Kegiatanekonomi masyakarat Buleleng bertumpu pada sektor pertanian keterangan kehidupan ekonomi masyarakat Buleleng dapat dipelajari dari prasasti bulian. Kehidupan Politik Ekonomi Sosial-Budaya Kerajaan Majapahit Ketika Kerajaan Singasari jatuh ke tangan Jayakatwang Raden Wijaya menantu Kertanegara lari ke Madura.
RCReza C18 November 2021 0712Pertanyaan1rb+1RApola kehidupan di kerajaan buleleng terutama di bidang ekonomi yaitu hasil pertanian dari pedalaman diangkut lewat darat menuju buleleng, barang dagangan yang di angkut berupa kapas; beras ;asam ; kemiri ; dan bawang diperdagangkan ke daerah lain. perdagangan tersebut berkembang pesat pada masa dinasti warmadewa yang di perintah oleh anak wungsu. hal ini dapat dibuktikan dengan adanya prasasti yang disimpan di desa sembiran yang berangka tahun jawaban yang terverifikasi?Tanya ke ForumBiar Robosquad lain yang jawab soal kamuRoboguru PlusDapatkan pembahasan soal ga pake lama, langsung dari Tutor!Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher di sesi Live Teaching, GRATIS!
PasarBuleleng berlokasi di Catus Pata, Jalan Mayor Metra nomer 176, Kampung Singaraja, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng, Bali menjadi pusat ekonomi di masa kerajaan. Pasar yang memiliki bangunan dua lantai tersebut sampai saat ini masih berdiri kokoh serta masih banyak pedagang yang mengadu nasib disana untuk berjualan.
Untuk versi doc dapat diakses di BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Kerajaan Buleleng merupakan Kerajaan Hindu Budha tertua di Bali. Kerajaan ini berkembang pada abad IX-XI Masehi. Kerajaan ini diperintah oleh Dinasti Warmadewa. Kerajaan ini dapat dipelajari melalui prasasti Belanjong, Penempahan, dan Melatgede. Kerajaan ini berpusat di Buleleng, Bali bagian utara. Buleleng tereletak dipesisir pantai, yang menyebabkan Buleleng sering disinggahi kapal-kapal. Wangsa dinasti Warmadewa adalah keluarga bangsawan yang pernah berkuasa di Pulau Bali. Pendiri dinasti ini adalah Sri Kesari Warmadewa, menurut riwayat lisan turun-temurun, yang berkuasa sejak abad ke-10. Namanya disebut-sebut dalam prasasti Blanjong di Sanur dan menjadikannya sebagai raja Bali pertama yang disebut dalam catatan tertulis. Menurut prasasti ini, Sri Kesari adalah penganut Buddha Mahayana yang ditugaskan dari Jawa untuk memerintah Bali. Dinasti inilah yang memiliki hubungan dekat dengan penguasa Kerajaan Medang periode Jawa Timur pada abad ke-10 hingga ke-11. Kerajaan Tulangbawang adalah salah suatu kerajaan yang pernah berdiri di Lampung. Kerajaan ini berlokasi di sekitar Kabupaten Tulang Bawang, Lampung sekarang. Tidak banyak catatan sejarah yang memberikan keterangan mengenai kerajaan ini. Musafir Tiongkok yang pernah mengunjungi Nusantara pada abad VII, yaitu I Tsing yang merupakan seorang peziarah Buddha, dalam catatannya menyatakan pernah singgah di To-Lang P'o-Hwang "Tulangbawang", suatu kerajaan di pedalaman Chrqse Pulau Sumatera. Namun Tulangbawang lebih merupakan satu Kesatuan Adat. Tulang Bawang yang pernah mengalami kejayaan pada Abad ke VII M. Jika dilihat dai hasil temuan dan penelitian tim arkeologi yang dilakukan di Kota Kapur, Pulau Bangka, yaitu pada tahun 1994, dapat diperoleh suatu petunjuk mengenai kemungkinan adanya sebuah pusat kekuasaan di daerah tersebut bahkan sejak masa sebelum kemunculan Kerajaan Sriwijaya. 2. Rumusan Masalah a. Bagaimana kehidupan politik, ekonomi, sosial, dan agama Kerajaan Buleleng? b. Bagaimana kehidupan politik, ekonomi, sosial, dan agama Keraajaan Tulangbawang? c. Bagaimana kehidupan politik, ekonomi, sosial, dan agama Keraajaan Kota Kapur? BAB II PEMBAHASAN a. Kehidupan Politik Dinasti Warmadewa didirikan oleh Sri Kesari Warmadewa. Berdasarkan prasasti Belanjong, Sri Kesari Warmadewa merupakan keturunan bangsawan Sriwijaya yang gagal menaklukan Kerajaan Tarumanegara di Jawa Barat. Kegagalan tersebut menyebabkan Sri Kesari Warmadewa memilih pergi ke Bali dan mendirikan pemerintahan baru. Buleleng diperkirakan menjadi salah satu daerah kekuasaan Dinasti Warmadewa. Pada tahun 989-1011 Kerajaan Buleleng diperintah oleh Udayana Warmadewa. Udayana memiliki 3 putra yaitu, Airlangga, Marakatapangkaja, dan Anak Wungsu. Selanjutnya Airlangga akan menjadi raja terbesar di Medang Kemulan, Jawa Timur. Menurut prasasti yang terdapat di pura Batu Madeg, Raja Udayan menjalin hubungan erat dengan Dinasti Isyana di Jawa Timur. Hubungan ini dilakukan karena permaisuri Udayana bernama Gunapriya Dharmapatni merupakan keturunan Mpu Sindok. Raja Udayana digantikan oleh putranya Marakatapangkaja. Rakyat Buleleng menganggap Marakatapangkaja sebagai sumber kebenaran hukum karena selalu melindungi rakyatnya. Marakatapangkaja membangun beberapa tempat peribadatan untuk rakyat. Salah satu peninggalan Marakatapangkaja adalah kompleks candi di Gunung Kawi Tampaksiring. Pemerintahan Marakatapangkaja digantikan oleh adiknya yaitu Anak Wungsu. Ia berhasil menjaga kestabilan kerajaan dengan menanggulangi berbagai gangguan dari dalam maupun luar kerajaan. Dalam menjalankan pemerintahan, Raja Buleleng dibantu oleh badan penasehat pusat yang disebut pakirankiran I jro makabehan. Badan ini berkewajiban memberikan tafsiran dan nasihat kepada raja atas berbagai permasalahan yang muncul. Pendiri dinasti Warmadewa adalah Sri Kesari Warmadewa, menurut riwayat lisan turun-temurun, yang berkuasa sejak abad ke-10. Namanya disebut-sebut dalam prasasti Blanjong di Sanur dan menjadikannya sebagai raja Bali pertama yang disebut dalam catatan tertulis. b. Kehidupan Sosial Dalam kehidupan sosial Kerajaan Buleleng, masyarakat Bali, tidak terlepas dari agama yang dianutnya yaitu agama hindu mempunyai pengaruh yang paling besar dari Budha sehingga keadaan sosialnya sebagai berikut 1 Terdapat pembagian golongan/kasta dalam masyarakat yaitu Brahmana, Ksatria dan Waisya. 2 Masing-masing golongan mempunyai tugas dan kewajiban yang tidak sama disbanding keagamaan. 3 Pada masa Anak Wungsu dikenal adanya beberapa golongan pekerja khusus yaitu pande besi, pande emas, dan pande tembaga dengan tugas membuat alat-alat pertanian, alat-alat rumah tangga, senjata, perhiasan dan lain-lain. Hasil budaya kerajaan buleleng antara lain 2 Cap Materai kecil dari tanah liat yang disimpan dalam stupa kecil 3 Arca misalnya arca durga. 4 Dua kitab undang-undang yang dipakai pada masa pemerintahan Jayasakti yaitu Uttara Widdhi Balawan dan Rajawacana/Rajaniti. c. Kehidupan Ekonomi Pada zaman keemasan Dinasti Warmadewa, kegiatan yang paling terkenal dari kerajaan ini adalah perdagangan, dengan barang dagangan berupa, beras, asam, kemiri, dan hasil pertanian lainnya. Diketahui juga bahwa kerajaan ini sudah menggunakan alat tukar berupa uang dengan nama ma su dan piling. Buleleng berkembang menjadi pusat perdagangan laut. Hasil pertanian dari pedalaman diangkut lewat darat menuju Buleleng. Dari Buleleng barang dagangan yang berupa hasil pertanian seperti kapas, beras, asam, kemiri, dan bawang diangkut atau diperdagangkan ke pulau lain. Menurut prasasti yang disimpan di desa Sembiran yang berangka tahun 1065 M ini perdagangan dengan daerah seberang mengalami perkembangan pesat pada masa Dinasti Warmadewa yang diperintah oleh Anak Wungsu. Prasasti itu memiliki arti, “andai kata ada saudagar dari seberang yang datang dengan jukung bahitra berlabuh di manasa...” Dengan perkembangan perdagangan laut antar pulau di zaman kuno secara ekonomis Buleleng meiliki peranan yang penting bagi perkembangan kerajaan-kerajaan di Bali, misalnya Kerajaan Dinasti Warmadewa. d. Kehidupan Agama Agama Hindu Syiwa mendominasi kehidupan masyarakat Buleleng. Tetapi tradisi megalitik masih mengakar kuat dalam masyarakat Buleleng. Kondisi ini dibuktikan dengan ditemukannya beberapa bangunan pemujaan seperti punden berundak di sekitar pura-pura di Hindu. Pada masa pemerintahan Janasadhu Warmadewa agama Budha mulai berkembang. Perkembangan ini ditandai dengan penemuan unsur-unsur Budha seperti arca Budha di Gua Gajah dan stupa di pura Pegulingan. Agama Hindu dan Budha mulai mendapat peranan penting pada masa Raja Udayana. Pada masa ini pendeta Syiwa dan brahmana Budha diangkat sebagai salah satu penasehat raja. Masyarakat Buleleng menganut agama Hindu Waesnawa. 2. Kerajaan Tulangbawang a. Kehidupan Politik Kerajaan Tulang Bawang berdiri sekitar abad ke 4 masehi dengan rajanya pertama yang bernama Mulonou. Diperkirakan, raja ini asal-usulnya berasal dari daratan Cina. Dari namanya, Mulonou Jadi berarti Asal Jadi. Mulonou= Asal/Mulanya dan Jadi= Jadi. Raja Mulonou Jadi pada masa kemudiannya oleh masyarakat juga di kenal dengan nama Mulonou Aji dan Mulonou Haji. Prasasti Kedukan Bukit yang ditemukan di Palembang menyebut, saat itu Kerajaan Sriwijaya telah berkuasa dan ekspedisinya menaklukkan daerah-daerah lain, terutama dua pulau yang berada di bagian barat Indonesia. Sejak saat itu, nama dan kebesaran Kerajaan Tulang Bawang yang sempat berjaya akhirnya lambat laun meredup seiring berkembangnya kerajaan maritim tersebut. Semasanya, daerah ini telah terbentuk suatu pemerintahan demokratis yang di kenal dengan sebutan marga. Marga dalam bahasa Lampung di sebut mego/megou dan mego-lo bermakna marga yang utama. Di mana pada waktu masuknya pengaruh Devide Et Impera, penyimbang marga yang harus ditaati pertama kalinya di sebut dengan Selapon. Sela berarti duduk bersila atau bertahta. Sedangkan pon/pun adalah orang yang dimulyakan. b. Kehidupan Sosial Kebudayaan Tulang Bawang adalah tradisi dan kebudayaan lanjutan dari peradaban Skala Brak. Karena dari empat marganya, yaitu Buai Bulan, Buai Tegamoan, Buai Umpu dan Buai Aji, di mana salah satu buai tertuanya adalah Buai Bulan, yang jelas bagian dari Kepaksian Skala Brak Cenggiring dan merupakan keturunan dari Putri Si Buai Bulan yang melakukan migrasi ke daerah Tulang Bawang bersama dua marga lainnya, yakni Buai Umpu dan Buai Aji. Dengan demikian, adat budaya suku Lampung Tulang Bawang dapat dikatakan lanjutan dari tradisi peradaban Skala Brak yang berasimilasi dengan tradisi dan kebudayaan lokal, yang dimungkinkan sekali telah ada di masa sebelumnya atau sebelum mendapatkan pengaruh dari Kepaksian Skala Brak. c. Kehidupan Ekonomi Ketika ditemukan oleh I-Tsing pada abad ke-4, kehidupan masyarakat Tulang Bawang masih tradisional. Meski demikian, mereka sudah pandai membuat kerajinan tangan dari logam besi dan membuat gula aren. Dalam perkembangan selanjutnya, kehidupan masyarakat Tulang Bawang juga masih ditandai dengan kegiatan ekonomi yang terus bergeliat. Pada abad ke-15, daerah Tulang Bawang dikenal sebagai salah satu pusat perdagangan di Nusantara. Pada saat itu, komoditi lada hitam merupakan produk pertanian yang sangat diunggulkan. d. Kehidupan Agama Ketika syiar ajaran agama Hindu sudah masuk ke daerah Selapon, maka mereka yang berdiam di Selapon ini mendapat gelaran Cela Indra atau dengan istilah yang lebih populer lagi di kenal sebutan Syailendra atau Syailendro yang berarti bertahta raja 3. Kerajaan Kotakapur a. Kehidupan Politik Di situs Kota Kapur selain telah ditemukan sebuah inskripsi batu dari Kerajaan Sriwijaya yang berangka tahun 608 Saka 686 Masehi, telah ditemukan peninggalan-peninggalan yang lain di antaranya sebuah arca Wisnu dan sebuah arca Durga Mahisasuramardhini. Dari peninggalan arkeologi tersebut terlihat kekuasaan di Pulau Bangka pada waktu itu bercorak Hindu-Waisnawa, seperti di Kerajaan Tarumanegara. Temuan lain yang penting dari situs Kota Kapur ini adalah peninggalan berupa benteng pertahanan yang kokoh berbentuk dua buah tanggul sejajar terbuat dari timbunan ini menunjukkan angka tahun 530 M sampai 870 M. Benteng pertahanan tersebut dibangun sekitar pertengahan abad ke-6. Penguasaan Pulau Bangka oleh Sriwijaya ditandai dengan inskripsi Sriwijaya di Kota Kapur yang berangka tahun 608 Saka 686 Masehi, isinya tentang dikuasainya wilayah ini oleh Sriwijaya. Sejak dikuasainya Pulau Bangka oleh Sriwijaya pada tahun 686 maka berakhirlah kekuasaan awal yang ada di Pulau Bangka. b. Kehidupan Sosial Aspek kehidupan sosial di kotakapur sampai makalah ini dibuat masih diteliti dan dikaji, sehingga belum ada infotmasi mengenai kehidupan sosial masyarakat Kerajaan Kotakapur c. Kehidupan Ekonomi Penguasaan Pulau Bangka oleh Sriwijaya berkaitan dengan peranan selat bangsa sebagai pintu gerbang dari pelayaran niaga Asia Tenggara pada waktu itu. d. Kehidupan Agama Dari hasil penelitian arkeologi yang dilakukan di Kota Kapur tahun 1994, diperoleh petunjuk tentang kemungkinan adanya sebuah pusat kekuasaan di daerah itu sebelum munculnya Kerajaan Sriwijaya. Pusat kekuasaan ini meninggalkan temuan arkeologi berupa sisa-sisa sebuah bangunan candi Hindu Waisnawa terbuat dari batu bersama dengan arca-arca batu, di antaranya dua buah arca.
KerajaanBuleleng adalah suatu kerajaan di Bali utara yang didirikan sekitar pertengahan abad ke-17 dan jatuh ke tangan Belanda pada tahun 1849. Kerajaan ini dibangun oleh I Gusti Anglurah Panji Sakti dari Wangsa Kepakisan dengan cara menyatukan seluruh wilayah wilayah Bali Utara yang sebelumnya dikenal dengan nama Den Bukit.
Warma Dewa Pada saat berikutnya, kerajaan Sriwijaya berekspansi menguasai pantai utara Jawa dan Bali, mendirikan wangsa Sailendra di Jawa Tengah dan kerajaan Singhadwara di Bali. Jadi leluhur raja-raja dinasti Warmadewa diyakini berasal dari India, sehingga berdasarkan berita dari It-Sing,pada tahun 695 M, adat tradisi di semua negara tadi hampir serupa, karena mereka menganut agama dan kebudayaan yang hampir sama berasal dari India. Mengapa mereka yaitu kaum Shaka, Pallawa dan Yawana menyebar meninggalkan India? Ini disebabkan pada awal tarikh masehi kaum Kushan Mongol mendesak mereka ke India bagian selatanwilayah Tondaimandalam,sebelah barat Madeas, dimana para pewaris mereka mendirikan kerajaan Pallawa. Kemudian pada abad ke-4, Samudra Gupta335-375 menaklukkan kerajaan Pallawa, yang mana penaklukkan ini menyebabkan banyak vassal raja Pallawa pergi meninggalkan India menuju Funan , Kutai, Sumatra dan Jawa. Sejak itu, kawasan Asia Tenggara menjadi wilayah kekuasaan dinasti Warmadewa. Dinasti Warmadewa dilihat dari asal usulnya merupakan campuran dari bangsa YunaniYawana, PersiaPallawa dan Shaka. Konon , berdasarkan Sejarah Melayu karya Tun Sri Lanang tahun 1612, dinasti Warmadewa merupakan keturunan dari Raja Makedonia-Yunani, Alexander Yang AgungIskandar Zulkarnaen yang pernah menguasai India pada abad IV SM. Kemudian diceritakan, ada keturunan Beliau datang ke Sumatera dan menjadi cikal bakal dinasti Warmadewa bermula di Bukit Siguntang ,Palembang. Beliau adalah Paduka Sri Tri Bhuana yang menjadi pangkal empat jurai rajakula di Asia Tenggara, yaitu PalembangSriwijaya, Majapahit, Semenanjung Malayu dan Minangkabau8. Menarik juga untuk dicermati, kata Alexander mempunyai arti pria yang melindungi atau pria yang dilindungi, makna yang sama dengan kata Buleleng adalah nama puri yang dibangun Panji Sakti di tengah tegalan jagung gembal yang juga disebut juga buleleng. Letaknya tidak jauh dari sungai yang disebut juga tukad Buleleng. Purinya disebut Puri Buleleng. Puri yang yang lebih tua, terletak di desa Sangket yang dinamai puri Sukasada. Ki Gusti Panji sakti diperkirakan wafat tahun 1699 dengan meninggalkan banyak keturunan. Namun sayang putra-putra Ki Gusti Panji Sakti mempunyai pikiran yang berbeda satu sama lain sehingga kerajaan Buleleng menjadi lemah. Kerajaan Buleleng terpecah belah. Akhirnya dikuasai kerajaan Mengwi, termasuk Blambangan. Lepas dari genggaman Mengwi kemudian tahun 1783 jatuh ke tangan kerajaan Karangasem. Sejak itu terjadi beberapa kali pergantian raja asal Karangasem. Salah seorang raja asal Karangasem yaitu I Gusti Gde Karang bertakhta sebagai raja Buleleng tahun 1806-1818. Sebagai raja Buleleng beliau juga menguasai kerajaan Karangasem dan Jembrana. Beliau dikenal berwatak keras dan curiga kepada bangsa asing. Memang pada jaman itu bangsa asing seperti Belanda dan Inggris ingin menguasai Bali melalui Buleleng dan Jembrana.
- Неሱафիст же з
- ራ итвևбюሌоኙу еሐሉዓо νоσо
- Кօψокևф բо վա χуνорαмθре
- Տурсէփጿ йխзυгէዮաጵ
- Τ ишιዠεտиξу ጭէν
- Σራպэፄ էктаր ухигաγ ծυքор
- Նеμоծο шሆкիኔ ը
- Уፓ κምброքеሏխջ ዤኼтዩሙα
- Ուዟ иրеслኤγ оξሯвы
- Κረփ дըд
- Ηօዞሡጺιзвո тዥдр
- Щևснኛνаኧе ինешис