraktur Tulang Memasuki bulan keempat dan kelima, sebaiknya jangan lakukan aktivitas fisik yang berlebihan. Meskipun sudah dinyatakan sembuh, tulang yang patah masih rapuh. Pada beberapa kasus patah tulang yang parah, dibutuhkan waktu lebih dari setahun untuk bisa sembuh total. Pemeriksaan rutin ke dokter spesialis tulang atau rumah sakit terdekat dibutuhkan, untuk melihat apakah ada infeksi atau komplikasi. Percepat Penyembuhan dengan Asupan Vitamin D dan Kalsium Proses penyembuhan patah tulang juga bisa dipercepat dengan mengonsumsi makanan dan minuman yang banyak mengandung vitamin D, kalsium, dan protein. Selama masa penyembuhan, banyak-banyaklah konsumsi susu, yoghurt, ikan, dan sayuran-sayuran hijau seperti bayam dan kangkung. Baca juga 8 Jenis Patah Kaki yang Dapat Dialami Seseorang Hindari mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung kafein, seperti kopi, teh, soda, dan cokelat. Kafein dapat mengganggu penyerapan kalsium dan mineral yang dibutuhkan untuk penyembuhan patah tulang. Bagi pengidap yang biasa mengonsumsi alkohol dan merokok, disarankan juga untuk mulai menguranginya karena dapat menghambat proses penyembuhan. Referensi American Academy of Orthopaedic Surgeons. Diakses pada 2019. Fractures Broken Bones Kids Health. Diakses pada 2019. Fracture Cleveland Clinic. Diakses pada 2019. Bone Fractures
Rawanatau tulang rawan merupakan sejenis jaringan ikat lentur yang terdapat di berbagai anggota badan manusia maupun hewan, termasuk sendi di antara tulang, sangkar rusuk, telinga, hidung, saluran tenggorok, dan cakram intervertebra. Ia lebih lunak daripada tulang tetapi lebih keras dan kurang lentur daripada otot.
Setelah kalus lunak terbentuk, akan muncul sel yang disebut dengan osteoblas yang berperan dalam membentuk tulang. Sel ini akan menambahkan mineral ke dalam jaringan tulang yang baru dan mengisi rongga-rongga yang masih kosong. Pada tahap ini, tulang akan semakin padat dan kuat. Setelah osteoblas memadatkan jaringan tulang yang baru, kalus lunak akan diganti dengan tulang keras atau disebut hard callus/kalus keras. Tahap ini biasanya dimulai 2 minggu setelah patah terjadi dan bisa berakhir pada minggu ke-6 atau ke-12. 4. Pembentukan kembali tulang Setelah terbentuk dan menjadi semakin padat, tulang baru biasanya berbentuk lebih besar karena adanya jaringan yang berlebih dari sel osteoblas. Oleh karena itu, tubuh akan menghasilkan sel osteoklas, yang berfungsi untuk memecah jaringan tulang yang berlebih tersebut dan membentuk tulang kembali ke bentuk aslinya. Proses renovasi tulang ini bisa berlangsung sangat lama, hingga bertahun-tahun. Aktivitas sehari-hari, seperti berjalan atau berdiri, membantu mendorong pembentukan kembali tulang tersebut. Selain itu, Anda pun perlu tetap menjaga kesehatan tulang dengan mengonsumsi makanan yang baik untuk penderita patah tulang. Konsultasikan dengan dokter untuk informasi lebih lanjut. Proses penyembuhan patah tulang pada anak Proses penyembuhan patah tulang seperti yang telah dijelaskan di atas terjadi pada setiap pasien fraktur, baik orang dewasa maupun anak. Namun, berbeda dengan orang dewasa, patah tulang pada anak lebih cepat sembuh. Proses pembentukan tulang baru pada anak umumnya hanya mencapai beberapa minggu setelah cedera terjadi, sedangkan orang dewasa bisa berlangsung dalam beberapa ini bisa terjadi karena anak-anak masih berada dalam masa pertumbuhan. Pada periode ini, tulang anak masih diselubungi lapisan tebal jaringan ikat yang disebut periosteum. Jaringan ini mengelilingi tulang dan menyediakan suplai darah ke tulang. Jika tulang mengalami fraktur, tubuh menggunakan suplai darah ini untuk menggantikan sel yang rusak dan menyembuhkan tulang. Saat anak bertumbuh dewasa, periosteum cenderung menipis. Inilah sebabnya patah tulang pada orang dewasa membutuhkan waktu pemulihan lebih lama. Sebaliknya, semakin muda usia anak pada saat mengalami patah tulang, maka lebih cepat ia sembuh. Obat dan pengobatan yang membantu proses penyembuhan patah tulang Pengobatan dari dokter umumnya dilakukan untuk membantu dan mempercepat proses penyembuhan, mengontrol rasa sakit, mencegah komplikasi, serta memulihkan fungsi gerak tubuh yang terpengaruh menjadi sedia kala. Adapun jenis pengobatan yang diberikan bisa berbeda pada setiap orang. Hal ini tergantung pada jenis fraktur yang dimiliki, lokasi tulang yang patah, tingkat keparahan, usia, riwayat medis, kondisi pasien secara keseluruhan, serta toleransi tubuh pasien terhadap prosedur pengobatan tertentu. Namun, secara umum, berikut berbagai cara, obat, dan pengobatan untuk mengobati patah tulang atau fraktur yang biasa diberikan dokter Gips Penderita Pemasangan gips merupakan cara mengobati patah tulang tanpa operasi yang paling umum diberikan dokter. Gips berfungsi untuk menjaga ujung tulang yang patah tetap pada posisi yang tepat dan mengurangi pergerakan, guna membantu mempercepat proses penyembuhan. Gips untuk patah tulang bisa terbuat dari plester atau fiberglass. Adapun jenis gips yang akan digunakan tergantung dari tipe fraktur dan lokasi tulang yang mengalami patah atau retak. Namun, gips umumnya tidak dilakukan untuk penanganan fraktur atau patah tulang di tulang kecil, seperti jari tangan dan kaki. Belat atau bidai Sama seperti gips, belat atau bidai juga merupakan prosedur penyembuhan atau pengobatan patah tulang tanpa operasi yang biasa dilakukan. Belat digunakan untuk mencegah pergerakan pada area tulang yang mengalami fraktur selama masa penyembuhan. Namun, jenis pengobatan ini umumnya diberikan bila ada area pembengkakan di sekitar tulang yang patah. Pasalnya, gips yang terlalu kencang bisa mengurangi sirkulasi darah di area yang cedera tersebut. Gips baru akan dipasang setelah area yang membengkak membaik. Selain itu, belat atau bidai juga seringkali digunakan untuk patah tulang kecil yang tidak membutuhkan gips. Traksi Traksi adalah alat yang terdiri dari katrol, senar, pemberat, dan rangka logam yang dipasang di atas tempat tidur. Alat ini digunakan untuk meregangkan otot dan tendon di sekitar tulang yang patah, agar tulang dapat sejajar dan proses penyembuhan dapat berlangsung dengan cepat. Cara pengobatan ini jarang digunakan untuk menyembuhkan patah tulang. Namun, traksi juga sering digunakan untuk menstabilkan dan menyetel kembali tulang yang patah sebelum operasi dilakukan. Operasi patah tulang Fraktur yang parah atau sulit diperbaiki dengan gips atau belat umumnya akan ditangani dengan cara operasi atau pembedahan. Operasi patah tulang dilakukan untuk mengembalikan tulang yang patah ke posisi semula. Untuk menahan potongan tulang tersebut dengan aman, terkadang pen atau perangkat yang terbuat dari logam dipasang di area tulang tersebut, baik di dalam tulang maupun luar tubuh Anda. Jenis pengobatan ini paling sering dilakukan untuk tipe patah tulang pinggul. Pasalnya, jenis perawatan lain mengharuskan pasien untuk tidak bergerak dalam waktu lama, dan hal ini seringkali memberikan hasil yang buruk. Obat-obatan Selain penanganan utama di atas, pasien patah tulang atau fraktur pun umumnya mendapat obat-obatan untuk membantu mengatasi gejala yang dirasakan. Obat-obatan yang diberikan bisa berbeda pada masing-masing pasien tergantung pada tingkat keparahan gejala yang dialami. Berikut beberapa obat-obatan tersebut Obat analgesik Obat pereda nyeri analgesik umumnya diberikan untuk membantu meredakan rasa nyeri pada penderita fraktur. Rasa nyeri yang ringan akibat patah atau retak tulang biasanya cukup mengonsumsi obat analgesik yang bisa dibeli di apotik, seperti parasetamol. Namun, sebagian besar kasus patah tulang menimbulkan rasa nyeri atau sakit yang hebat. Pada kondisi ini, dokter akan meresepkan obat analgesik yang lebih kuat, seperti morfin atau Tramadol. Kedua jenis obat ini juga seringkali diberikan untuk meredakan rasa nyeri setelah melakukan operasi patah tulang, terutama untuk fraktur di pinggul atau patah tulang belakang. Obat NSAID Obat antiinflamasi nonsteroid NSAID pun umumnya diberikan sebagai cara untuk membantu menyembuhkan tulang yang patah atau retak. Jenis obat ini berfungsi untuk meredakan rasa nyeri serta mengurangi peradangan saat patah tulang baru terjadi. Beberapa jenis obat NSAID yang sering digunakan untuk penanganan fraktur, yaitu ibuprofen, naproxen, atau obat lain yang lebih kuat. Ibuprofen dan naproxen merupakan jenis obat NSAID untuk patah tulang yang bisa dibeli di apotik. Meski demikian, penggunaan obat ini sebaiknya tetap sesuai saran dokter agar terhindar dari efek samping yang mungkin timbul. Antibiotik Obat antibiotik profilaksis, seperti cefazolin, seringkali diberikan kepada pasien patah tulang terbuka. Pasalnya, dilansir dari laman University of Nebraska Medical Center UNMC, pasien patah tulang terbuka berisiko terkena infeksi, yang juga meningkatkan kemungkinan terjadinya komplikasi serius, seperti nonunion dan osteomielitis. Adapun penggunaan obat antibiotik tersebut dapat mencegah terjadinya infeksi pada penderita patah tulang terbuka. Fisioterapi Setelah menjalani berbagai cara untuk mengobati patah tulang dan telah dinyatakan sembuh, Anda mungkin perlu melakukan fisioterapi untuk membantu melemaskan otot dan mobilitas bagian tubuh yang mengalami fraktur. Fisioterapi untuk patah tulang tentu membantu Anda untuk kembali menjalani aktivitas normal seperti sebelum fraktur terjadi. Bila Anda mengalami patah tulang kaki, fisioterapi dapat menjadi cara untuk membantu Anda belajar jalan setelah pulih. Selain itu, fisioterapi juga membantu mengurangi risiko kekakuan permanen pada bagian tubuh yang mengalami fraktur, terutama bila tulang yang patah berada di dekat atau melalui persendian. Selain berbagai pengobatan medis, beberapa orang lebih memilih menggunakan pengobatan tradisional untuk patah tulang, seperti urut atau obat herbal. Menggunakan jenis pengobatan ini tidaklah dilarang, tetapi bukan berarti sudah pasti aman dan tidak menimbulkan risiko. Oleh karena itu, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakannya untuk mencegah komplikasi patah tulang. Pertolongan pertama pada patah tulang atau fraktur Penyebab patah tulang bisa beragam. Bila patah tulang terjadi akibat cedera yang parah hingga menimbulkan perdarahan hebat, tulang atau sendi berubah bentuk, tulang menembus kulit, menimbulkan mati rasa, atau menduga adanya patah tulang di leher, kepala, atau punggung, kondisi ini membutuhkan penanganan darurat untuk mengatasi kondisi yang dialami. Segera hubungi rumah sakit terdekat atau nomor darurat jika Anda menemukan kasus fraktur seperti ini. Sementara menunggu pertolongan medis, Anda dapat melakukan beberapa langkah sederhana untuk mengurangi risiko atau kemungkinan fraktur semakin parah. Berikut beberapa langkah pertolongan pertama pada penderita patah tulang yang bisa Anda praktikkan Jangan menggerakan atau memindahkan pasien kecuali jika perlu untuk menghindari cedera lebih lanjut. Jika ada perdarahan, hentikan perdarahan tersebut. Tekan luka dengan perban steril, kain bersih, atau pakaian bersih secara perlahan. Jangan mencoba meluruskan kembali tulang atau mendorong tulang yang menonjol. Jika Anda terlatih dalam menggunakan bidai atau belat, Anda bisa memasang bidai atau belat di area atas dan bawah tulang terjadinya fraktur. Saat memindahkan pasien, pastikan bidai atau belat terus tetap terpasang untuk mengurangi pergerakan di area yang cedera. Kompres dengan es untuk mengurangi pembengkakan dan membantu meredakan nyeri. Namun, jangan menempelkan langsung es ke kulit, gunakan handuk atau kain untuk membungkus es tersebut dan dikompreskan ke area patah tulang. Jaga agar pasien tetap pada posisinya setenang mungkin, terutama bila terjadi tanda-tanda syok, seperti napas pendek atau pingsan. Tutupi dengan selimut agar tetap hangat dan bila mungkin baringkan pasien tersebut dengan posisi kaki terangkat sekitar 30 cm dari badannya. Namun, jangan pindahkan atau ubah posisi orang tersebut bila mengalami cedera di kepala, leher, atau punggung. Jangan memberikan pasien makanan atau minuman melalui mulut. Hal ini dapat menunda pemberian anestesi umum saat operasi darurat diperlukan.
Tulangmenjadi padat kembali Setelah kalus lunak terbentuk, akan muncul sel yang disebut dengan osteoblas yang berperan dalam membentuk tulang. Sel ini akan menambahkan mineral ke dalam jaringan tulang yang baru dan mengisi rongga-rongga yang masih kosong. Pada tahap ini, tulang akan semakin padat dan kuat.
bEo6.