Pada zaman dahulu, ada seorang raja yang bernama Kertamarta. Raja ini memimpin sebuah kerajaan yang sangatlah indah dan megah. Nama kerajaan ini dikenal dengan nama Kerajaan Daha. Raja ini memiliki dua putri yang sangat cantik, bernama Dewi Galuh dan Candra Kirana. Seperti layaknya hidup di dunia dongeng, hidup mereka sangat bahagia dan tiba saatnya ada seorang pangeran tampan dari Kerajaan Kahuripan yang datang ke Kerajaan Daha. Nama pangeran ini adalah Raden Inu Kertapati. Beliau mendatangi Kerajaan Daha karena ia ingin mencari seorang putri untuk dinikahinya. Raden Inu Kertapati pun jatuh hati saat melihat Candra Kirana, ia sangat terpesona dengan kecantikan yang dipancarkan Candra Kirana. Kedatangan Raden Inu Kertapati pun disambut baik oleh sang raja karena ia juga ingin yang terbaik untuk putrinya. Saat proses lamaran berlangsung, Candra Kirana pun menerima ajakan menikah Raden Inu sisi lain, Dewi Galuh iri pada saudarinya. Diam-diam, Dewi Galuh ternyata menyukai Raden Inu Kertapati dan ia merasa dirinya lebih pantas untuk dinikahi. Lambat laun, rasa iri pada saudarinya pun berubah dan berkembang menjadi rasa benci. Saat rasa bencinya sudah memuncak, ia memikirkan bagaimana cara yang tepat untuk menyingkirkan Candra Kirana dari Galuh pun diam-diam menemui seorang penyihir jahat untuk membantu rencananya. Dewi Galuh meminta pada sang penyihir untuk mengubah saudarinya menjadi sesuatu yang menjijikan, sehingga calon suaminya membatalkan pernikahan mereka dan memilih dirinya. Sang penyihir pun menyetujuinya, tapi sang penyihir tidak bisa mengutuknya secara langsung karena ia tidak bisa masuk ke dalam istana. Akhirnya, Dewi Galuh terpikir untuk memfitnah Candra Kirana, sehingga ia harus keluar dari Candra Kirana pergi keluar istana, ia bertemu dengan sang penyihir! Candra Kirana pun diubah menjadi seekor keong berwarna emas. Namun, semua kutukan bisa dibatalkan—termasuk yang satu ini. Sang penyihir memberi tahu Candra Kirana kalai kutukan ini bisa dibatalkan jika Raden Inu Kertapati dan dirinya bertemu. Tentu saja Candra Kirana merasa putus asa, karena satu-satunya cara agar ia bisa kembali menjadi manusia terdengar tidak bisa pada suatu hari, ada seorang nenek yang sedang mencari ikan menggunakan jala. Candra Kirana atau Keong Mas ikut tersangkut di dalam jala tersebut. Sang nenek pun terkejut karena menurutnya keong ini terlihat sangat cantik. Akhirnya, sang nenek ini merawatnya, memberinya makan, agar ia tidak harinya, sang nenek kembali ke sungai untuk mencari Ikan. Namun, tidak satu pun yang ia dapatkan. Karena sudah terlalu lama tapi tidak mendaptkan hasil. Ia pun segera memutuskan untuk pulang ke rumah. Saat ia sampai di rumah. Ia sangat terkejut karena ia melihat makanan yang sangat enak sudah tersedi di atas mejanya. Ia merasa sangat heran dan bertanya-tanya siapa yang sudah membuatkan makanan seperti ini terus terjadi di hari-hari berikutnya. Karena merasa penasaran, sang nenek memutuskan untuk berpura-pura pergi ke laut. Padahal sebenarnya, ia hanya ingin mengintip siapa yang akan datang ke rumahnya dan menyiapkan makanan-makanan enak itu. Nenek pun terkejut! Yang nenek lihat adalah Keong Mas yang ia simpan berubah menjadi seorang gadis cantik jelita yang sedang menyiapkan makanan di dapur. Sang nenek pun langsung kembali masuk ke dalam rumah dan bertanya pada Keong Mas.“Wahai gadis cantik, siapakah dirimu?” Tanya nenek dengan nada penasaran. Candra Kirana pun menjelaskan siapa dirinya sebenarnya dan mengapa ia berubah menjadi seekor keong. Setelah ia usai menjelaskan, Candra Kirana kembali sisi lain, Raden Inu Kertapati terus mencari calon istrinya. Ia merasa sangat kebingungan ke mana calon istrinya pergi dan mengapa ia tidak meninggalkan pesan apa pun. Namun, Raden Inu Kertapati juga sangat yakin bahawa Candra Kirana masih hidup, karena itu ia tidak menyerah penyihir akhirnya mengetahui bahwa sang pangeran belum henti juga mencari Candra Kirana. Ia pun menyusun rencana agar sang pangeran tidak akan menemukannya. Sang penyihir pun berubah menyamar menjadi seekor burung berada di perjalanan, sang pangeran bertemu dengan burung gagak ini. Burung gagak ini memberi tahu di mana sebaiknya sang pangeran mencari Candra Kirana. Raden Inu Kertapati sangat senang karena ia merasa mendapatkan bantuan, dan ia pun mengikuti burung gagak itu ke mana pun ia lama-lama Raden Inu Kertapati merasa kebingungan dengan jalan yang ditempuh karena ia merasa perjalanannya sudah sangat panjang tapi ia tidak juga sampai di tujuan. Lalu, ia bertemu dengan seorang kakek yang sakti. Ternyata, kakek ini adalah seorang yang sakti dan tahu bahwa burung itu adalah penyihir. Sang kakek pun memukulnya dengan tongkat dan burung itu berubah menjadi tersebut memberikan petunjuk pada Raden Inu Kertapati di mana sebaiknya ia mencari calon istrinya. Saat Raden Inu Kertapati sedang berjalan mengarah ke Desa Dadapan, perbekalannya habis dan ia sangat haus. Lalu, ia melihat sebuah rumah di ujung arahnya dan ia berharap ia bisa mendapatkan minuman atau makanan di ia sampai di sana, ternyata bukan hanya air minum yang ia temukan! Ia melihat Candra Kirana sedang memasak dan menyiapkan makanan. Raden Inu Kertapati merasa sangat senang dan kutukannya pun berhasil dibatalkan. Akhirnya, Candra Kirana dibawa ke Kerajaan Daha bersama sang nenek yang sudah menolong calon istrinya. Di perjalanan, Candra Kirana menjelaskan semua hal yang terjadi dan mengapa ia berubah menjadi seekor keong. Dewi Galuh pun mendapatkan hukuman atas perbuatannya dan ia pergi ke hutan untuk melarikan diri.Berbagai buku cerita anak sudah mengisahkan cerita rakyat jawa timur ini. Drama merupakan perjalanan, kisah, atau alur hidup yang diceritakan kembali dan dapat diperagakan oleh orang lain. keong mas dalam bahasa inggris keong mas once upon a time kertamarta king was the king of the kingdom of daha.
Kumpulan cerita bahasa jawa. Sugeng enjing rencang sedaya. Masih pada kesempatan pagi ini kami akan mendongeng sedikit dengan judul Keong Mas. Bagaimana kisah cerita dongeng Keong Mas dalam bahasa jawa langsung saja kita simak di bawah ini. Raja Kertamarta yaiku Raja saking keRajan Daha. Raja kagungan kalih 2 priyantun putri, asmanipun Dewi Galuh ugi Candra Kirana ingkang endah ugi sae. Candra Kirana sampun ditunangkan dening putra makutha keRajan Kahuripan yaiku Raden Inu Kertapati ingkang sae ugi wicaksana. sayangipun sedherek kandung Candra Kirana yaiku Galuh Ajeng iri sanget dening Candra Kirana, amargi Galuh Ajeng katresnan wonten Raden Inu. Lajeng Galuh Ajeng sowan marang eyang putri sihir kagem nyantet Candra Kirana. PanMasnganipun ugi mitnah Candra Kirana sahingga Candra Kirana diusir saking Istana tembe Candra Kirana tindak kesah dateng segara, eyang putri sihir dumadakan njedul lan nyihir Candra Kirana dados Keong Mas piyambake ugi mbucal Keong Mas wonten segara. Mungale sihir punika namung badhe ical menawi Keong Mas kepanggih kaliyan tunanganipun. Wonten satunggaling dinten sapriyantun eyang putri nembe pados ulam kaliyan jala, lan Keong Mas kesangkut wonten jala eyang punika. Keong Mas dibeto kondur ugi dening eyang putri. Wonten dinten saklajenge eyang putri punika pados ulam malih wonten segara ananging mboten satunggal ulam kang bisa dijaring. Dugi wonten griyanipun, eyang putri kaget amerga wonten meja sampun cemepak mangsakan ingkang nyamleng-nyamleng. Eyang putri pitaken wonten manah sinten ingkang girim mangsakan menika. Mekaten ugi dinten-dinten saklajengipun eyang putri ngalami kedadosan sami, enjingipun eyang putri etok-etok menyang segara, piyambake ngindik punapa ingkang kedadosan wonten griyane, yektos Keong Mas berubah dados wong wadon endah lajeng mangsak, lajeng eyang putri ngendikan” sinten sampean iku cah ayu? ” Kula menika putri Kraton Daha ingkang disihir dados Keong Mas dening sedherek Kula amargi piyambakipun iri dhateng kula ” tembung Keong Mas, lajeng Candra Kirana berubah kondur malih dados Keong Mas. Eyang putri punika kaget lan gumun ngalami kedadean menika. Pada cerita dongeng Keong Mas dalam bahasa jawa selanjutnya dikisahkan Pangeran Inu mencari keberadaan Candra Kirana hingga ketemu, bagaimana kisahnya dalam bahasa jawa langsung saja kita simak di bawah ini Sawentara pangeran Inu Kertapati mboten kresa mendel kemawon tembe mangertos Candra Kirana ngilang. Panjenenganipun nggoleki Candra Kirana kanthi nylamur dados rakyat biasa. Eyang putri sihir akhire mangertos lan ngubah awake dadi manuk gagak kagem nyilakakake Raden Inu Kertapati. Raden Inu Kertapati nggumun ndeleng manuk gagak sing bisa ngomong lan meruhi tujuane. Panjenenganipun nganggep manuk gagak kuwi sakti lan manut, padahal Raden Inu dipunparingna arah ingkang klintu. Wonten margi Raden Inu kepanggih kaliyan sapriyantun eyang kakung ingkang nembe ngeleh, dipunparingi eyang kakung punika dhahar. Jebulna eyang kakung iku priyantun sakti ingkang sae banjur eyang punika nulung Raden Inu saking manuk gagak punika. Eyang kakung punika nggebug manuk gagak kaliyan tekene, manuk punika dados beluk. Akhire Raden Inu dipunparing priksa wonten pundi Candra Kirana sakmenika, Raden Inu di dawuhi tindak wonten dhusun dadapan. Saksampune mlaku pirang-pirang ndina suwene akhire Raden Inu dugi wonten dhusun Dadapan panjenenganipun mampir wonten setunggal gubuk ingkang kagem nyuwun tirta amargi perbekalane sampun telas. Tanpa dinyana tanpa dikira panjenenganipun kaget sanget, amargi saking balik jendela Raden Inu mriksani menawi tunanganipun nembe mangsak. Akhire sihir kang wis anggawe Candra Kirana dadi Keong Mas ical amargi panggihan kaliyan Raden Inu. Dumadakan eyang putri kundur dening gubuk punika banjur Candra Kirana nepangaken Raden Inu wonten eyang putri. Akhire Raden Inu mboyong tunangane wonten keraton, banjur Candra Kirana nyeriosaken menapa kang wis dadi tumindak Galuh Ajeng wonten Baginda Kertamarta. Baginda nyuwun pangapunten dhateng Candra Kirana ugi sawalikipun. Galuh Ajeng oleh hukuman ingkang setimpal. Amargi ajrih Galuh Ajeng mlayu ana ing ngalas, lajeng piyambake tiba lan dhawah wonten ing jurang. Akhire Candra Kirana lan Raden Inu Kertapati krama. Piyambakipun sedaya mboyong eyang putri dadapan ingkang gumantos punika wonten kraton banjur piyambakipun sedaya rahajenging ngagesang. Semoga kisah cerita dongeng Keong Mas dalam bahasa jawa di atas dapat menghibur kita semua. Jangan lupa baca kisah lainnya dalam kumpulan cerita bahasa jawa. Terima kasihCeritaKeong Mas berasal dari daerah Jawa, dan perlu sobat ketahui juga bahwa ada setidaknya dua versi dari cerita rakyat Jawa yang satu ini. Setelah saya membaca keterangan dari beberapa sumber di internet, akhirnya Cerita Keong Mas dalam Bahasa Inggris ini saya masukkan kedalam 20 Contoh Narrative Text Panjang Dalam Bentuk Cerita Rakyat Kira-kira wis setaun desa Dhadapan ngalami mangsa ketiga kang dawa dadine larang pangan lan akeh lelara gawe uripe warga ketula-tula. Ora beda mbok Randha Dhahapan, pawongan wadon tuwa sing lola tanpa dulur, nggo nyambung uripe sabendinane dheweke luru krowodan ing alas kewan. Kewan kali kang nyisa ing sawedhing mbebegan. Kahanan kaya mangono dheweke ora nggresula. Malah saya nyaketake marang Gusti Kuasa. “Duh Gusthi paringana pepajar ing desa kula mugi-mugi inggal kalis saking prahara punika.” Esuk-esuk mbok Randha menyang alas golek panganan. Nalika lagi milang-miling ruh cahya cumlorot saka sak tengahing kali kanga sat. ing batine tuwuh pitakon “Cahya apa kuwi, kok cumlorot kaya emas ?” banjur nyedaki sumber cahya mau. Bareng dicedaki jebul sawijining keong Mas kang nyungsang ing antara watu-watu kali. Keong banjur digawa mulih tekan ngomah dicemplungake genthong. Kaya biyasane, mbok Randha menyang alas nanging nganti meh surup urung entuk krowodan dheweke banjur mulih ngelanthung ora entuk opo-opo. Sakwise leyeh-leyeh ing emperan dheweke nyang pawon menawi ana krowodan kang bias ganjel wetenge kang luwe. Dheweke kami tenggengen ngerti panganan kang ing pawone. Batine kebak pitakon sopo sing ngeteri panganan kuwi. Ing saben dina sak bacute saben mulih ko alas pawone wis cumepak panganan. Mula kanthi sesideman dheweke ndedepi sapa kang mlebu ing pawone. Mbok Randha kaget ora kinara. Saben ditinggal lunga Keong Mas mau metu saka genthong malih dadi putri kang ayu. Mbok Randha banjur nakoni sapa sejatine putri ayu kuwi. “Nduk wong ayu sliramu iki sapa kok nganti kedarang-darang ing alas lan jilmo Keong Mas ?” “Yung aranku Candrakirana, aku iki garwane Raja Inukerta. Raja ing Jenggala.” “Lho kok nganti dadi Keong Mas lan tumeka alas Dhadapan kuwi larah-larahe kepiye ?” Dewi Candrakirana banjur njlentrehake menawa ing sakwijining dina dicidra Raja Jin Sakti kang kareb ngepek garwa. Ananging dheweke ora gelem nuruti karepe Jin. Jin muntab, Dewi Candrakirana sinebda dadi Keong Mas banjur diguwang nyang kali, adoh saka kraton Jenggala. Wekasane ora bisa ketemu karo garwane Inukerta. Anehing kahanan nalika kecemplungan Keong Mas kaline dadi asat. Asate banyu jalari Keong Mas nyungsang ing watu nganti nemahi tiwas. Bejane ditemu lan diopeni Mbok Randha Dhadapan. Mula kuwi yen supaya aku ora konangan Raja Jin aku tak ndelik neng kene anggepen aku anakmu dhewe lan wenehana aran Limaran. Lagi saktengahing rerembugan, ana swara lanang di dhodog Mbok Randha banjur mbukakne lawang. Dhayoh kang sandangane nuduhake punggawa kraton, crita menawa dheweke diutus Raden Inukerta supaya njaluk banyu kang diwadahi bokor kencana. Nampa kendhi pratala kang diwadahi bokor kencana, Raden Inukerta sauwat kaget amargi kelingan ora ana liyane sing kagungan kendhi pratala diwadahi bokor kencana kajaba Dewi Candrakirana. Raden Inukerta banjur ngajak para punggawa bali nyang Dhadapan nemoni Limaran. Eeeba bungahe Raden Inukerta ketemu Limaran kang sejatine garwane dewe Dewi Candrakirana kang wis suwe ilang. Ketemune Raden Inukerta karo garwane dibarengi udan deres ing desa Dhadapan. Tekane udan wise pageblug ing desa Dhadapan. Kali bali mili, tlaga agung, desa dadi reja. Kabul panyuwune Mbok Randha Dhadapan. Itulah cerita rakyat bahasa jawa dengan judul keong mas, semoga bisa berguna dan ikut andil dalam melestarikan budaya dan bahasa jawa khususnya dan budaya Indonesia pada umumnya. Dan saya berharap anak anak sekarang untuk tidak lupa akan budaya budaya Indonesia.
Singkat cerita, Cindelaras menang dan sang raja mengakui Cindelaras sebagai putranya. Cindelaras pun menceritakan kebenaran yang terjadi pada ibunya. Pada akhirnya, sang raja mengusir selirnya dan membawa pulang Cindelaras beserta ibunya ke istana. 3. Keong Mas Cerita rakyat Jawa Timur ini tidak asing bagi anak kecil.
Ilustrasi kisah Keong Mas. Foto wikipediaSalah satu cerita rakyat Indonesia yang terkenal adalah Keong Mas. Cerita rakyat yang berasal dari Jawa Timur ini mengisahkan tentang dua saudara perempuan yang memiliki nasib yang berbeda dan membuat salah satu di antara mereka gelap mata, sehingga melakukan perbuatan Keong Mas sudah beberapa kali ditampilkan dalam pentas seni teater, dan versi tulisannya telah diterjemahkan ke berbagai bahasa asing. Lalu, seperti apa alur cerita Keong Mas singkat? Cerita Keong Mas SingkatPada zaman dahulu kala, hidup seorang raja yang bernama Kertamarta. Ia memimpin sebuah kerajaan yang makmur dan sentosa, kerajaan tersebut adalah kerajaan Kertamarta mempunyai dua orang putri yang cantik, bernama Candra Kirana dan Dewi Galuh. Mereka hidup berbahagia dan serba hari, seorang pangeran yang tampan dan rupawan dari Kerajaan Kahuripan berkunjung ke Kerajaan Daha. Pangeran tersebut bernama Raden Inu pangeran tersebut untuk melamar Candra Kirana dan sangat disambut baik oleh Raja Kertamarta. Sang raja menerima lamaran tersebut dan Candra Kirana akhirnya ditunangkan dengan Raden pertunangan tersebut membuat saudara satu-satunya Candra Kirana, yaitu Dewi Galuh, merasa iri dengki. Sebab, Dewi Galuh merasa Raden Inu lebih cocok dengannya dibanding saudara perempuannya Galuh pun gelap mata hingga akhirnya ia pergi ke kediaman nenek sihir dan meminta bantuannya untuk membuat Candra Kirana menjadi sesuatu yang menjijikan dan mengerikan, sehingga dijauhi oleh Raden sihir pun menuruti permintaan Dewi Galuh. Tidak lama kemudian, Candra Kirana berubah menjadi Keong Mas, lalu dibuang ke lain hari, seorang nenek yang baik hati mencari ikan dengan jala di sungai. Tanpa disadarinya, Keong Mas tersangkut di jala nenek tersebut dan terbawa harinya sang nenek kembali ke sungai, tapi malang nasibnya karena tidak ada satu pun ikan yang tertangkap di jalanya. Sang nenek lalu pulang dengan perasaan sedih dan betapa kagetnya ia ketika melihat banyak macam makanan sudah tersedia di meja tersebut bertanya-tanya siapakah gerangan yang memasakkan semua makanan itu untuknya. Kejadian tersebut terjadi setiap hari, sehingga nenek menjadi Candra Kirana dalam kisah Keong Mas. Foto YouTube/Dongeng AnakPada suatu pagi sebelum pergi ke sungai, nenek mengintip apa yang terjadi di rumahnya. Betapa kagetnya ia melihat Keong Mas berubah menjadi wanita cantik. Ia pun pergi menyapa wanita cantik tersebut."Siapakah kamu, wahai putri cantik, dan dari manakah asalmu?" tanya sang nenek."Aku adalah putri Kerajaan Daha yang disihir menjadi keong emas oleh nenek sihir utusan saudaraku karena merasa iri kepadaku," kata Keong Mas,Setelah menjawab pertanyaan nenek, Candra Kirana berubah kembali menjadi Keong itu, Raden Inu tak mau diam saja ketika tahu Candra Kirana menghilang. Ia pun mencarinya dengan cara menyamar menjadi rakyat sihir pun akhirnya tahu dan mengubah dirinya menjadi gagak untuk mencelakai Raden Inu. Raden Inu kaget sekali melihat burung gagak yang bisa berbicara dan mengetahui tujuannya. Ia menganggap burung gagak itu sakti dan menurutinya, padahal Raden Inu diberikan arah yang perjalanan, Raden Inu bertemu dengan seorang kakek yang sedang kelaparan, lalu diberinya kakek itu makan. Ternyata kakek itu adalah orang sakti yang baik, ia menolong Raden Inu dari burung gagak tersebut membantu mengusir burung gagak hingga menjadi asap. Sang kakek juga memberi tahu Raden Inu di mana keberadaan Candra Inu segera berjalan menelusuri hutan dan setelah berhari-hari, akhirnya ia menemukan Candra Kirana yang sedang memasak di sebuah gubuk yang sangat reok. Kutukan dari nenek sihir pun menghilang karena perjumpaan Inu kemudian memboyong tunangannya beserta nenek yang baik hati tersebut ke istana, dan Candra Kirana menceritakan perbuatan Dewi Galuh pada Raja Kertamarta. Raja Kertamarta meminta maaf kepada Candra Kirana dan sebaliknya, Dewi Galuh mendapat hukuman yang Dewi Galuh merasa takut, dia melarikan diri ke hutan. Akhirnya, pernikahan Candra Kirana dan Raden Inu pun berlangsung dengan pesta yang sangat meriah dan mereka hidup bahagia cerita Keong Mas singkat yang pesannya bisa dipetik sebagai pelajaran hidup, bahwa perbuatan jahat akan selalu kalah oleh perbuatan baik. Contoh Narrative Text Legend Tentang Keong Mas A king has two beautiful daughters. Sura was the name of a shark and Baya was a crocodile. Jaka Tarub Dalam Bahasa Jawa Wonten Ing Satunggaling Dusun Wonten Kaluargi Ingkang Naminipun Mbok Randa Kaliyan Putra Kak Nangis Wise Ambarawa . Cerita Timun Mas Dalam Bahasa InggrisNaskah Drama Keong Mas KEONG MAS Nuju sawijining dinten Raden Inu Kertapati lan Candra kirana wonten ing krajaan ngwontenake parepatan kangge ngrembag babagan nikahane Raden Inu Kertapati kaliyan Candra Kirana. Ananging Dewi Galuh sedereke Candra Kirana ora seneng yen Raden Inu kaliyan Candra Kirana nikahan banjur dheweke lungga saka krajaan kanggo nemoni Mbah Dukun. Dewi galuh “Aku pengen adhiku dadi apa wae sing paling nggilani. Cepet saiki!” Mbah dukun “Ngapunten sakderenge putri, nanging wonten punapa saengga kula kedah ngutuk Candra Kirana?” Dewi Galuh ”Candra Kirana wes ngrebut Raden Inu Kertapati saka aku, aku ora pengen ngerti Candra kirana dadi bjone Raden Inu Kertapati.” Mbah Dukun “Inggih.” Ing sawijining dina, ana wong tuwa utawa rondo tuwo sing diarani mbok randha dadapan sing lagi golek iwak nganggo jala ing kali. Mbok Randha “Rasa-rasane dina iki aku pengin mangan iwak. Ah … coba tak golek iwak nang kali nganggo jala, mesthi luwih cepet entuk katimbang nganggo pancing.” Saktekane ing kali… Mbok Randha “kira-kira sing akeh iwake ngendi ya?” Mbok Randha Dadapan banjur nggolek pakan iwak, supaya iwake pada teka lan gampang dijupuk nggo jala. Nanging dheweke malah nemokake keong kang warnane emas sing nyangkut ing jalane. Keong mas banjur digawa bali karo mbok Randha Dadapan. Mbok Randha “Coba tak kei pakan supaya iwake pada nyerak. Aduh-aduh kok ora ana sing nyerak, nanging jalaku abot, apa ya iki…? Weh…lah, keong mas apik bangetwarnane beda karo liyane. Tak gawa mulih wae diingu.” Sakwise tekan ngomah, keong mau banjur disimpen ana genthong. Dina sesuke, mbok Randha nunggu-nunggu iwak njedhul, nanging wis dienteni suwe iwake ora njedhul-njedhul. Mbok Randha Dadapan banjur bali menyang ngomah. Mbok Randha “Endi iwake, awet wingi kok ora njedhul-njedhul apa lagi musim jagongan ya, iwake pada njagong, yo wis lah mulih wae.” Saktekane ing ngomah Mbok Randha Dadapan kaget amarga neng meja pawone wis ana panganan kang enak-enak dheweke kaget banget. Mbok Randha “We ladalah, saka ngendi tekane panganan iki, sapa sing ngeteri ya?” Mbok Randha ngubengi omahe, ora ana wong siji-sijio dheweke tambah bingung mikir asale panganan kuwi. Mbok Randha Dadapan banjur nduwe cara supaya ngerti sapa sing menehi panganan kanggo dheweke. Sesuke Mbok Randha ethok-ethoke lunggo neng kali, padahal dheweke menyang mburi omah pengin ngerti asale panganan akeh kuwi. Mbok Randha Dadapan kaget amarga keong mas sing neng genthong ngerti-ngerti dadi perawan ayu. Perawan mau banjur masak lan nyepakake panganan neng meja. Mbok Randha Dadapan banjur nemoni perawan mau. Mbok Randha “Kowe sapa cah ayu? Kok iso keong alih dadi perawan ayu? Saka ngendi asalmu?” Candra Kirana “Kula putri Candra Kirana saking Kraton Daha ingkang disihir dados keong mas dening mbah dukun ingkang kautus dening sedherek kula.” Sakwise njawab pitakonan saka Mbok Randha Dadapan, Candra Kirana banjur malih maneh dadi keong mas. Mbok Randha Dadapan semaput amrga kaget banget karo kedadean sing dialami lagi wae. Raden Inu Kertapati ngerti menawi Candra Kirana ilang. Dheweke banjur madosi Candra Kirana kanthi nembo-nembo dadi wong cilik. Kertapati “Waduh Candra Kirana ana ngendi ki? Hem…cah ayu ndang balio, kakang kangen karo kowe. Wah aku kudu goleki dheweke, nanging piye carane ya? Aha…aku membo-membo dadi rakyat wae.” Nanging Mbah Dukun krungu menawi Raden Inu Kertapati arep ngoleki Candra Kirana. Dheweke banjur nembo-nembo dadi manuk gagak lan niat nyelakakake Raden Inu Kertapati. Mbah Dukun “Ihihihih…aku bakal nyelakakake kowe Raden Inu Kertapati.” Nalika ana ing tenah ndalan, Raden Inu Kertapati arep goleki Candra Kirana dheweke banjur nembo-nembo dadi manuk gagak lan niat nyelakakake Raden Inu Kertapati. Mbah Dukun “Raden, panjenengane badhe tindak pundi?” Kertapati “Aku arep nggoleki Candra Kirana ana apa kowe kok ngalangi lakuku.” Mbah Dukun “Ngapunten Raden, kula badhe nyaosi pirsa bilih Candra Kirana eonten ing tengah alas.” Kertapati “Apa bener?” Mbah Dukun “Inggih Raden!” Kertapati “Tak cekel omonganmu!” Nalika ana ing tengah alas, Raden Inu Kertapati boten nemokake Candra Kirana. Dheweke ketemu pengemis, pengemis iku kandha yen Candra Kirana ing pinggir alas cedak kali, Desa Dadapan. Kertapati “Candra Kirana… kowe ana ngendi cah ayu? Aku Raden Inu Kertapati!” Pengemis “Raden paring-paring…” Kertapati “Niki kula wonten satunggal ewu rupiah.” Pengemis “Nuwu Raden, ngapunten panjenengan madosi Candra Kirana?” Kertapati “Inggih Mbah, jenengan ngeros saking pundi? Turune manuk gagak Candra Kirana wonten ing tengah alas mriki.” Pengemis “Manuk gagak niku badhe nyelakakake panjenengan, sejatine Candra Kirana ing laladan Dadapan.” R,Inu Kertapati “Matur nuwun mbah, kula badhe nglajengaken lampah.” Pegemis “Sami-sami.” Ing wektu iku, Mbah Dukun lan Pengemis adu kekuatan Mbah Dukun ”Woi ngopo kowe nyampuri urusanku? Apa kowe wani karo aku?” Pengemis “Anggomku ngalahke kowe iku gampang rasakna penthungku iki!” Mbah Dukun “Waduh…!” Pengemis “Kalah tho!” Wonten ing dadapan Raden Inu Kertapati mampir ing salah sawijining gubuk arep mampir ngombe. Dheweke weruh Candra Kirana ing njero gubuk kuwi. Kertapati “Wah ngelak ki aku. Mampir neng gubuk iku sek wae lah. Kulo nuwun…!” Candra Kirana “Mangga wonten perlu napa?” Kertapati “Candra Kirana … alhamdulilah akhire aku nemokake kowe.” Candra Kirana “Inggih, kula Raden.” Kertapati “Aku nggoleki awakmu nganti ngendi-ngendi cah ayu, kepriye critane awkamu iso tekan kene?” Candra Kirana “Niku Raden kula dipun kutuk dadi keong mas dening Mbah Dukun lajeng kula diopeni kaliyan Mbok Randha Dadapan wonten mriki.” Kertapati “Nistha temen kelakuane Dukun kuwi, sakiki dening aku wis nemukake awakmu ayo balek nang krajaan karo aku.” Candra Kirana “Sembah nuwun Raden.” Raden Inu Kertapati lan Candra Kirana lajeng ngadakake pesta kangge gelar syukuran dening baleke Candra Kirana menyang krajaan maneh. Senajan tho Candra kirana boten nesu kaliyan Dewi Galuh nanging nasibe Dewi Galuh yaiku sedereke Candra Kirana, tetep dimudhunke tingkatane amarga tumindhake sing nistha banjur ora dadi dewi maneh nanging dadi rakyat biasa ing Desa Dadapan.
Cerita Keong Mas Dalam Bahasa Jawa - Cerita Rakyat Pendek : Kisah Keong Mas : Mungkin itu saja cerita rakyat bahasa jawa yang berjudul keong mas jika anda ingin mendownload cerita di atas silahkan klik link … Namun untuk beberapa latar detail di dalamnya antara lain, istana di daha, istana kerajaan kahuripan, hut…