Bisniscom, JAKARTA - Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) menyatakan penambangan pasir besi di area pesisir merupakan pelanggaran hukum karena merusak ekologi dan merugikan masyarakat. Ketua Bidang Penggalangan dan Partisipasi Publik KNTI Misbachul Munir menyatakan penambangan pasir besi di pesisir Kabupaten Lumajang dan wilayah Selatan lainnya merupakan pelanggaran melawan hukum.
Mahasiswa/Alumni UIN Maulana Malik Ibrahim Malang01 Juni 2022 0908Jawaban yang benar adalah, cilacap. Pasir besi merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Secara umum pasir besi banyak digunakan dalam industri diantaranya sebagai bahan baku pabrik baja, dan bahan magnet dengan mengambil bijih besinya. Pasir besi dihasilkan dari tempat penambangan pasir besi, salah satunya yang terbesar di jawa tengah tepatnya di kota cilacap. Jadi, tempat penambangan pasir besi terbesar di Jawa tengah terdapat di Cilacap. GeografiLingkungan Persebaran Barang Tambang Di Indonesia. pasir besi banyak terdapat di pantai cilacap, jawa tengah. pasir besi selain digunakan untuk industri logam besi, juga telah banyak dimanfaatkan pada industri semen dan bahan dasar tinta kering (toner) pada mesin fotokopi dan tinta laser, bahan utama untuk pita kaset, pewarna serta campuran (filter) untuk cat, bahan dasar untuk
Barang tambang bijih besi merupakan modal awal dari pembuatan besi yang ternyata kuat dan tahan lama, mesipun pada akhirnya nanti ada kekeroposan. Bijih besi adalah bahan untuk membuat besi gubal, yang terdiri atas oksigen dan atom besi yang berikatan bersama dalam molekul. Besi sendiri biasanya didapatkan dalam bentuk magnetit Fe3O4, hematit Fe2O3, goethit, limonit atau siderit. Bijih besi di Indonesia diolah oleh PT. Krakatau Steel yang ada di Cilegon, Jawa Barat. Sedangkjan pasir besi sendiri diolah oleh PN Aneka Tambang yang ada di Cilacap, Jawa Tengah. Provinsi penghasil bijih besi terbanyak adalah provinsi Sulawesi Tengah, dengan tiga buah tempat dan disusul oleh provinsi Kalimantan Selatan. Terdapat di daerah mana saja penghasil bijih besi di Indonesia? Berikut ini tempat-tempat penghasil bijih besi di Indonesia. 1. Cilacap pasir besi, Jawa Tengah. 2. Cilegon, Banten. 3. Gunung Tegak, Sulawesi Tengah. 4. Pulau Suwang, Kalimantan Selatan. 5. Longkana, Sulawesi Tengah. 6. Peg. Verbeek, Sulawesi Tengah. 7. Pulau Sebuku, Kalimantan Selatan. 8. Pulau Demawan, Kalimantan Selatan. 9. Lengkabana, Sulawesi Selatan. Itulah kesembilan daerah penghasil bijih besi di Indonesia.
DiPulau Jawa tidak sedikit ditemukan sekian banyak macam bahan tambang dan salah satunya yakni bijih besi dan pasir besi. Di sepanjang pantai unsur selatan pulau Jawa tidak sedikit ditemukan pasir besi. Di Jawa Barat lokasi penambangan pasir besi sedang di Cipatujuh, Tasikmalaya yang memiliki kandungan besi menjangkau 30% - 40%. Di lokasi lain, lokasi penambangan pasir besi dan bijih besi terbesar sedang di Provinsi Jawa Tengah, tepatnya sedang di Cilacap. Pada tahun 1960 - 1972
Ada banyak daerah penghasil bijih besi di Indonesia, namun pengolahan bijih besi masih banyak dilakukan diluar area penambangan. Bijih besi merupakan produk tambang yang dimanfaatkan untuk pembuatan besi gubal atau pig iron yang merupakan bahan baku utama pembuatan baja. Bijih besi terdiri atas oksigen dan atom besi yang berikatan bersama dalam atom molekul. Adapun yang dimaksud dengan bijih besi adalah sejenis batu dengan kandungan mineral penting, baik logam atau non logam. Bijih diekstraksi melalui penambangan kemudian hasilnya akan dimurnikan lagi agar bernilai ekonomis. Bijih besi dapat ditemukan dalam bentuk garam oksida atau garam sulfida. Adapun mineral yang terkandung dalam bijih besi antara lain, Magnetit yang mengandung 72,4 persen besi Fe, ilmenit yang memiliki kadar 36,8 persen Fe, hematit dengan kadar Fe 69,94 persen, dan siderite yang memiliki kandungan Fe sebesar 48,2 persen. Sedangkan mineral besi dalam bentuk sulfida adalah pirit dan pirhotit dengan kandungan besi atas Fe masing-masing sebesar 46,5 persen dan 63,5 persen. Bijih besi dapat ditemukan di beberapa lokasi seperti daerah berpasir dan lepas pantai. Bijih besi yang diperoleh dalam bentuk magnetit dengan berbagai macam warna akan dilebur menjadi bahan olahan besi. Persebaran bijih besi di tanah air Sebenarnya, ada banyak sekali daerah penghasil biji besi di Indonesia, dan hampir bisa ditemukan diseluruh kepulauan. Akan tetapi, sebagian pengolahan dari produk tambang bijih besi masih dilakukan diluar daerah penambangan. Misalnya, pengelohan bijih besi yang nantinya diubah menjadi baja dapat ditemukan di Cilegon dan juga Banten. Adapun daerah penghasil bijih besi terbesar di tanah air antara lain Sumatera Pulau sumatera memiliki cadangan atau deposit bijih besi sebesar 158 juta ton serta meter kubik terkhusus di Provinsi Sumatera Barat. Sebaran bijih besi di daerah sumatera barat ada daerah Tanah Datar, Pasaman, Pasaman Barat, Solok, Padang Pariaman, Sijunjung, Agam dan Katiangan Pasaman. Selain Sumatera Barat, Provinsi Lampung juga memiliki daerah penghasil bijih besi yang dapat dutemukan di Kabupaten Tanggamus dan Juga Gunung 2. Jawa Pulau Jawa juga memiliki daerah penghasil bijih besi dan pasir besi yang cukup banyak. Misalnya saja di sepanjang pantai selatan Pulau Jawa yang banyak ditemukan pasir besi. Sedangkan di Jawa Barat, tempat penambangan pasir besi terletak di Cipatujuh, Tasikmalaya dengan kandungan besi sebesar 30 persen hingga 40 persen. Di Jawa Tengah juga pernah ada penambangan pasir besi yang dilakukan oleh PT Aneka Tambang pada tahun 1960 sampai 1972 yang berlokasi di Kabupaten Cilacap. Kalimantan Selain terkenal dengan perkebunan kelapa sawitnya, Kalimantan juga terkenal sebagai daerah penghasil bijih besi. Ada beberapa wilayah di Kalimantan yang dijadikan sebagai daerah penghasil bijih besi antara lain; Tanah Laut, Tanah Bumbu dan Balangan. Sejak diterapkannya Undang-Undang Mineral dan Batu Bara, kini sudah banyak smelter yang dibangun untuk mengolah bijih besi agar kandungan logam dan mineral semakin tinggi. Langkah ini merupakan tindak lajut dari penerapan UU Mineral dan Batubara yang melarang kegiatan ekspor mineral sebelum dilakukan pengolahan. Sulawesi Sulawesi merupakan pulau yang memiliki kandungan logam yang sangat banyak di dalamnya. Salah satu logam tersebut yakni bijih besi. Tidak heran banyak daerah penghasil bijih besi yang dapat ditemukan di Pulau Sulawesi. Adapun beberapa daerah penghasil bijih besi yang berada di Sulawesi seperti, Kabupaten Toli-Toli dengan penambangan bijih besi di dusun Pake, Luwu Timur, Lengkabana dan Pegunungan Verbeek. Adapula daerah penghasil bijih besi lain yang terletak di Palu, tepatnya di Desa Uekuli, Kabupaten Tojo Una-Una. Papua Kekayaan alam tanah Papua memang tak perlu diragukan lagi. Jumlah cadangan bahan tambang yang ada di Papua sangat lah banyak ketimbang cadangan bahan tambang di pulau-pulau lain di Indonesia, salah satunya adalah pasir besi. Namun, pasir besi yang terdapat di Papua masih tercampur dengan tanah sekitar sehingga diperlukan pengolahan khusus untuk mendapatkan bijih besi yang berkualitas. Indonesia memiliki potensi sumber daya mineral yang sangat banyak, oleh sebab itu, pemerintah harus membuka mata untuk menggali potensi tambang di sektor mineral, tidak hanya melulu disektor migas. Industri pertambangan bijih besi juga turut menyumbang kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi daerah, seperti membuka keterisolasian daerah, menyumbang devisa negara, membuka lapangan kerja, pengadaan barang dan jasa untuk konsumsi hingga yang berkaitan degan kegiatan produksi, serta dapat menyediakan prasarana bagi pertumbuhan ekonomi di sektor lainnya. Pertumbuhan harga bijih besi Juli 2019. Dilansir dari harga bijih besi mengalami fluktuasi dari hari ke hari. Terpantau, sejak satu juli 2019, harga besi mengalami penguatan dolar Amerika Serikat AS per Dry Metric Ton Unit dmtu. Dan pada tanggal 2 Juli, harga besi naik di level tertingginya yakni sebesar dolar AS per dmtu. Pada tanggal tiga Juli hingga lima Juli 2019, harga bijih besi merosot di level dolar AS per dmtu atau turun persen dari level sebelumnya. Namun, harga kembali merengsek naik pada tanggal delapan Juli hingga sembilan Juli di level masing-masing dolar AS dan dolar AS per dmtu. Selanjutnya, pada tanggal 10 Juli sampai 12 Juli 2019 harga bijih besi kembali turun tidak signifikan hingga di level dolar AS per dmtu dan kembali naik pada 15-16 Juli 2019 menjadi dolar per dmtu. Harga bijih besi bergerak fluktuatif setiap harinya dari awal Juli 2019 sampai pada 29 Jul 2019. Harga bijih besi terpantau menguat sebesar dola AS per dmtu, atau naik 0,02 persen dari level sebelumnya yakni per dmtu. Sebagai catatan, harga bijih besi sempat mengalami reli selama hampir sepekan selama 18 Juni hingga 26 Juni di level dolar AS per dmtu. Dan hanya megalami penurunan sekali pada 25 Jun 2019 di level dolar AS per dmtu atau turun 0,97 persen dari level sebelumnya yakni dolar AS per dmtu. Pada tanggal 27 Juni , harga besi kembali turun sebesar 0,43 persen di level dolar AS per dmtu. Namun setelah itu kembali mengalami reli hingga tanggal dua Juli di level dolar AS per dmtu. Laju bullish yang mengesenkan bijih besi pada akhir pertengahan Juni hingga awal Juli tampak memudar dan bergerak fluktuatif sampai akhir bulan Juli. Pergerakan harga bijih besi yang naik turun itu disebabkan karena bangkitnya stok baja di Pelabuhan China. Salah satu pabrik bijih besi terkenal di Asia yang berasal dari Korea Selatan, Posco, memprediksi harga bijih besi akan kembali turun di bawah 100 dolar AS per dmtu pada kuartal IV 2019. Adapun pada kuartal ke II 2019, Posco memproyeksikan harga akan bertahan di level 100 dolar AS hingga 110 dolar As per dmtu. Proses pengolahan bijih besi menjadi besi Sebagai informasi, bijih besi yang ditambang biasanya masih tercampur dengan batu pengering seperti silikat dan aluminat. Karenanya material ini perlu dicuci terlebih dahulu di saluran goyang. Selanjutnya, material yang telah bersih dipecahkan secara bertingkat hingga menjadi halus. Proses pemecahan menggunakan mesin hammer mill dan kemudian dihancurkan memakai mesin gyratory mill sampai proses grinding dengan mesin ball mill. Setelah menjadi butiran halus, material ini akan akan diproses kembali secara magnetik, dimana butiran bijih besi dicuci dengan air di dalam sebuah silinder yang telah dilapisi bahan magnet. Kemudian bijih besi yang bersifat magnetit Fe3O4 serta Hemait Fe2O3 akan terpisah secara otomatis dan tingkat kemurnian pada bijih besi yang dihasilkan akan semakin meningkat. Asal tau saja, bijih besi yang bersifat hematitif mempunyai daya magnet yang rendah. Untuk dapat meningkatkan daya magnetnya, bijih besi harus di panggang terlebih dahulu. Pada saat proses ini dilakukan, akan terjadi pemisahan sekali lagi antara material yang memiliki kadar Fe sebesar 65 persen dengan material non magnet. Kemudian, proses tersebut dilanjutkan dengan proses kalsinasi guna menurunkan kadar air yang terkandung dalam bijih besi dengan menggunakan mesin rotary dyer. Material akan dimasukkan kedalam silinder yang berputar dengan arah yang berlawanan. Setelah itu silnder akan dikenai uap panas dengan suhu 200 derajat hingga 300 derajat celcius yang berasal dari burner. Setelah proses kalsinasi selesai, bijih besi akan dibentuk menjadi pellet dengan menggunakan mesin pan pelletizer. Untuk dapat dibuat pellet, bijih besi harus dicampur dengan batubara serta binder bentonit dengan komposisi tertentu. Penggunaan batubara bertujuan untuk meningkatkan kadar besi melalui proses reduksi internal. Sedangkan binder bentonit ditambahkan agar konsentrasi besi oksida yang halus bisa merekat dan membentuk gumpalan. Bijih besi yang telah bercampur dengan batubara dan binder bentonit kemudian dimasukkan dalam mesin pelletizing dengan cara bertahap. Proses perputaran dalam pelletizer akan membuat partikel partikel halus saling mendekat dan menekan satu dengan lainnya. Dengan begitu, partikel-partikel halus akan membentuk gumpalan pellet basah atau green pellet dengan diameter 12 mm dan memiliki daya tekan sebesar 5 kg per pellet. Selanjutnya dilakukan proses reduksi dengan menggunakan gas alam CO2 sebagai reduktor. Penggunaan CO2 sangat penting untuk memurnikan kandungan besi oksida menjadi besi murni melalui yang disebut proses reduksi eksternal dan internal. Seluruh aktivitas ini akan dilakukan dengan suhu tinggi hingga 1700 derajat celcius agar material oksida besi dapat terpisah dan membentuk besi murni dengan kadar 92 persen. Sedangkan kandungan oksidanya akan berubah menjadi gas CO2. Material yang telah terbentuk kemudian didinginkan dalam mesin pendingin hingga suhunya berubah menjadi 60 derajat celcius. Hasil dari proses pendinginan ini berupa pellet dengan diameter 12 mm sampai 15 mm dengan kualitas yang sesuai dengan standar serta memiliki daya tekan sebesar 250 mpa. Dan yang terahkir adalah produksi pig iron, green pellet akan dibentuk sesuai dengan desain tertentu. Pellet yang diperoleh melalui proses pelletizer kemudian dimasukkan ke dalam tungku blast furnace. Kemudian, dilanjutkan dengan penambahahan larutan kapur dan gas CO2 dengan komposisi tertentu sebagai zat pereduksi. Proses produksi pig iron dimulai dengan pelelehan untuk memisahkan kembali kandungan di dalam green pellet antara logam besi dan kotoran karena perbedaan berat jenis. Sementara itu, besi yang dihasilkan akan mengandung kadar Fe sebesar 95 persen. Hasil dari proses ini kemudian akan dialirkan ke mesin casting untuk dicetak sesuai dengan kebutuhan. Produk olahan bijih besi Pemanfaatan bijih besi Bijih besi yang sudah ditambang sudah pasti akan diolah menjadi besi, namun produk olahan besi akan memiliki tingkat kelebihan dan kekurangan yang berbeda-beda dan sangat bergantung dari campuran bahannya. Bijih besi akan melalui tahap peleburan dan akan dicampur dengan unsur lain. Setelah dileburkan, bijih besi akan dimasukkan kedalam cetakan dan akan disesuaikan dengan jenis besi yang akan diproduksi. Lantas, apa saja manfaat dari bijih besi? Bijih besi memiliki manfaat yang amat besar dalam peranan kehidupan manusia. Dalam sektor industri misalnya, bijih besi akan dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan besi baja dan kawat baja. Untuk pembuatan besi baja, bijih besi murni akan dileburkan dan akan langsung dicetak tanpa campuran unsur lainnya. Besi baja disebut-sebut memiliki kekuatan yang sangat baik dan kerap kali digunakan sebagai penopang konstruksi untuk proyek-proyek bangunan. Besi baja biasanya kerap dimanfaatkan sebagai penopang konstruksi bawah tanah, struktur konstruksi jembatan, kawat atau tali baja yang dapat dunakan sebagai alat pengangkut pada crane hingga digunakan dalam industri otomotif misalnya pembuatan roda, bodi dan lain sebagainya. Bijih besi juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan besi tuang. Perlu diketahui, besi tuang merupakan salah satu jenis logam ferro yang dibuat dari campuran besi dan karbon. Hasil dari campuran itu akan akan membentuk logam yang sangat kuat serta memiliki daya tahan yang lama. Biasanya jenis besi tuang ini akan dimanfaatkan untuk alas mesin, meja perata hingga cincin torak Kemudian, manfaat lain dari bijih besi adalah dapat digunakan sebagai besi tempa. Bijih besi akan dicetak dengan ukuran-ukuran tertentu untuk dibuat menjadi lembaran-lembaran. Besi tempa memiliki kandungan 99 persen bijih besi dan dapat diaplikasikan untuk membuat barang seperti, pedang, plat penambal lubang atau kebocoran pada konstruksi besi, penyambung konstruksi baja hingga pembuatan bracket-bracket alias dudukan. Selanjutnya, bijih besi digunakan untuk pembuatan baja lunak dan baja sedang. Baja lunak dibuat dengan campuran bijih besi dengan karbon. Baja lunak merupakan jenis besi yang amat mudah dipotong dengan menggunakan gergaji tangan. Adapun baja sedang merupakan jenis baja yang lebih keras ketimbang baja lunak. Meskipun sama-sama terbuat dari campuran bijih besi dan karbon, namun baja lunak memiliki campuran karbon yang lebih besar yakni sebanyak 0,4 persen hingga 0,6 persen. Sedangkan baja lunak memiliki campuran karbon sebesar 0,1 persen hingga 0,3 persen. Lebih dalam lagi, bijih besi dapat dimanfaatkan dalam pembuatan aksesoris rumah tangga. Banyak aksesoris dan peralatan rumah tangga yang dibuat menggunakan biji besi yang dicampur dengan bahan lainnya seperti, nikel, krom, tembaga dan lain sebagainya. Untuk aksesoris yang dibuat dengan biji besi antara lain; gelang, kalung cincin, gagang kacamata, kunci rumah hingga peralatan dapur. Sebagai catatan, industri bijih besi akan semakin berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi negara apabila pemerintah berhasil melakukan integrasi antara tambang bjih besi hingga produksi pengolohan bijih besi. Adanya program industri hilirisasi alias integrasi produk tambang dengan produk olahan hasil tambang akan membantu mencegah bahan mentah diekspor langsung dalam jumlah yang besar. Dengan begitu, kekayaan sumber daya alam Indonesia akan dapat digunakan untuk kepentingan bangsa sendiri.
Tempattersebut dikelilingi pagar besi dan tertutup kain bewarna putih. Didalamnya terdapat dua batu yang terletak berdampingan dengan ukuran yang cukup besar yang diatasnya terdapat kembang setaman. Oleh para pedagang di Pasar Kota Sragen, batu tersebut dikenal dengan nama Eyang Watu atau Eyang Batu. Sabtu, 3 Juni 2023 1614 WIB Ilustrasi pengerukan pasir laut. Shutterstock Iklan Jakarta - Koordinator Nasional Destructive Fishing Watch DFW Indonesia Moh Abdi Suhufan mengungkapkan penambangan pasir laut ilegal di sejumlah wilayah Tanah Air. Menurutnya, aktivitas penambangan sudah terjadi sebelum Presiden Joko Widodo atau Jokowi meneken Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2023 tentang Pengelolaan Hasil Sedimentasi di Laut."Iya betul banyak penambangan ilegal. Ada info dugaan ekspor pasir kwarsa ke sebuah negara di Asia dari Natuna," ujarnya saat dihubungi Tempo, Sabtu, 3 Juni 2023. Kendati demikian, dia mengaku masih harus memastikan ekspor pasir laut tersebut ilegal atau bukan. Namun, ia menekankan selama ini penambangan pasir laut sudah terjadi untuk berbagai kepentingan pembangunan reklamasi. Misalnya pembangunan dan penambangan pasir laut di Makasar New Port yang pasirnya berasal dari perairan sekitar Selat Makasar, penambangan pasir di Pulau Rupat Riau, dan penambangan di Pulau Kepulauan Riau sendiri, ia berujar moratorium ekspor pasir sudah lama dilakukan. Namun yang terjadi, penambangan pasir untuk pembangunan fasilitas swasta. Itu pun, menurutnya, sulit menjelaskan penambangan yang terjadi selama ini dilakukan oleh pemegang izin usaha penambangan IUP dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral ESDM serta Pemerintah Daerah. Baru belakangan dengan adanya Undang-undang Cipta Kerja lalu Peraturan Menteri Permen Kelautan dan Perikanan Nomor 28 Tahun 2021, ada kewajiban pelaku usaha untuk memperoleh izin Persetujuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Laut PKKPRL.Menurutnya, pengawasan terhadap izin IUP inilah yang selama ini lemah. Pasalnya, aktivitas penambangan pasir laut kurang mendapat pengawasan di lapangan. Padahal aktivitas penambangan tersebut amat berdampak terhadap ekologi dan kehidupan sosial masyarakat pesisir. Selanjutnya Abdi menuturkan imbas dari penambangan tersebut.... 12 Selanjutnya Artikel Terkait Jatam Pasar Global Mesti Kritis, Industri Nikel Indonesia Tidak Ramah Lingkungan 6 jam lalu Terkini Bisnis Dua Menteri Jokowi dari Nasdem Terjegal, Dua Proyek RI-Cina yang Paling Bermasalah 6 jam lalu Jokowi Panggil Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar ke Istana Negara 8 jam lalu Tokoh-tokoh Ramai Menemui Putri Ariani, Terakhir Jokowi 8 jam lalu Ekspor Nikel Sulfat, Dirut NCKL Optimis Indonesia Menjadi Pemain Kunci Industri Baterai Kendaraan Listrik 10 jam lalu Indonesia Ekspor Perdana Nikel Sulfat, Targetkan 240 Ribu Ton per Tahun 11 jam lalu Rekomendasi Artikel Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini. Video Pilihan Jatam Pasar Global Mesti Kritis, Industri Nikel Indonesia Tidak Ramah Lingkungan 6 jam lalu Jatam Pasar Global Mesti Kritis, Industri Nikel Indonesia Tidak Ramah Lingkungan Koordinator Advokasi Tambang Jatam Nasional Melky Nahar mengingatkan adanya dugaan pelanggaran lingkungan di industri pertambangan nikel. Terkini Bisnis Dua Menteri Jokowi dari Nasdem Terjegal, Dua Proyek RI-Cina yang Paling Bermasalah 6 jam lalu Terkini Bisnis Dua Menteri Jokowi dari Nasdem Terjegal, Dua Proyek RI-Cina yang Paling Bermasalah Berita terkini hingga sore ini dimulai dari Jokowi meminta menteri untuk berhati-hati dalam mengelola anggaran. Jokowi Panggil Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar ke Istana Negara 8 jam lalu Jokowi Panggil Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar ke Istana Negara Presiden Jokowi memanggil Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar ke Istana Negara Jakarta pada hari ini. Siti dipanggil soal polusi udara. Tokoh-tokoh Ramai Menemui Putri Ariani, Terakhir Jokowi 8 jam lalu Tokoh-tokoh Ramai Menemui Putri Ariani, Terakhir Jokowi Keberhasilan Putri Ariani mendapatkan Golden Buzzer di America's Got Talent 2023 mengantarkannya bertemu tokoh-tokoh antara lain Presiden Jokowi. Ekspor Nikel Sulfat, Dirut NCKL Optimis Indonesia Menjadi Pemain Kunci Industri Baterai Kendaraan Listrik 10 jam lalu Ekspor Nikel Sulfat, Dirut NCKL Optimis Indonesia Menjadi Pemain Kunci Industri Baterai Kendaraan Listrik Direktur Utama NCKL Roy A. Arfandy optimis Indonesia akan menjadi pemain kunci industri baterai kendaraan listrik. Indonesia Ekspor Perdana Nikel Sulfat, Targetkan 240 Ribu Ton per Tahun 11 jam lalu Indonesia Ekspor Perdana Nikel Sulfat, Targetkan 240 Ribu Ton per Tahun PT Halmahera Persada Lygend PT HPL melakukan ekspor perdana nikel sulfat. Terkini Bisnis Jokowi Ingatkan Menteri Hati-hati Kelola Anggaran, Kadin Tak Berurusan dengan Proyek BTS Kominfo 12 jam lalu Terkini Bisnis Jokowi Ingatkan Menteri Hati-hati Kelola Anggaran, Kadin Tak Berurusan dengan Proyek BTS Kominfo Berita terkini ekonomi bisnis hingga Jumat siang, 16 Juni 2023, yakni pernyataan Presiden Jokowi kepada menteri untuk berhati-hati mengelola anggaran. Kala Dua Menteri Jokowi dari NasDem Diterpa Perkara 12 jam lalu Kala Dua Menteri Jokowi dari NasDem Diterpa Perkara Dua Menteri Jokowi, Syahrul Yasin Limpo dan Johnny Plate, terseret kasus dugaan korupsi. Apa kata Jokowi? Ragam Cara Pemerintah Taklukkan Investor Asing Demi IKN, Ekonom Dua Syarat Investasi Harus Dipenuhi 15 jam lalu Ragam Cara Pemerintah Taklukkan Investor Asing Demi IKN, Ekonom Dua Syarat Investasi Harus Dipenuhi Pemerintah melakukan beragam cara agar investor asing mau berinvestasi di proyek Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara. Cegah Stunting, Politikus PDIP Minta Pemprov DKI Buat Program Subsidi Daging dan Telur bagi Ibu dan Anak 22 jam lalu Cegah Stunting, Politikus PDIP Minta Pemprov DKI Buat Program Subsidi Daging dan Telur bagi Ibu dan Anak Program subsidi pangan untuk kurangi angka stunting di Jakarta itu diusulkan sama dengan program KJP. APLIKASIGEOMAGNET UNTUK EKSPLORASI BIJIH BESI DI DAERAH KACANG BOTOR, KABUPATEN BELITUNG BARAT Moh. Zaidan, Wahyu Hidayat, Teguh Prayogo Peneliti Pusat Teknologi Sumberdaya Mineral - BPPT
Tempat penambangan pasir besi terbesar di Jawa Tengah terdapat di? banyu asin cepu cilacap jogoroto Semua jawaban benar Sesuai, kunci jawaban yang paling tepat adalah C. cilacap. Berdasarkan hasil vote dari 891 responden setuju jawaban C benar, dan 0 orang setuju jawaban C salah. Tempat penambangan pasir besi terbesar di Jawa Tengah terdapat di cilacap. Pembahasan dan Penjelasan Jawaban A. banyu asin Dilihat dari pertanyaan dan jawaban saya pikir kurang tepat, jadi jawaban ini salah. Jawaban B. cepu Menurut saya, jawaban ini salah, karena jawaban tidak sesuai dengan pertanyaan yang ada. Jawaban C. cilacap Tarra, menurut saya, ini adalah jawaban yang benar, dan paling tepat untuk menjawab pertanyaan diatas. Jawaban D. jogoroto Jawaban ini salah, menurut saya jawaban ini tidak tepat untuk menjawab pertanyaan diatas, jadi ini jawaban yang salah.. Jawaban E. Semua jawaban benar Sesuai dengan pertanyaan diatas, jawaban pada pilihan ini kurang tepat, jadi jawaban ini salah.. Kesimpulan Berdasarkan Pembahasan dan Penjelasan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa kunci jawaban yang paling tepat yaitu C. cilacap Semoga jawaban dari kami bisa membantu kalian semua. Jika ada yang ditanyakan langsung di kolom komentar ya!. Terimakasih atas kunjungannya. Profil Penulis Update Terbaru
DinasLingkungan Hidup Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, saat ini belum menerima laporan resmi soal tambang galian C batu dan pasir yang beroperasi tanpa izin atau ilegal di daerah Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, saat ini belum menerima laporan resmi soal tambang galian C batu dan pasir yang beroperasi
Didalam tanah Indonesia memiliki kandungan bijih besi yang cukup besar, hal itu dikarenakan oleh struktur geologi yang di miliki Indonesia sangat kompleks. Pada umumnya bijih besi ini berupa pasir besi, besi primer, dan besi laterit. Menurut data hasil observasi, sumber daya bijih besi yang tersebar tiap Provinsi di Indonesia mencapai 1 miliar ton atau kurang lebih 0,49% dari total sumber daya yang ada di dunia. Namun di beberapa daerah ada yang memiliki sumber daya bijih besi yang sangat besar bahkan melebihi dari angka diatas. Adapun daerah penghasil besi terbesar di Indonesia dapat dijumpai pada 1. Sumatera Berdasarkan keterangan Dudi Nasrudin dari menyebutkan bahwa pulau Sumatera mempunyai deposit atau cadangan bahan tambang biji besi sekitar 158 juta ton dan juga meter kubik terutama berada di Provinsi Sumatera Barat per tahun 2007. Yaitu di Tanah Datar, Pasaman, Pasaman Barat, Solok, Padang Pariaman, Sijunjung, Agam, dan Katiangan Pasaman. Selain itu di beberapa tempat diProvinsi Lampung juga terdapat penambangan bijih besi yang bisa ditemukan di Kabupaten Tanggamus dan juga Gunung Tegak. 2. Jawa barat Jawa barat juga termasuk daerah dengan sumber daya biji besi yang cukup besar. Di provinsi tersebut ada beberapa tambang telah beroperasi yaitu berada di Jawa Barat, lebih tepatnya di Cipatujuh, Tasikmalaya yang diperkirakan mempunyai kandungan bijih besi mencapai 30% – 40%. Artikel terkait Daerah Penghasil Teh 3. Jawa tengah Penambangan pasir besi atau bijih besi terbesar lain adalah Jawa Tengah, tepatnya berada di Cilacap. Pada tahun 1960 – 1972, eksploitasi pasir besi dilakukan oleh PT. Aneka Tambang dan dilakukan di sepanjang panti selatan di Kabupaten Cilacap. Dari hasil eksploitasi didapatkan hasil berupa pasir besi sebanyak ton dengan kandungan rata – rata 51,7% Fe. Sedangkan pada tahun 1971 – 1978 telah diproduksi sebanyak ton konsentrat biji besi per tahun dalam memenuhi target ekspor ke Jepang. Namun, sejak tanggal 1 Oktober 2003 kegiatan oprasional penambangan dihentikan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan Batu Bara – Badan Penelitian dan Pengembangan DESDM. Artikel terkait Daerah Penghasil Logam 4. Kalimantan Kalimantan adalah lumbungnya sumber daya alam, mulai dari sektor pertanian, perkebunan, dan pertambangan. Selain dikenal sebagai daerah penghasil batu bara, Kalimantan juga memiliki kekayaan alam berupa bijih besi yang cukup melimpah. Beberapa daerah yang telah dilakukan penambangan bijih besi berada di Kotabaru, Tanah Laut, Tapin, Tanah Bumbu dan Balangan. Sejak dibuatnya Undang – Undang Mineral dan Batu Bara, saat ini sudah banyak smelter yang telah dibangun. Dalam Undang – undang tersebut melarang kegiatan ekspor mineral sebelum dilakukan pengolahan. Smelter adalah fasilitas pengolahan hasil tambang yang bertujuan untuk meningkatkan kandungan logam pada mineral. 5. Sulawesi Tahukah kalian jika nama Sulawesi berasal dari kata sula yang artinya pulau dan wesi yang berarti logam. Sehingga diartikan menjadi pulau yang mempunyai sumber logam di dalamnya. Salah satu logam tersebut yaitu bijih besi dan nikel yang bisa ditemukan di Kabupaten Bone, Kabupaten Toli – Toli, Dusun Pake, Luwu Timur, Lengkabana dan Pegunungan Verbeek. Di Provinsi Sulawesi Selatan tepatnya di Toli – Toli berdasarkan dari hasil sebuah penelitian yang dilakukan oleh Hary Utoyo, kandungan bijih besi di kabupaten tersebut mencapai 61,98%, sedangkan kandungan bijih besi di dusun Pake mencapai 52,35%. Di Palu, tepatnya di Desa Uekuli, Kabupaten Tojo Una – Una, bijih besi bisa diperoleh sebanyak 50 ribu MT dalam tiga bulan pertama. 6. Papua Selain Kalimantan, papua dikenal sejak dulu memiliki kekayaan bahan tambang yang melimpah. Bahkan jumlahnya lebih banyak jika dibandingkan dengan cadangan bahan tambang di pulau – pulau lain di Indonesia. Bijih besi dan pasir besi dapat ditemukan di Tembagapura, Sarmi, dan Jayapura. Akan tetapi untuk pasir besi yang terdapat di Papua masih bercampur dengan tanah, sehingga perlu pengolahan khusus untuk memperoleh bijih besi yang berkualitas. Umumnya, besi digunakan untuk sebagai bahan baku pembuatan besi baja, bahan dasar pembuatan tiang-tiang rambu lalu lintas, bahan konstruksi bangunan, rangka kendaraan, pipa, jalur kereta api, dan masih banyak lagi yang membutuhkan besi sebagai bahan dasar. Dengan demikian kebutuhan bahan baku biji besi terus meningkat setiap tahunnya. Meski sumber daya bijih besi yang di miliki di Indonesia terhitung cukup besar, jika ditambang secara terus-menerus dan masif tentunya persediaan bijih besi akan menipis bahkan habis. Karena bijih besi ini termasuk kedalam kategori sumber daya alam yang tidak terbarukan. Sebagai informasi tambahan, struktur bijih besi terdiri dari ikatan oksigen dan atom besi yang diperoleh biasanya berbentuk magnetit, limonit, hemafitm dan geothit. Sebelum diolah menjadi sebuah produk jadi, bijih besi ini harus diekstrak dengan cara di lebur. Baca juga artikel yang berkaitan dengan sumber daya Alam
KAJIANPENAMBANGAN PASIR BESI MENGGUNAKAN MAGNETIC SEPARATOR PADA PT. BHINEKA BUMI KECAMATAN ADIPALA KABUPATEN CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH Abd. Rahim Prodi Teknik Pertambangan Politeknik Amamapare Timika (Email:abd.rahim907@yahoo.com) ABSTRAK Pasir besi merupakan salah satu bahan baku untuk semen selain gamping dam clay.
ZZZharifah Z01 Desember 2021 0051Pertanyaan7026Jawaban Di Pulau Jawa banyak ditemukan berbagai macam bahan tambang dan salah satunya yaitu bijih besi dan pasir besi. Di sepanjang pantai selatan pulau Jawa banyak ditemukan pasir besi. Di Jawa Barat tempat penambangan pasir besi berada di Cipatujuh, Tasikmalaya yang mempunyai kandungan besi mencapai 30% – 40%. Di tempat lain, tempat penambangan pasir besi dan bijih besi terbesar berada di Provinsi Jawa Tengah, tepatnya berada di Cilacap. Pada tahun 1960 – 1972, eksploitasi pasir besi dilakukan oleh PT. Aneka Tambang dan dilakukan di sepanjang panti selatan di Kabupaten Menurut Dudi Nasrudin, pulau Sumatera mempunyai deposit atau cadangan bahan tambang bijih besi sekitar 158 juta ton dan juga meter kubik terutama di Provinsi Sumatera Barat per tahun 2007. Daerah di Sumatera Barat tersebut bisa ditemukan di Tanah Datar, Pasaman, Pasaman Barat, Solok, Padang Pariaman, Sijunjung, Agam, dan Katiangan Pasaman. Selain di Sumatera Barat, Provinsi Lampung juga terdapat penambangan bijih besi yang bisa ditemukan di Kabupaten Tanggamus dan juga Gunung Sumber daya alam di Kalimantan tidak perlu diragukan lagi. Dari sektor pertanian, banyak ditemukan perkebunan kelapa sawit dan beberapa perusahaan minyak goreng di samping terdapat hutan produksi. Tidak hanya pertanian, Kalimantan terkenal juga akan hasil tambangnya. Selain batu bara dan minyak bumi, Kalimantan juga terdapat penambangan bijih besi. Beberapa daerah penambangan bijih besi tersebut berada di Kotabaru, Tanah Laut, Tapin, Tanah Bumbu dan Balangan. Sejak dibuat Undang – Undang Mineral dan Batu Bara, sudah banyak smelter yang dibangun. Undang – undang tersebut dibuat untuk melarang kegiatan ekspor mineral sebelum dilakukan pengolahan. Pembangnan fasilitas pengolahan hasil tambang atau smelter tersebut untuk meningkatkan kandungan logam pada Tahukah kalian jika nama Sulawesi berasal dari kata sula yang artinya pulau dan mesi yang berarti logam. Sehingga jika diartikan menjadi pulau yang mempunyai sumber logam di dalamnya. Salah satu logam tersebut yaitu bijih besi yang bisa ditemukan di Kabupaten Bone, Kabupaten Toli – Toli, Dusun Pake, Luwu Timur, Lengkabana dan Pegunungan Verbeek. Di Provinsi Sulawesi Selatan tepatnya di Toli – Toli berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Hary Utoyo, kandungan bijih besi di kabupaten tersebut mencapai 61,98%, sedangkan kandungan bijih besi di Pake mencapai 52,35%. Di Palu, tepatnya di Desa Uekuli, Kabupaten Tojo Una – Una, bijih besi bisa diperoleh sebanyak 50 ribu MT dalam tiga bulan Sudah dari dahulu jika Papua menyimpan kekayaan bahan tambang yang melimpah. Jumlahnya sangat banyak jika dibandingkan dengan cadangan bahan tambang di pulau – pulau lain di Indonesia. Bijih besi dan pasir besi dapat ditemukan di Tembagapura, Sarmi, dan Jayapura. Akan tetapi untuk pasir besi yang terdapat di Papua masih bercampung dengan tanah disekitar sehingga perlu pengolahan khusus untuk memperoleh bijih besi yang demikian,Penambangan bijih besi skala besar di Indonesia banyak dilakukan di daerah Kalimantan Selatan. Sementara pertambangan skala kecil lainnya banyak dilakukan di daerah Kalimantan Barat, Jambi, Riau Bangka Belitung, dan Sulawesi Utara. Umumnya, besi digunakan untuk sebagai bahan baku pembuatan besi baja, bahan dasar pembuatan tiang-tiang rambu lalu lintas, bahan konstruksi bangunan, rangka kendaraan, pipa, jalur kereta api, dan masih banyak akses pembahasan gratismu habisDapatkan akses pembahasan sepuasnya tanpa batas dan bebas iklan!Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?Tanya ke ForumBiar Robosquad lain yang jawab soal kamuRoboguru PlusDapatkan pembahasan soal ga pake lama, langsung dari Tutor!Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher di sesi Live Teaching, GRATIS!
Apakahkamu lagi mencari jawaban dari pertanyaan Tempat penambangan pasir besi terbesar di Jawa Tengah terdapat di? Berikut pilihan jawabannya: banyu asin; cepu; cilacap; jogoroto
Tempat penambangan pasir besi terbesar di Jawa Tengah terdapat di? banyu asin cepu cilacap jogoroto Semua jawaban benar Jawaban yang benar adalah C. cilacap. Dilansir dari Ensiklopedia, tempat penambangan pasir besi terbesar di jawa tengah terdapat di cilacap. [irp] Pembahasan dan Penjelasan Menurut saya jawaban A. banyu asin adalah jawaban yang kurang tepat, karena sudah terlihat jelas antara pertanyaan dan jawaban tidak nyambung sama sekali. Menurut saya jawaban B. cepu adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut lebih tepat kalau dipakai untuk pertanyaan lain. [irp] Menurut saya jawaban C. cilacap adalah jawaban yang paling benar, bisa dibuktikan dari buku bacaan dan informasi yang ada di google. Menurut saya jawaban D. jogoroto adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut sudah melenceng dari apa yang ditanyakan. [irp] Menurut saya jawaban E. Semua jawaban benar adalah jawaban salah, karena setelah saya coba cari di google, jawaban ini lebih cocok untuk pertanyaan lain. Kesimpulan Dari penjelasan dan pembahasan serta pilihan diatas, saya bisa menyimpulkan bahwa jawaban yang paling benar adalah C. cilacap. [irp] Jika anda masih punya pertanyaan lain atau ingin menanyakan sesuatu bisa tulis di kolom kometar dibawah.
Ditempat lain tempat penambangan pasir besi dan bijih besi terbesar berada di Provinsi Jawa Tengah tepatnya berada di Cilacap. Ahmad Mustaqim 08 April 2020 1834. Kali ini warga yang tergabung dalam organisasi peduli lingkungan yang mengatasnamakan Jampang Meta Jamme mendesak pemerintah agar turun tangan dan melihat damapak buruk yang

Pasir besi memiliki nilai ekonomis tinggi dan memiliki manfaat pendukung yang sangat besar bagi industri. Pasir besi dengan potensi tinggi terdapat di pantai selatan Jawa, salah satunya di pesisir Purworejo. Survei lapangan yang dilakukan di Pesisir Kabupaten Purworejo bertujuan untuk meninjau dan mengkaji kondisi dari berbagai aspek daerah penambangan pasir besi. Kerusakan fisik yang utama pada bekas pertambangan antara lain kerusakan bentanglahan gumuk pasir dengan terbentuknya banyak lembah atau kubangan akibat pengambilan pasir. Penambangan pasir besi yang dilakukan di Purworejo menggambarkan bahwa disatu sisi aktivitas ini meningkatkan nilai perekonomian daerah tetapi disisi lain kegiatan ini juga merusak ekositem pesisir pantai selatan Jawa. Kendala dalam bidang peternakan dan pertanian yang dialami saat ini antara lain masih minimnya antusiasme masyarakat dalam bidang peternakan dan pertanian serta terbatasnya modal dalam pengembangan peternakan dan pertanian. Berdasarkan perspektif dalam sosial ekonomi masyarakat terlihat bahwa respon warga cukup baik terhadap program pembangunan kembali kondisi sosial dan ekonomi masyarakat pasca penambangan pasir besi yang dilakukan oleh PT. ANTAM. Beberapa hal yang masih menjadi kekurangan dalam program pemberdayaan sosial dan ekonomi masyarakat yaitu terkait dengan distribusi modal yang terlihat kurang merata. Figures - uploaded by Riki RahmadAuthor contentAll figure content in this area was uploaded by Riki RahmadContent may be subject to copyright. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free ISSN 2085 - 8167 Identifikasi Permasalahan….. 15 IDENTIFIKASI PERMASALAHAN DAN REKOMENDASI STRATEGI PENGELOLAAN PESISIR PURWOREJO-JAWA TENGAH Studi Kasus Areal Bekas Penambangan PT ANTAM Riki Rahmad Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan Jl. Willem Iskandar Psr V Medan Estate Medan 20211, Indonesia email awangrikirahmad Abstrak Pasir besi memiliki nilai ekonomis tinggi dan memiliki manfaat pendukung yang sangat besar bagi industri. Pasir besi dengan potensi tinggi terdapat di pantai selatan Jawa, salah satunya di pesisir Purworejo. Survei lapangan yang dilakukan di Pesisir Kabupaten Purworejo bertujuan untuk meninjau dan mengkaji kondisi dari berbagai aspek daerah penambangan pasir besi. Kerusakan fisik yang utama pada bekas pertambangan antara lain kerusakan bentanglahan gumuk pasir dengan terbentuknya banyak lembah atau kubangan akibat pengambilan pasir. Penambangan pasir besi yang dilakukan di Purworejo menggambarkan bahwa disatu sisi aktivitas ini meningkatkan nilai perekonomian daerah tetapi disisi lain kegiatan ini juga merusak ekositem pesisir pantai selatan Jawa. Kendala dalam bidang peternakan dan pertanian yang dialami saat ini antara lain masih minimnya antusiasme masyarakat dalam bidang peternakan dan pertanian serta terbatasnya modal dalam pengembangan peternakan dan pertanian. Berdasarkan perspektif dalam sosial ekonomi masyarakat terlihat bahwa respon warga cukup baik terhadap program pembangunan kembali kondisi sosial dan ekonomi masyarakat pasca penambangan pasir besi yang dilakukan oleh PT. ANTAM. Beberapa hal yang masih menjadi kekurangan dalam program pemberdayaan sosial dan ekonomi masyarakat yaitu terkait dengan distribusi modal yang terlihat kurang merata. Kata kunci Pasir besi, Pesisir, Purworejo, ANTAM PENDAHULUAN Indonesia merupakan Negara yang dikarunia kekayaan alam yang melimpah salah satunya adalah pasir besi. Pasir besi memiliki nilai ekonomis tinggi dan memiliki manfaat pendukung yang sangat besar bagi industri. Secara umum pasir besi terdiri dari mineral opak yang bercampur dengan butiran-butiran dari mineral non logam seperti, kuarsa, kalsit, feldspar, ampibol, piroksen, biotit, dan tourmalin. mineral tersebut terdiri dari magnetit, titaniferous magnetit, ilmenit, limonit, dan hematit, Titaniferous magnetit adalah bagian yang cukup penting merupakan ubahan dari magnetit dan ilmenit. Mineral bijih pasir besi terutama berasal dari batuan basaltik dan andesitik volkanik. Pasir besi dalam bentuk bahan mentah atau raw material dimanfaatkan sebagai bahan tambahan dalam industri semen. Selain itu, komposisi mineral pasir besi yang banyak mengandung unsur Fe memungkinkan untuk dimanfaatkan secara ekonomis dalam industri pembuatan baja Fatni Mufit dkk, 2006. Pasir besi dengan potensi tinggi terdapat di pantai selatan jawa. Potensi Pasir besi ini telah dilakukan ISSN 2085 - 8167 16 Vol 8 No. 1 - 2016 penambangan oleh beberapa perusahaan tambang diantaranya adalah PT. Antam yang telah melakukan kegiatan penambangan selama 20 tahun mulai dari 1987-2007. Kerusakan fisik yang utama pada bekas pertambangan antara lain kerusakan bentang lahan gumuk pasir dengan terbentuknya banyak lembah atau kubangan akibat pengambilan pasir. Penambangan pasir besi yang dilakukan di Purworejo menggambarkan bahwa disatu sisi aktivitas ini meningkatkan nilai perekonomian daerah tetapi di sisi lain kegiatan ini juga merusak ekositem pesisir pantai selatan Jawa. Proses pengambilan pasir dilakukan dengan mengambil pasir sampai kedalaman lebih dari 10 meter sehingga terdapat banyak kubangan yang dalam dan belum beberapa tempat belum dilakukan reklamasi sehingga terlihat beberapa tempat ekosistemnya telah rusak. Penambangan pasir besi pada dasarnya memberikan dampak positif dan dampak negative bagi lingkungan sekitarnya. Setiap kegiatan eksploitasi menghasilkan suatu akibat, begitu juga dengan kegiatan eksploitasi bahan tambang pasir besi, terdapat dampak yang jelas terhadap lingkungan dan juga kehidupan di sekitarnya. Dampak negatif yang ditimbulkan dapat diminimalisir apabila pihak yang bersangkutan bertanggung jawab terhadap pengolahan sumber daya alamnya dan juga memanfaatkannya secara bijaksana. Dalam hal ini dilakukan identifikasi dampak dan permasalahan yang terjadi pada daerah bekas aktivitas tambang pasir besi dai daerah Purworejo dan Kulonprogo. Identifikasi dilakukan dengan wawancara mendalam dengan para masyarakat sekitar daerah bekas tambang yang saat ini melakukan pengelolaan lingkungan dengan memberdayakannya untuk pertanian, peternakan dan sebagainya. IDENTIFIKASI MASALAH/ RUMUSAN MASALAH Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan dan wawancara mendalam terhadap warga sekitar maka dilakukan identifikasi masalah dan pembahasan terhadap 1. Kondisi wilayah sekitar akibat pertambangan pasir besi. 2. Kondisi pengembangan peternakan sebagai upaya pemberdayaan wilayah bekas tambang dan pemberdayaan masyarakat. 3. Kondisi pengembangan pertanian sebagai upaya pemberdayaan wilayah bekas tambang dan pemberdayaan masyarakat. 4. Kondisi sumberdaya air, pemanfaatan dan kerentanannya di Pesisir Purworejo. 5. Kondisi sosial ekonomi daerah pasca tambang pasir besi. KARAKTERISTIK WILAYAH Kondisi Geomorfologi Survei lapangan yang dilakukan di Pesisir Kabupaten Purworejo bertujuan untuk meninjau dan mengkaji kondisi dari berbagai aspek daerah penambangan pasir besi. Secara geomorfologis lokasi penambangan pasir besi itu merupakan bagian dari bentuklahan endapan alluvium pantai muda Bronto, 2007. Endapan ini terbentuk ketika terjadi pengangkatan dataran alluvial Purworejo. Pengankatan yang tejadi menyebabkan material sedimen pantai mengendap di sepanjang dataran Purworejo sebelah selatan yang terangkat. Sehingga proses ini ISSN 2085 - 8167 Identifikasi Permasalahan….. 17 menyebabkan bertambah luasnya dataran Purworejo kearah selatan Gambar 1. Gambar 1. Klasfifikasi bentuklahan dataran alluvial Purworejo Bronto, 2007 Pembentukan bentuklahan endapan Alluvium Pantai Muda APM ini memiliki pengaruh yang besar terhadap potensi sumberdaya tambang terutama pasir besi bijih besi-Fe. Sumber bijih besi ini diduga berasal dari proses pengedapan material pantai disepanjang Dataran Alluvium Pantai Tua APT. bias jadi bijih besi ini berasal dari aktivitas gunung api yang mengeluarkan mineral Fe. Gunung api yang berpotensi menyumbang dan berandil besar atas keberadaan sumberdaya ini adalah Gunung Api Sumbing dan Gunungapi purba di Pegunungan Kubah Kulon Progo yang diperkirakan pernah aktif pada jaman Tersier. Mineral bijih besi ini dibawa dari daratan menuju laut yang kemudian diendapkan disepanjang pantai disebelah selatanya. Sungai Bogowonto merupakan sungai yang memiliki usia lebih tua jika dibandingkan dengan sungai-sungai di dataran alluvium Purworejo. Sungai inilah yang mengangkut bijih besi dari aktivitas volkanik menuju ke Laut Selatan. Tipe gelombang yang menyebabkan arus sejajar pantai atau longshore current menyebabkan sedimen bijih besi ini terendapkan disepanjang pesisir Kabupaten Purworejo. Menurut uji laboratorium yang dilakukan oleh Bronto, 2007 mendapatkan hasil bahwa kandungan unsur besi di pesisir Purworejo adalah 54,17 %. Artinya potensi pasir besi cukup besar untuk dimanfaatkan, namun tentu saja jika sesuai dengan prinsip lingkungan yang benar. Beberapa aktivitas penambangan telah dilakukan untuk mengeksploitasi potensi pasir besi di pesisir Kabupaten Purworejo. Diantaranya adalah PT Aneka Tambang yang sudah beroperasi sejak lama di wilayah administrasi Ketawangsari. Aktivitas penambangan ini tentu saja mengakibatkan perubahan morfologi wilayah kepesisiran di Kabupaten Purworejo. Kerusakan bentuk morfologi itu disebabkan karena penggalian material permukaan untuk memperoleh bijih besi pada kedalaman lebih dari 5 meter dari atas permukaan. Aktivitas ini tentu saja menyebabkan lubang-lubang yang ISSN 2085 - 8167 18 Vol 8 No. 1 - 2016 sangat dalam, sehingga bentulahan khas kepesisiran seperti halnya dataran alluvium pantai muda berubah menjadi bentukan dataran yang berlubang-lubang. Hal ini sesuai dengan prinsip asal proses terbentuknya bentuklahan yang juga bias disebabkan oleh aktivitas manusia dalam hal ini penambangan pasir besi yang dilakukan diatas bentuklahan aslinya. Perubahan morfologi itu kami secara jelas digambarkan ke dalam sebuah penampang melintang/ sketsa kasar. Sketsa ini digambar untuk mempermudah pemahaman terhadap perubahan morfologi bentuklahan kepesisiran Purworejo pasca penambangan pasir besi yang dilakukan. Gambar 2. Sketsa kasar penampang melintang bentuklahan di lokasi penambangan Sktesa di atas adalah lokasi penambangan yang beroperasi kurang lebih tiga tahun yang lalau namun sekarang sudah berhenti karena menuai banyak protes dari warga sekitar penambangan. Berikut adalah penjelasan masing-masing bagian sketsa dari penampang melintang tersebut 1. Bagian bernomor satu adalah laut sebelah selatan Kabupaten Purworejo. Material pantainya berupa pasir berukuran sedang jika masuk dalam Skala Wenworth. Warna pasirnya coklat kehitaman dengan kemiringan pantainya kurang lebih 11o dengan panjang material sedimen pasir sekitar 27 meter. Analisis perpaduan kemiringan lereng dengan lebarnya material pasir yang terendapkan menunjukkan bahwa pantai ini cenderung mengalami dinamika positif + dalam arti penambahan luas pantai daripada dinamika - abrasi/erosi pantai. Gambar 3 merupakan kenampakan dilapangan dari sketsa nomor 1. Gambar 3. Kenampakan pantai pada sketsa no 1 ISSN 2085 - 8167 Identifikasi Permasalahan….. 19 2. Bagian bernomor dua adalah komplek gumukpasir dan beting gisik muda. Panjangnya kurang lebih 74 meter dengan relief bergelombang seperti pembentukan oleh tenaga gelombang yang membangkitkan arus susur pantai. Materialnya masih berupa pasir namun lebih halus jika dibandingkan dengan bagina nomor 1. Diatas permukaan gumuk pasir dan beting gisik ini ditumbuhi oleh tanaman khas pantai berupa spinifax dan tumbuhna menjalar yang menutupi hamper seluruh bentukan ini. Gambar 5 merupakan kenampakan dilapangan dari sketsa nomor 2. Gambar 4. Kenampakan pantai pada sketsa no 2 3. Bagian bernomor tiga adalah gumuk pasir tua yang memiliki tinggi kurang lebih 5 meter. Gumuk pasir tua ini memiliki material pasir yang sudah mengalami kompkasi, sehingga terlihat seperti batu pasir yang terlihat keras. Perubahan dari relief bergelombang menjadi relief terjal merupakan perpindahan dari bentukan beting gisik ke bentukan gumuk pasir tua. Panjang gumuk psir ini mencapai kurang lebih 10 meter dengan sudut perpindahan lereng dari beting gisiknya sebesar 45o-50o. Jika kita amati, pembangunan instalasi pengolahan pasir besi memang pandai karena instalasi pengolahan dibangun disebelah timur gumuk pasir ini. Gumuk pasir ini menjadi barrier/ penghalang bagi instalasi pengolahan dari pengaruh langsung aktivitas angin laut yang dapt mempercepat proses korosi karena kandungan air garam pada angin laut yang berhembus. Gambar 5 merupakan kenampakan dilapangan dari sketsa nomer 3. Gambar 5. Kenampakan pantai pada sketsa no 3 ISSN 2085 - 8167 20 Vol 8 No. 1 - 2016 4. Bagian bernomor empat adalah area penambangan pasir besi yang sekarang sudah dihentikan pengoperasianya. Bentukan sekarang nampak seperti cekungan/ledok diantara komplek beting gisik tua. Hal ini terjadi karena penggalian pasir besi sampai kedalaman lebih dari 5 meter. Menurut hasil wawancara dengan warga sekitar, menyebutkan bahwa dulu pada saat penambangan, lubang memanjang bekas galian bisa mencapai lebih dari tinggi pohon bambu. Namun sekarang lubang galian tersebut telah di tutup kembali setelah operasinya ditutup sekitar 3-4 tahun yang lalu. 5. Bagian bernomor lima dan seterusnya adalah bentuklahan dataran alluvium pantai tua yang sekarang digunakan untuk aktivitas perkebunan, peternakan dan pertanian lahan kering. Kondisi Hidrologi Bronto 2007 menyebutkan bahwa wilayah Purworejo terdiri atas empat satuan bentanglahan, yaitu Kipas Aluvium Kutoarjo, Kipas Aluvium Purworejo, Endapan Aluvium Pantai Tua dan Endapan Aluvium Pantai Muda. Pantai di Kecamatan Grabag merupakan bagian dari endapan aluvium pantai muda. Airtanah pada bentanglahan ini terpisah dengan wilayah yang lain, namun masih mendapatkan pengaruh dari aliran airtanah di endapan Aluvium Pantai Tua, Kipas Aluvium Kutoarjo dan Kipas Aluvium Purworejo. Air permukaan di Purworejo berupa tiga aliran sungai yang tegak lurus garis pantai dan dua sungai yang sejajar dengan garis pantai. Sungai yang sejajar dengan garis pantai menghubungkan tiga sungai lain yang tegak lurus garis pantai. Sungai yang tedak lurus terhadap garis pantai yakni Sungai Mawar, Sungai Jali dan Sungai Bogowonto. Sedangkan sungai yang sejajar dengan garis pantai adalah Sungai Lereng dan Sungai Pasir. Arah sungai yang mengalir sejajar garis pantai merupakan bekas garis pantai masa lalu Bronto, 2007. Hal ini berarti bahwa garis pantai telah mengalami kemunduran daratan bertambah akibat pengendapan sedimen marin dan sedimen sungai. Sumberdaya air di Pesisir Pantai Selatan Purworejo sangat erat kaitannya dengan aliran air yang berasal dari hulu ketiga sunga yang mengalir dari utara. Sungai Mawar dan Jali berhulu di Perbukitan Serayu Selatan, sedangkan Sungai Bogowonto berhulu di Perbukitan Menoreh dan Gunungapi Sumbing. Wilayah hulu dari masing-masing sungai selain memasok aliran air permukaan, juga memasok aliran airtanah. HASIL DAN PEMBAHASAN Penambangan Pasir Penambangan pasir besi di Kecamatan Grabag sudah berlangsung sejak 1987. Pasir di Kecamatan Grabag ini yang telah ditambang sepanjang 8 km, dengan jarak 150 meter dari tepi pantai, dan lebar penambangan kurang lebih 150 meter juga. Penambangan pasir di Kecamatan Grabag saat ini dalam kondisi non-aktif tidak ada aktivitas penambangan. Hal ini karena hingga saat ini masih terdapat pro-kontra di kalangan masyarakat itu, tentang bersedia atau tidaknya jika ada aktivitas pertambangan. ISSN 2085 - 8167 Identifikasi Permasalahan….. 21 Kegiatan penambangan pasir besi di Daerah Purworejo dan sekitarnya menimbulkan dampak dampak terhadap lingkungan dan masyarakat di sekitar antara lain sebagai berikut  Masyarakat sebenarnya mendapat keuntungan dari keberadaan penambangan pasir besi ini, yaitu dalam bentuk lapangan kerja. Dari kurang lebih 150 pekerja, sebanyak 100 pekerja nya merupakan warga lokal.  Menurut informan, aktivitas pertambangan tidak berdampak negatif pada sektor pertanian.  Dampak negatif yang dirasakan warga terhadap keberadaan penambangan pasir besi i suara mesin yang cukup mengganggu, ii truk yang keluar masuk dari dan ke lokasi pertambangan mengganggu warga, iii warga kurang merasakan peningkatan kesejahteraan.  Selain itu, ternyata aktivitas penambangan ini membawa dampak pada ketersediaan air tanah. Penambangan pasir pada awalnya dilakukan secara besar-besaran dengan menggunakan pipa. Penambangan dengan pipa dilakukan hingga kedalaman 10 meter. Namun, hal ini menimbulkan masalah, karena pada kedalaman tersebut telah menyentuh muka air tanah, akibatnya air tanah yang merupakan sumber air bersih untuk warga ikut tersedot pula dan ketersediaan air tanah menjadi berkurang. Maka, penambangan pasir selanjutnya hanya diperbolehkan dengan menggunakan “bego” dengan kedalaman maksimal 3 meter.  Lahan pasir yang telah ditambang menyisakan lubang-lubang bekas tambang, yang cukup besar bisa hingga mencapai panjang 200 m, lebar 100 m, kedalaman 15 m dalam 1 lokasi galian. Hal ini membahayakan, karena bisa mengakibatkan tenggelam anak-anak local sering bermain hingga ke wilayah pesisir. Kondisi Saat Ini  Pada wilayah pesisir Kecamatan Grabag tersebut, saat ini telah berkembang aktivitas perekonomian baru, yaitu perikanan dan peternakan. Sektor pertaniannya pun semakin berkembang. Hal ini karena terdapat kerja sama dengan Unsoed dan Unsoed melakukan pengabdian kepada masyarakat pada lokasi ini wilayah pesisir Kecamatan Grabag dengan focus pada pengembangan sektor pertaniannya termasuk pula di dalamnya perikanan dan peternakan. Sedangkan untuk pendanaannya dibantu oleh  Hingga kurang lebih 3 tahun yang lalu, lubang-lubang bekas galian pasir besi masih menganga lebar. Namun saat ini lubang-lubang tersebut telah direklamasi. Reklamasi baru dilakukan kurang lebih 6 bulan yang lalu menurut salah satu warga yang ditemui di lapangan. Reklamasi dilakukan dengan CSR dari salah satu perusahaan nama perusahaannya tidak tau, yang pasti bukan dari  Lahan bekas tambang tersebut idealnya adalah direklamasi lubang-lubang bekas galian ditutup kembali. Tapi, ternyata ada alternative lain, yaitu dijadikan kolam ikan dan/atau semacam minatani. Tentunya ISSN 2085 - 8167 22 Vol 8 No. 1 - 2016 tidak semua lahan bekas tambang bisa dijadikan kolam ikan semacam itu. Hanya lahan bekas tambang dengan kedalam kurang lebih 3 meter, yang dapat dikelola menjadi kolam ikan dan minatani. Alternatif muncul berdasarkan inisiatif warga setempat, yang mencoba-coba untuk mengembangbiakkan ikan dan menanam padi pada kolam bekas tambang tersebut; dan ternyata ikan dan padi dapat tumbuh.  Aktivitas penambangan pasir besi selama ini cenderung dianggap sebagai suatu hal yang benar-benar sangat merusak lingkungan. Sebenarnya tidak juga, asalkan praktek penambangan tetap memperhatikan kaidah-kaidah konservasi lingkungan environmental suitability & feasibility & mendapat persetujuan dari masyarakat social acceptibility.  Agar suatu aktivitas dapat sustainable, bagaimanapun juga wajib menyertakan partisipasi masyarakat, agar masyarakat ikut merasa memiliki dan bertanggung jawab terhadap keberlangsungan aktivitas tersebut.  Kegagalan utama sebagai pemegang terakhir kuasa pertambangan adalah karena gagal mendapatkan persetujuan partisipasi dari masyarakat lokal. Pada level paling bawah, supaya dapat diterima masyarakat, aktivitas tersebut harus dapat memberikan peningkatan kesejahteraan secara nyata dan sebisa mungkin tidak mengganggu kehidupan sehari-hari warga kehidupan warga tetap dalam kondisi normal. Pengelolaan wilayah pesisir terutama terkait dengan sumberdaya bagaimanapun membutuhkan partisipasi masyarakat. Ide-ide dan solusi atas kerusakan lingkungan terkadang justru muncul dari inisitaif masyarakat local itu sendiri yang kadang kala tidak terpikirkan pada ranah ilmiah. Hal ini menunjukkan bahwa pada realita, masyarakat seringkali memiliki kemampuan adaptasi yang baik terhadap lingkungannya walaupun dalam perspektif ilmiah, mungkin lingkungan tersebut telah mengalami kerusakan.Gambar 6. Foto Lokasi Penambangan Pasir Besi ISSN 2085 - 8167 Identifikasi Permasalahan….. 23 Kondisi Pengembangan Peternakan PT. Antam selaku perusahaan penambang pasir besi di Purworejo dan Unsoed bekerjasama dibidang pendidikan, penelitian, pengembangan sumber daya manusia, dan pemberdayaan masyarakat, untuk seluruh wilayah operasi dan pasca tambang Antam. Kerjasama ini bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, antara lain melalui pendidikan, pelatihan, pengembangan pertanian terpadu, hingga kewirausahaan. Kepedulian Antam pada bidang pendidikan tidak sebatas hanya untuk pendidikan formal saja, melainkan juga kepada pendidikan informal. Unsoed akan memberikan bantuan pendampingan dan pelaksanaan program-program CSR Antam, khususnya di bidang pendidikan, perikanan, pertanian, dan peternakan. Kondisi dan kendala Pemberdayaan masyarakat dalam bidang peternakan di bekas area penambangan pasir besi Purworejo berupa ayam potong atau broiler, sapi, bebek, dan perikanan lele. Pemberdayaan masyarakat pada usaha peternakan dengan kandang di atas lahan pasir di daerah bekas penambangan pasir besi Purworejo melalui Budidaya Ayam Broiler dapat dikatakan berhasil dengan memuaskan. Karena lokasi tersebut untuk budidaya ayam broiler cukup baik, selain itu lokasinya jauh dengan tempat tinggal, udaranya segar sirkulasi udara sangat baik, sarana transportasi baik, yang lebih penting yaitu jauh dari lalu lintas transportasi ternak sehingga ayam broiler tidak mudah terkontaminasi penyakit. Program ini berupa kerjasama PT. Antam selaku pemberi modal, Unsoed selaku pendamping dalam pemberdayaan masyarakat, serta kelompok peternak yang mengelola peternakan. Kemudian, lahan pasir pasir pantai cepat mengeringkan feses atau kotoran sehingga sedikit menimbulkan bau yang tidak sedap. Temperatur udara relatif tinggi 38 – 40 derajat Celcius, karenanya perlu penanganan khusus untuk meningkatkan kelembaban udara di dalam kandang yaitu di antaranya dengan cara menyemprotkan air kabut air di dalam kandang. Di samping itu stres pada ayam broiler akibat panas dapat dikurangi, dengan cara penyemprotan air dilakukan 2 kali sehari yaitu pukul dan WIB. Hal-hal yang menarik pada pemeliharaan ayam broiler pada kandang di atas lahan pasir pantai di Desa Munggangsari Kecamatan Grabag Kabupaten Purworejo adalah perubahan suhu udara yang drastis dari siang hari ke malam hari. Suhu udara pada siang hari sangat panas dapat mencapai 40 derajat Celcius dan pada malam hari mencapai 24 derajad celcius. Permasalahan yang muncul adalah pada saat pemeliharaan periode awalyang membutuhkan panas yang cukup yakni 39 derajat celcius, sehingga dibutuhkan penanganan yang cepat agar suhu udara di dalam tetap terjaga dan anak ayam broiler tidak stress akibat perubahan suhu udara tersebut. Pemeliharaan ayam broiler pada kandang di atas lahan pasir Purworejo memang membutuhkan penanganan yang sedikit berbeda dan kerja ekstra, apabila dibandingkan pada pemeliharaan ayam broiker pada daerah-daerah yang mempunyai suhu udara relatif stabil tidak terjadi perubahan suhu yang drastis. Khusus budidaya ayam broiler pada kandang di atas lahan pasir pantai yang perlu diperhatikan adalah penanganan pada awal periode pertumbuhan yang harus ISSN 2085 - 8167 24 Vol 8 No. 1 - 2016 dijaga sebaik mungkin, dengan maksud agar anak ayam tidak stress. Caranya yaitu dengan pengaturan sirkulasi udara sebab kecepatan angin di pantai selatan sangat kencang, sehingga diharapkan agar ayam dapat nyaman berada di dalam kandang. Di samping itu, dalam pengaturan kelembaban kandang yaitu dengan segera dilakukan penyemprotan air seperti kabut untuk meningkatkan kelembaban udara di dalam kandang. Ayam broiler semakin besar, maka panas yang timbul di dalam kandang akan semakin panas dan berakibat ayam broiler menjadi stress. Akibat selanjutnya adalah masuknya penyakit dan yang lebih parah lagi dapat menyebabkan kematian yang tinggi. Oleh karena itu, pada pemeliharaan ayam broiler di lahan pasir pantai yang harus diamati yaitu aktivitas ayam tersebut secara terus menerus, agar dapat melihat perubahan pada ayam dan dapat segera mengambil keputusan untuk melakukan penanganan agar ayam broiler tetap nyaman hidup di kandang di atas lahan pasir pantai. Kendala utama pada budidaya ayam broiler di atas lahan pasir pantai di antaranya adalah perubahan suhu udara pada siang hari ke malam hari yang sangat drastis dari 39-40 derajat pada siang hari dan malam hari antara 23-24 derajat Celcius, sehingga harus ada penanganan cepat agar suhu di dalam kandang tetap stabil. Kendala lain adalah masih minimnya antusiasme masyarakat dalam bidang peternakan serta terbatasnya modal dalam pengembangan peternakan. Upaya yang dilakukan Upaya yang dilakukan dalam pengembangan peternakan di lahan bekas tambang pasir besi Purworejo adalah memberikan penyuluhan dan pengetahuan cara mengembangkan ternak yang dalam hal ini dilakukan oleh Unsoed telah dilakukan. Upaya yang sebaiknya dilakukan adalah sesuai dengan harapan kelompok peternak bahwa adanya bantuan pinjaman modal dengan bunga yang lunak yang tidak memberatkan peternak sehingga peternakan di daerah bekas penambnagan pasir besi Purworejo dapat berkembang dengan 7. Pengembangan a peternakan ayam, b bebek, c perikanan. d peternakan sapi ISSN 2085 - 8167 Identifikasi Permasalahan….. 25 Pertanian Pesisir Wilayah Selatan Purworejo Pertanian pesisir merupakan suatu usaha mengolah lahan pesisir yang berupa pasir menjadi lahan yang bisa digunakan untuk pengolahan pertanian. Pertanian pesisir dilakukan dengan mengolah lahan pasir dengan tanah dan material lain yang akhirnya membuat tanah bertekstur pasir mampu menahan air dan memiliki kemampuan untuk tumbuh tumbuhan tertentu. Pertanian pesisir sudah berlangsung lama di daerah pesisir di Indonesia. Pertanian pesisir juga berkembang pesat di kawasan pesisir Purworejo. Komoditas utama pertanian pesisir di Purworejo adalah semangka, melon, pepaya, cabai dan terong. Komoditas yang menjadi unggulkan adalah semangka dan pepaya yang terkenal dengan rasanya yang manis. Desa Munggangsari kecamatan Grabag termasuk daerah pesisir yang mengembangkan potensi pertanian pesisir. Pertanian pesisir yang dikembangkan antara lain cabai, terong, semangka, melon dan beberapa tanaman palawija lainnya. Di wilayah pesisir tersebut juga memiliki kandungan bijih besi yang besar, sehingga digunakan untuk areal pertambangan bijih besi. Pertambangan bijih besi yang dilakukan oleh PT Antam telah berlangsung lebih dari 20 tahun. Saat ini penambangan pasir besi tersebut telah berakhir. Hanya tinggal sisa-sisa pertambangan yang masih tersisa di daerah pesisir. Sisa penambangan yang masih ada di pesisir Mungangsari adalah mesin-mesin penambangan dan juga lubang-lubang sisa pengerukan pasir besi. Sebagai bentuk tanggung jawab lingkungan, PT Antam memberikan bantuan kepada pengembangan pertanian pesisir dan peternakan yang berada di daerah bekas penambangan bijih besi. PT Antam bertindak sebagai penyandang dana untuk pengelolaan pertanian pesisir dan bekerja sama dengan Universitas Soedirman sebagai pengelola. Program ini berjalan dari 2009 dan direncanakan berakhir pada tahun 2019. PT Antam sebagai penyandang dana memberikan modal yang dikelola oleh kelompok tani dan didampingi oleh Unsoed sebagai tim ahli. Lokasi pertanian pesisir yang dikembangkan berada pada lokasi pengerukan. Lubang-lugang yang masih menganga lebar diuruk dengan tanah dan diolah sehingga cocok untuk sarana pertumbuhan tanaman. Permasalahan yang dihadapi pada pertanian pesisir antara lain 1. Penyakit tanaman, sebagian wilayah pertanian mengalami beberapa penyakit tanaman seperti penyakit Bule yang menyerang jagung. 2. Kurangnya motivasi warga masyarakat untuk mengolah pesisir sebagai lahan pertanian, oleh sebab itu PT Antam bekerja sama dengan UnSoed untuk memberikan pendampingan mengenai pertanian pesisir supaya berhasil maksimal. 3. Sistem kontrak dengan tengkulak, sehingga harga hasil pertanian dipermainkan oleh tengkulak. Dengan kasus ini maka petani mendapatkan keuntungan yang sedikit, walaupun harganya melambung tinggi. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut dilakukan oleh pengelola. Usaha tersebut antara lain 1. Pemberian bibit yang tangguh penyakit yang dilakukan oleh Universitas Soedirman 2. Memberikan pendampingan pada kelompok tani mengenai pertanian pesisir dan juga membantu apabila ada permasalahan. 3. Menguatkan sistem Koperasi Kelompok Tani. Upaya yang dijalankan oleh pengelola setidaknya mampu memperbaiki beberapa masalah yang ada dalam hal pertanian pesisir di desa ISSN 2085 - 8167 26 Vol 8 No. 1 - 2016 Munggangsari. Namun masih ada beberapa permasalahan yang belum dapat terselesaikan. Permasalahan yang masih dirasakan oleh petani adalah penyakit tanaman dan hutang dengan tengkulak. Rekomendasi upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut antara lain 1. Melakukan penelitian yang lebih lanjut mengenai penyakit tanaman oleh ahli pertanian. Diharapakan dengan adanya ahli pertanian yang ahli mampu memberikan solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut. 2. Penguatan modal petani dengan memberikan hibah bantuan ataupun pinjaman lunak untuk modal. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir banyaknya petani yang meminjam modal kepada tengkulak yang berakibat akan terjadi permainan harga yang akhirnya menyusahkan petani. Kondisi Sumberdaya Air, Pemanfaatan dan Kerentanannya di Pesisir Purworejo Sumberdaya air di Pesisir Purworejo khususnya yang berupa air permukaan cukup melimpah. Hal ini karena terdapat tiga sungai yang bermuara di Pesisir Purworejo. Namun demikian, karena pada endapan aluvium pantai muda memiliki topografi bergelombang dan bermaterial pasir yang memiliki kesarangan yang tinggi sehingga lebih banyak digunkan untuk pertanian lahan kering dan sebagian lagi berupa lahan kosong. Selain itu, karena material pasir memiliki kesarangan yang besar, maka kebutuhan air untuk pertanian menjadi lebih besar dibandingkan dengan wilayah yang lain. Pemanfaatan sumberdaya air di wilayah pesisir Kabupaten Purworejo paling banyak berupa pemenuhan kebutuhan untuk domestik dan kebutuhan untuk pertanian dan peternakan. Pemanfaatan air di pesisir untuk domestik jumlahnya masih sedikit karena jumlah permukiman dan penduduk di wilayah ini masih sedikit. Hal serupa terjadi untuk peternakan, hal ini karena jumlahnya masih sedikit. Kebutuhan yang paling banyak adalah kebutuhan untuk pertanian lahan kering. Gambar 8. Pemanfaatan Airtanah untuk Pertanian Lahan Kering di pesisir Purworejo ISSN 2085 - 8167 Identifikasi Permasalahan….. 27 Pertanian lahan kering yang banyak diusahakan di wilayah pesisir Purworejo adalah tanaman buah dan sayur. Penyiraman dilakukan setiap hari satu kali dengan luas lahan yang berhektar-hektar. Sumber air didapat dengan membuat sumur bor kemudian dilakukan pemompaan untuk dapat digunakan. Karena tingkat kesarangan material pasir, maka banyak air yang kemudian kembali meresap ke dalam tanah, sehinggga penyiraman harus dilakukan setiap hari. Hal tersebut juga terkait dengan karakteristik akar tanaman buah dan sayur yang pendek. Pemanfaatan airtanah di wilayah pesisir Purworejo harus memperhatikan jumlah hasil amannya. Penelitian yang telah dilakukan oleh Kusumayudha, dkk 2004 menyebutkan bahwa airtanah di Dusun Kese Kecamatan Grabag memiliki karakteristik air payau. Hal ini disebabkan karena terdapat lapisan endapan lagunal di bawah lapisan endapan aluvium pantai muda. Sehingga, pemanfaatan dalam jumlah banyak hendaknya didasarkan pada penelitian yang lebih lanjut tentang jumlah hasil aman yang dapat diturap. Selain permasalahan hasil aman, wilayah pesisir Purworejo yang memiliki material pasir memiliki kerentanan airtanah terhadap pencemaran yang besar. Oleh karena itu diperlukan suatu pengelolaan berupa pengaturan dalam pemanfaatan lahan. Misalnya pemupukan yang tidak berlebihan, pengelolaan limbah dari pertanian dan peternakan, serta peraturan tentang pemanfaatan lahan lain yang mungkin menyebabkan risiko pencemaran airtanah yang besar. Keadaan Sosial Ekonomi Lokasi Desa Munggangsari, Kecamatan Grabag, Kabupaten Purworejo berada di wilayah pesisir. Wilayah ini dulunya merupakan wilayah tambang pasir besi yang saat ini sudah tidak beroperasi. Secara umum, masyarakat di Desa Munggangsari memiliki mata pencaharian sebagai petani dan peternak. Beberapa dari masyarakat juga merupakan karyawan tambang pasir besi pada saat PT. ANTAM Aneka Tambang masih beroperasi di wilayah tersebut. Keadaan sosial dan ekonomi masyarakat di wilayah ini terpengaruh oleh mata pencaharian mereka yang merupakan peternak dan petani. Beberapa komoditas pertanian yang terkenal berasal dari wilayah ini yaitu buah semangka, melon, cabai, terong, dan pepaya. Adapun untuk peternakan, jenis ternak yang ada yaitu ternak sapi dan kambing. Keadaan sosial masyarakat di Desa Munggangsari, Kecamatan Grabag, Kabupaten Purworejo dari analisis data lapangan dapat terlihat dari berbagai sektor. Salah satu sektor yang bisa dianalisis yaitu sektor pendidikan. Umumnya masyarakat mampu mengenyam pendidikan dasar. Adapun setelah para generasi muda merasa cukup mandiri, mereka umumnya memilih untuk pergi dan mencari pekerjaan di luar lingkungan desa. Dari sisi kekerabatan sosial, masyarakat Manggungsari yang bertempat tinggal di wilayah pedesaan pada dasarnya memang memiliki tingkat kekerabatan sosial tinggi. Adapun dilihat dari sektor ekonomi, umumnya masyarakat lokal masih memiliki pendapatan ekonomi yang rendah. Namun, dengan diberlakukannya program pemberdayaan masyarakat Manggungsari sebagai wilayah bekas lokasi penambangan pasir besi, keadaan ekonomi masyarakat kemudian lebih berkembang. Beberapa pelatihan usaha yang dilakukan oleh ISSN 2085 - 8167 28 Vol 8 No. 1 - 2016 PT. ANTAM dilakukan bekerjasama dengan Universitas Jendral Sudirman, Purwokerto. Pelatihan-pelatihan yang dimaksud yaitu berupa pelatihan ternak sapi dan ayam, pelatihan budidaya pertanian semangka, pepaya, melon, cabai, dan terong, serta pelatihan usaha lainnya yang diharapkan akan meningkatkan kapasitas ekonomi masyarakat di wilayah Desa Munggangsari. Model pertanian dan industri rumah tangga inilah yang dapat mendongkrak perekonomian warga desa Munggangsari. Dari hasil wawancara dengan informan kunci keyperson pada studi lapangan, diketahui bahwa respon warga cukup baik terhadap program pembangunan kembali kondisi sosial dan ekonomi masyarakat pasca penambangan pasir besi yang dilakukan oleh PT. ANTAM tersebut. Masyarakat dapat mengambil pelajaran baik dalam hal teknologi hingga pemasaran dalam usaha ekonomi warga. Beberapa hal yang masih menjadi kekurangan dalam program pemberdayaan sosial dan ekonomi masyarakat yaitu terkait dengan distribusi modal yang terlihat kurang merata. Salah satu fenomena sosial menarik yang terjadi di wilayah ini yaitu penolakan warga akan dibukanya lahan pesisir menjadi wilayah pertambangan pasir besi kembali. Menurut hasil wawancara dengan warga di wilayah ini, masyarakat memiliki kekhawatiran yang tinggi akan besarnya risiko terjadinya banjir atau tsunami karena penambangan pasir besi yang tidak memperhatikan kelestarian lingkungan dan sumberdaya pesisir. Warga sudah memiliki kesadaran dan pengetahuan yang tinggi akan dampak penambangan pasir besi yang tidak memperhatikan asas-asas lingkungan. Hal tersebut dikarenakan masifnya informasi melalui media-media yang sampai kepada masyarakat local. KESIMPULAN DAN SARAN Penambangan pasir besi memberikan dampak positif dan dampak negatif bagi lingkungan sekitarnya. Dampak negatif yang ditimbulkan dapat diminimalisir apabila pihak yang bersangkutan bertanggung jawab terhadap pengolahan sumber daya alamnya dan juga memanfaatkannya secara bijaksana. Berbagai macam masalah muncul dalam pelaksanaan pra dan pasca penambangan. Kendala-kendala yang muncul saat ini lebih dialami oleh masyarakat dalam menyikapi kondisi lingkungan akibat proses penambangan pasir besi. Kendala dalam bidang peternakan dan pertanian yang dialami saat ini antara lain masih minimnya antusiasme masyarakat dalam bidang peternakan dan pertanian serta terbatasnya modal dalam pengembangan peternakandan pertanian. Berdasarkan perspektif dalam soaial ekonomi masyarakat terlihat bahwa respon warga cukup baik terhadap program pembangunan kembali kondisi sosial dan ekonomi masyarakat pasca penambangan pasir besi yang dilakukan oleh PT. ANTAM tersebut. Masyarakat dapat mengambil pelajaran baik dalam hal teknologi hingga pemasaran dalam usaha ekonomi warga. Beberapa hal yang masih menjadi kekurangan dalam program pemberdayaan sosial dan ekonomi masyarakat yaitu terkait dengan distribusi modal yang terlihat kurang merata. Berdasarkan potensi sumberdaya airnya dapat diketahui bahwa sumberdaya air di kawasan pesisir Purworejo yang digunakan untuk ISSN 2085 - 8167 Identifikasi Permasalahan….. 29 memenuhi kebutuhan berasal dari airtanah. Padahal jumlah airtanah di wilayah tersebut sedikit dan memiliki kerentanan terhadap pencemaran yang tinggi. Oleh karena itu, diperlukan pengelolaan meliputi pembatasan penurapan airtanah, pengelolaan sampah dan pengaturan penggunaan lahan. Pembangunan wilayah pesisir di Kabupaten Purworejo membutuhkan pendekatan khusus yang dapat memadukan antara tuntutan kebutuhan ekonomi dan kapasitas daya dukung lingkungan. Pengelolaan wilayah pesisir terutama terkait dengan sumberdaya bagaimanapun membutuhkan partisipasi masyarakat. Ide-ide dan solusi atas kerusakan lingkungan terkadang justru muncul dari inisitaif masyarakat local itu sendiri yang kadang kala tidak terpikirkan pada ranah ilmiah. Hal ini menunjukkan bahwa pada realita, masyarakat seringkali memiliki kemampuan adaptasi yang baik terhadap lingkungannya walaupun dalam perspektif ilmiah, mungkin lingkungan tersebut telah mengalami kerusakan. DAFTAR PUSTAKA Anonim. diakses pada tanggal 23 Maret 2015 Anonim. Peraturan Gubernur DIY No 11 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2009-2013. Anonim. UURI No 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan. Anonim..Peraturan Daerah Provinsi DIY Nomor 2 Tahun 2010 tentang RTRW Provinsi DIY tahun 2009 - 2029. Ansori Potensi Konservasi Kawasan Tambang Pasir Besi pada Jalur Pantai Selatan di Kabupaten Purworejo-Kebumen Jawa Tengah. UPT Balai Informasi dan Konservasi Kebumian Karangsambung-LIPI Bhar, Ahmad dan Rahmadi Tambaru. 2010. Analsis Kesesuiaian dan Daya Dukung Kawasan Wisata Bahari di Kabupaten Polewali Mandar . Makasaar Universitas Hasannudin Bronto, S., 2007. Genesis endapan aluvium Dataran Purworejo Jawa Tengah; Implikasinya terhadap sumber daya geologi. Jurnal Geologi 2 No. 4 Desember 2007 207-215. Pusat Survei Geologi, Jl. Diponegoro 57 Bandung Bronto, Sutikno. 2007. Genesis Endapan Aluvium Dataran Purworejo Jawa Tengah; Implikasinya Terhadap Sumber Daya Geologi. Jurnal Geologi Indonesia, Vol. 24. Hal 207-215. Khakim, N, Soedarma, D, Mardiastuti, A, Siregar, VP, dan Boer, M. 2008. Analisis Prerefereinsi Landskap Pesisir Daerah Istimewa Yogyakarta Untuk Pengembangan Pariwisata Menuju Pada Pengelolaan Pesisir Berkelanjutan. Forum Geografi, Vol. 22, No. 1, Juli 2008 44 – 59 Kusumayudha, Pratiknyo, P.; dan Riyanto, A. 2004. Analisis Hidrokimia Airtanah Payau di Dusun Kese, Kecamatan Grabag, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Majalah Geologi Indonesia. Vol. 193. Hal 139-146. Mufit, Fadhillah, Harman Amir, Satria Bijaksana, 2006, Kajian Tentang Sifat Magnetik Sahala S, Arifin M , Penyunting 1997, Bahan Galian lndustri, Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral, Bandung Verstappen,H. Th. 1983. Applied Geomorphology. Amsterdam Elsevier Science publisher. ... Bogowonto river is located near Kulonprogo High with a lot of creeks tipped on that. This river is one of the oldest rivers in Purworejo plain which deliver the iron sand from OAF to the beach and distributed alongshore [13]. Iron sand deposit is one of the economical minerals in Purworejo that was successfully mined by PT. ...... Iron sand deposit is one of the economical minerals in Purworejo that was successfully mined by PT. ANTAM from 1987 to 2007 [13]. The iron sand deposit is a secondary deposit placer that comes from the reworked of primary iron ore deposits through hydrothermal processes, metasomatic contact, or sedimentation, in volcanic rocks [14,15]. ...... Pada waktu bersamaan di daerah Pegunungan Selatan diendapkan pula Formasi Semilir, Nglanggran, dan Sambipitu PENDAHULUAN Pasir besi merupakan endapan sekunder plaser yang berasal dari perombakan endapan primer bijih besi hasil proses hidrotermal, kontak metasomatis, atau sedimentasi, pada batuan vulkanik Evans, 1993;Tjahjono, dkk., 2008. Secara umum komposisi pasir besi yang memiliki nilai ekonomis dalam industri semen dan pembuatan baja terdiri atas mineral magnetite Fe O , ilmenite FeTiO , hematite Fe O , 3 4 3 2 3 dan Limonite Moon, dkk., 2006;Dipatunggoro, 2012, bercampur dengan butiran-butiran dari mineral non logam seperti kuarsa, kalsit, felspar, ampibol, piroksen, biotit, dan tourmalin Rahmad, 2016. ...... Penyebaran endapan pasir besi yang tinggi berada di sekitar pantai selatan Jawa yang salah satunya berada di daerah Grabag, Purworejo, Jawa Tengah, hingga mencapai 54,17% Bronto, 2007 dan telah ditambang oleh PT. Antam dari tahun 1987 hingga tahun 2007 Rahmad, 2016. Karakter dan sebaran pasir besi di daerah tersebut belum sepenuhnya diketahui karena tertutupi oleh aluvium yang tebal, sehingga dibutuhkan metode geofisika untuk mengetahui penyebaran di bawah permukaan. ...The potential of iron sand in Grabag area and its surrounding, Central Java Province, is not fully known yet because it is covered by thick alluvium, so that mining activities are done unmanaged without seeing the effect of environmental damage caused. This study uses reduction to the pole and upward continuation processing and analysis for Geomagnetic data in order to spread of lateral magnetic anomalies map and forward modelling for vertical magnetic anomalies 2D cross-sections. Based on the dispersion of magnetic anomaly, it is known that iron sand potential in the research area is located on old alluvium deposits with depth around 60 m and young coast alluvium sedimentation with depth around of 20 m, forming a lens as sand dump or river bank, followed by lane of ancient river flow pattern with thickness reaching ±10 m. The potential area is estimated to reach 26,329,188 m² with the calculation of hypothetical reserves reaching 69,575 Ton on the southwest and 5,880, 213 Ton in the northwest of the research area. The results of this study are expected to be used as reference for further research, so that it can menage iron sand mining activities more regularly and not caused environmental Geomagnetic, Iron Sand, Alluvium.... Pada waktu bersamaan di daerah Pegunungan Selatan diendapkan pula Formasi Semilir, Nglanggran, dan Sambipitu PENDAHULUAN Pasir besi merupakan endapan sekunder plaser yang berasal dari perombakan endapan primer bijih besi hasil proses hidrotermal, kontak metasomatis, atau sedimentasi, pada batuan vulkanik Evans, 1993;Tjahjono, dkk., 2008. Secara umum komposisi pasir besi yang memiliki nilai ekonomis dalam industri semen dan pembuatan baja terdiri atas mineral magnetite Fe O , ilmenite FeTiO , hematite Fe O , 3 4 3 2 3 dan Limonite Moon, dkk., 2006;Dipatunggoro, 2012, bercampur dengan butiran-butiran dari mineral non logam seperti kuarsa, kalsit, felspar, ampibol, piroksen, biotit, dan tourmalin Rahmad, 2016. ...... Penyebaran endapan pasir besi yang tinggi berada di sekitar pantai selatan Jawa yang salah satunya berada di daerah Grabag, Purworejo, Jawa Tengah, hingga mencapai 54,17% Bronto, 2007 dan telah ditambang oleh PT. Antam dari tahun 1987 hingga tahun 2007 Rahmad, 2016. Karakter dan sebaran pasir besi di daerah tersebut belum sepenuhnya diketahui karena tertutupi oleh aluvium yang tebal, sehingga dibutuhkan metode geofisika untuk mengetahui penyebaran di bawah permukaan. ...The potential of iron sand in Grabag area and its surrounding, Central Java Province, is not fully known yet because it is covered by thick alluvium, so that mining activities are done unmanaged without seeing the effect of environmental damage caused. This study uses reduction to the pole and upward continuation processing and analysis for Geomagnetic data in order to spread of lateral magnetic anomalies map and forward modelling for vertical magnetic anomalies 2D cross-sections. Based on the dispersion of magnetic anomaly, it is known that iron sand potential in the research area is located on old alluvium deposits with depth around 60 m and young coast alluvium sedimentation with depth around of 20 m, forming a lens as sand dump or river bank, followed by lane of ancient river flow pattern with thickness reaching ±10 m. The potential area is estimated to reach 26,329,188 m² with the calculation of hypothetical reserves reaching 69,575 Ton on the southwest and 5,880, 213 Ton in the northwest of the research area. The results of this study are expected to be used as reference for further research, so that it can menage iron sand mining activities more regularly and not caused environmental Geomagnetic, Iron Sand, Alluvium.... Pada waktu bersamaan di daerah Pegunungan Selatan diendapkan pula Formasi Semilir, Nglanggran, dan Sambipitu PENDAHULUAN Pasir besi merupakan endapan sekunder plaser yang berasal dari perombakan endapan primer bijih besi hasil proses hidrotermal, kontak metasomatis, atau sedimentasi, pada batuan vulkanik Evans, 1993;Tjahjono, dkk., 2008. Secara umum komposisi pasir besi yang memiliki nilai ekonomis dalam industri semen dan pembuatan baja terdiri atas mineral magnetite Fe O , ilmenite FeTiO , hematite Fe O , 3 4 3 2 3 dan Limonite Moon, dkk., 2006;Dipatunggoro, 2012, bercampur dengan butiran-butiran dari mineral non logam seperti kuarsa, kalsit, felspar, ampibol, piroksen, biotit, dan tourmalin Rahmad, 2016. ...... Penyebaran endapan pasir besi yang tinggi berada di sekitar pantai selatan Jawa yang salah satunya berada di daerah Grabag, Purworejo, Jawa Tengah, hingga mencapai 54,17% Bronto, 2007 dan telah ditambang oleh PT. Antam dari tahun 1987 hingga tahun 2007 Rahmad, 2016. Karakter dan sebaran pasir besi di daerah tersebut belum sepenuhnya diketahui karena tertutupi oleh aluvium yang tebal, sehingga dibutuhkan metode geofisika untuk mengetahui penyebaran di bawah permukaan. ...The potential of iron sand in Grabag area and its surrounding, Central Java Province, is not fully known yet because it is covered by a thick alluvium, so that mining activities are done unmanaged without seeing the effect of environmental damage caused. This study uses reduction to the pole and upward continuation processing and analysis for Geomagnetic data in order to spread of lateral magnetic anomalies map and forward modelling for vertical magnetic anomalies 2D cross-sections. Based on the dispersion of magnetic anomaly, it is known that iron sand potential in the research area is located on old alluvium deposits with depth around 60 m and young coast alluvium sedimentation with depth around of 20 m, forming a lens as sand dump or river bank, followed by lane of ancient river flow pattern with thickness reaching ±10 m. The potential area is estimated to reach 26,329,188 m² with the calculation of hypothetical reserves reaching 69,575 Ton on the southwest and 5,880, 213 Ton in the northwest of the research area. The results of this study are expected to be used as reference for further research, so that it can menage iron sand mining activities more regularly and not caused environmental damaged.... The ecological impact can be seen from the presence of noise pollution disturbing engine noise, the availability of groundwater, where mining is carried out to a depth of 10 meters and has touched the surface of groundwater, as a result of which groundwater which is a source of clean water for residents is sucked in as well and its availability is reduced. But this activity has no impact on the agricultural sector Rahmad 2006. ...... Aktivitas penambangan pasir besi di Kecamatan Grabag, Kabupaten Purworejo telah dilakukan mulai tahun 1987. Namun, kini tidak ada aktivitas penambangan Rahmad, 2016. ...Gaby Nanda KharismaZulhan EffendyPurworejo is a regency on the southern coast of Java has a potential resource but due to the aspect of disaster risk, this regency is also classified in the disaster risk assessment index class starting from the low, middle and high classes. The research objective is to examine the physical characteristics and land use patterns of coastal areas in Purworejo Regency, Central Java to then determine the coastal area strategy in the area. The location of the study is Munggangsari Beach, Grabag District, Purworejo Regency, Central Java Province. The methods used in this study include literature studies, remote sensing, field surveys observation and measurement, and interviews. From the results of data and image analysis, there was an increase in livestock and pond fisheries activities in the Purworejo Coastal area from 2006 to 2014. The existence of these activities has the potential to harm the surrounding environment, one of which is groundwater quality. Whereas land use in the form of vacant and physical land generally decreases in area. This shows that from 2006 - 2016 there was high population pressure. Policy, technical capacity early warning system procurement is needed for the institution and strong emergency response mechanism in its Purworejo, Coastal Region, Disaster risk, Remote Sensing, Early Warning System AbstrakPurworejo sebagai kabupaten yang berada di wilayah kepesisiran selatan Pulau Jawa memiliki potensi sumberdaya tetapi bila ditinjau dari aspek risiko bencana kabupaten ini juga terkasifikasi pada kelas indeks kajian risiko bencana mulai dari kelas rendah, menengah, dan tinggi. Tujuan penelitian untuk mengkaji karakteristik fisik dan pola penggunaan lahan wilayah kepesisiran Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah untuk kemudian menentukan strategi wilayah kepesisiran pada daerah tersebut. Lokasi kajian yakni Pantai Munggangsari, Kecamatan Grabag, Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi studi literatur, penginderaan jauh, survei lapangan pengamatan dan pengukuran langsung, dan wawancara. Dari hasil analisis data dan citra terjadi peningkatan aktivitas peternakan dan perikanan tambak di wilayah Pesisir Purworejo dari tahun 2006 hingga 2014. Adanya aktivitas kegiatan tersebut berpotensi memberikan dampak negatif terhadap lingkungan sekitar salah satunya terhadap kualitas airtanah. Sedangkan untuk penggunaan lahan berupa tanah kosong dan gisik pada umumnya terjadi penurunan luasan. Hal tersebut menunjukkan dari tahun 2006 – 2016 terjadi tekanan penduduk yang tinggi. Dibutuhkan kebijakan, kapasitas teknis pengadaan sistem peringatan dini pada lembaga serta mekanisme penanganan darurat bencana yang kuat dalam Kunci Purworejo, Wilayah Kepesisiran, Risiko bencana, Penginderaan Jauh, EWSGenesis endapan aluvium Dataran Purworejo Jawa Tengah; Implikasinya terhadap sumber daya geologiAhmad BharDan RahmadiTambaruBhar, Ahmad dan Rahmadi Tambaru. 2010. Analsis Kesesuiaian dan Daya Dukung Kawasan Wisata Bahari di Kabupaten Polewali Mandar . Makasaar Universitas Hasannudin Bronto, S., 2007. Genesis endapan aluvium Dataran Purworejo Jawa Tengah; Implikasinya terhadap sumber daya geologi. Jurnal Geologi 2 No. 4 Desember 2007 207-215. Pusat Survei Geologi, Jl. Diponegoro 57 Bandung Bronto, Sutikno. 2007. Genesis Endapan Aluvium Dataran Purworejo Jawa Tengah; Implikasinya Terhadap Sumber Daya Geologi. Jurnal Geologi Indonesia, Vol. 24. Hal Prerefereinsi Landskap Pesisir Daerah Istimewa Yogyakarta Untuk Pengembangan Pariwisata Menuju Pada Pengelolaan Pesisir BerkelanjutanN KhakimD SoedarmaA MardiastutiSiregarVpM BoerKhakim, N, Soedarma, D, Mardiastuti, A, Siregar, VP, dan Boer, M. 2008. Analisis Prerefereinsi Landskap Pesisir Daerah Istimewa Yogyakarta Untuk Pengembangan Pariwisata Menuju Pada Pengelolaan Pesisir Berkelanjutan. Forum Geografi, Vol. 22, No. 1, Juli 2008 44 -59 n-lahan-pasir diakses pada tanggal 23 MaretDaftar Pustaka AnonimDAFTAR PUSTAKA Anonim. n-lahan-pasir diakses pada tanggal 23 Maret 2015Analisis Hidrokimia Airtanah Payau di Dusun KeseS B KusumayudhaP PratiknyoA Dan RiyantoKusumayudha, Pratiknyo, P.; dan Riyanto, A. 2004. Analisis Hidrokimia Airtanah Payau di Dusun Kese, Kecamatan Grabag, Kabupaten Purworejo, Jawa Gubernur DIY No 11 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah TahunAnonimAnonim. Peraturan Gubernur DIY No 11 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun Tentang Sifat Magnetik Sahala S, Arifin M , Penyunting 1997, Bahan Galian lndustri, Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi MineralFadhillah MufitHarman AmirSatria BijaksanaMufit, Fadhillah, Harman Amir, Satria Bijaksana, 2006, Kajian Tentang Sifat Magnetik Sahala S, Arifin M, Penyunting 1997, Bahan Galian lndustri, Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral, Bandung Verstappen,H. Th. 1983. Applied Geomorphology. Amsterdam Elsevier Science publisher.

XzRm4.
  • 4jsg0b54aw.pages.dev/723
  • 4jsg0b54aw.pages.dev/742
  • 4jsg0b54aw.pages.dev/780
  • 4jsg0b54aw.pages.dev/529
  • 4jsg0b54aw.pages.dev/208
  • 4jsg0b54aw.pages.dev/135
  • 4jsg0b54aw.pages.dev/516
  • 4jsg0b54aw.pages.dev/442
  • 4jsg0b54aw.pages.dev/869
  • 4jsg0b54aw.pages.dev/877
  • 4jsg0b54aw.pages.dev/549
  • 4jsg0b54aw.pages.dev/872
  • 4jsg0b54aw.pages.dev/530
  • 4jsg0b54aw.pages.dev/828
  • 4jsg0b54aw.pages.dev/15
  • tempat penambangan pasir besi terbesar di jawa tengah terdapat di