instalasimotor listrik. 1. 1. 2. i PENULIS Juhari, Dipl. Eng, S. Pd. 3. ii KATA PENGANTAR Kurikulum 2013 adalah kurikulum berbasis kompetensi. Di dalamnya dirumuskan secara terpadu kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan yang harus dikuasai peserta didik serta rumusan proses pembelajaran dan penilaian yang diperlukan oleh peserta didik
Bismillahirrohmanirrohim Menyusun Rangkaian Listrik merupakan kegiatan yang sangat amat menyenangkan. Silahkan sobat coba sendiri. Bisa membuat sebuah benda bergerak dengan settingan rangkaian listrik yang sudah kita tentukan sebelumnya sangatlah mengasikan. Dan Artikel ini harus sobat lalui bila mana ingin mencoba membuat rangkaian seperti itu. Tahapan ini merupakan tahapan lanjutan mengenai pembahasan dasar listrik dan instalasi yang sebelumnya saya sudah bahas. Jadi saya harap sebelum sobat mempelajari bagian ini sobat bisa membaca artikel sebelumnya itu. OK Tapi saya yakin sih bahwa sobat ini sudah membacanya atau tidak perlu membacanya karena sudah paham kalau soal dasar-dasar listrik dan instalasi, jadi gak perlu baca-baca bagian itu lagi. Ok mari lanjutkan. Mengenal Rangkaian Kendali Motor Listrik 3 Fasa Rangkaian kendali motor listrik 3 fasa adalah upaya-upaya mengendalikan kerja motor listrik agar sesuai dengan apa yang kita butuhkan. Misalnya kita ingin membuat rangkaian motor listrik agar bisa hidup dan mati diwaktu yang dibutuhkan, maka kita buat rangkaiannya dengan menggunakan timer. Dalam Rangkaian Kendali Motor listrik 3 fasa kita akan di perkenalkan dengan sebuah listrik yaitu 3 fasa. Loh jenis listrik apa lagi tuh? Dalam menghidupkan motor listrik3 fasa, kita membutuhkan bukan 1 fasa tapi 3 fasa tanpa Netral. Bagaimana sistem kelistrikannya ? Pada motor listrik 3 fasa kita akan diperkenalkan dengan 6 kontak hubung, yaitu uvw-xyz ini gambar aslinya sumber youtube Surya Guna channel ini gambar buatannya karena memiliki kontak hubung yang banyak, kita jadi gak usah bingung lagi dengan 3 fasa yang masuk ke motor listrik. menghubungkan 3 fasa listrik ke motor listrik bisa di lihat pada gambar, kontak hubung U untuk fasa R, kontak V untuk fasa S dan kontak W untuk fasa T. waduh 3 fasa, saklarnya sebesar apa yah, untuk bisa menghidupkan dan mematikan motor listrik dengan 3 fasa ? inilah yang akan kita pelajari sekarang sob, bagaimana menghidupkan motor listrik 3 fasa dengan rangkaian kendali. Bukan hanya sekedar menghidupkan dan mematikan motor listrik saja, kita juga bisa memvariasikan gerakan dari motor listrik 3 fasa ini dengan mempelajari rangkaian kendali ini. mari kita mulai BAB 1 Komponen yang dibutuhkan untuk Rangkaian 3 fasa MCB 3 Fasa MCB merupakan alat yang digunakan sebagai pengaman Rangkaian bila mana terjadi hubung singkat pada rangkaian atau beban lebih pada motor listrik 3 fasa. Kontaktor Magnet Kontaktor magnet adalah komponen yang berfungsi mengubah kontak NO terbuka menjadi NC tertutup dan NC menjadi NO dengan menggunakan Koil magnet. Note... Karena komponen ini di nilai komponen sangat penting pada rangkaian kendali motor listrik, sobat bisa membacanya lebih lengkap di Kontaktor magnet Push Button Push Button pada rangkaian kendali merupakan jenis benda yang berfungsi sebagai saklar untuk menghidupkan dan mematikan kontaktor magnet. sebetulnya kita sudah bisa membuat rangkaian kendali motor listrik dengan ketiga komponen diatas, namun hanya yang sederhana dan tidak benar-benar safety. Untuk membuat rangkaian kendali motor listrik 3 fasa yang lebih baik dan lebih rumit lagi kita membutuhkan alat pendukung lainnya. Baca BAB 1 36 jenis alat dan bahan untuk membuat rangkaian kendali panel BOX BAB 2 NO dan NC pada Rangkaian kendali Dalam sebuah rangkaian kita akan mengenai kontak hubung. Kontak hubung merupakan area pada komponen yang berfungsi sebagai tempat masuknya kabel listrik. Bisanya pada kontak hubung terdapat dua kontak yaitu kontak masuk dan kontak keluar. gambar kontak hubung Nah, dalam kontak masuk keluar tersebut biasanya di tandai dengan nomor. Misalnya 1&3. 2&4 dan lain-lain. Pada kontak hubung tersebut terdapat dua fungsi yaitu NO dan NC yang akan kita bahas sama-sama di sini. OK NO Normaly Open Maksudnya, kontak hubung tersebut dalam kondisi belum aktif kontak hubungnya terputus. Yang akan terhubung bila sudah terhubung bila komponen tersebut diaktifkan. NC Normaly Close maksudnya, kontak hubung tersebut dalam kondisi belum aktif kontak hubung terhubung. Yang akan terputus bila komponen tersebut diaktifkan. Baca BAB 2 Mengenal NO dan NC pada rangkaian kendali BAB 3 Rangkaian Kendali motor listrik 3 Fasa 1 arah putaran Rangkaian paling dasar ini mudah-mudahan memberikan gambaran pada sobat yang ingin mulai belajar membuat rangkaian kendali motor listrik. Untuk membuat rangkaian ini kita hanya membutuhkan 3 komponen dasar seperti yang sudah saya sebutkan diatas, yaitu MCB, Kontaktor magnet dan juga 2 buah Push button yaitu Stop & start. gambar rangkaian kendali motor 1 arah putaran baca BAB 3 Rangkaian kendali motor listrik 3 fasa 1 arah putaran paling sederhana BAB 4 Membaca Gambar Rangkaian Kendali kita di sini akan membahas berbagai macam rangkaian kendali motor listrik 3 fasa ini berupa gambar. Maka sobat harus tahu dulu apa yang dimaksud oleh saya. Makanya disini sebaiknya sobat harus tahu dulu bagaimana cara membaca rangkaian kendali motor listrik 3 fasa. Perhatikan gambar diatas, ini merupakan gambar rangkaian kendali motor listrik yang akan sobat temukan ketika mengeluti dunia kendali motor listrik 3 fasa. Untuk memahami maksud dari rangkaian di atas maka kita harus tahu cara membaca gambar rangkaian kendali diatas. baca BAB 4 Membaca gambar rangkaian kendali BAB 5 sistem Self Holding dan Interlock Bagian ini merupakan bagian yang sangat penting untuk kita ketahui. Karena pada rangkaian kendali motor listrik 3 fasa, terkhusus yang menggunakan kontaktor magnet sudah pasti memiliki self holding dan kadang ada interlock. Maka mengenai self holding dan interlock pada rangkaian kendali ini harus sobat lalui terlebih dahulu. self holding atau pengunci berfungsi untuk mengunci aliran listrik yang masuk pada kontaktor magnet melalui push button agar tidak ikut terputus bila mana push button berhenti di tekan. sementara interlock merupakan sistem pengaman kontaktor magnet agar tidak aktif bila kontaktor magnet lainnya sedang aktif. Interlock hanya berfungsi bila ada dua kontaktor magnet pada satu rangkaian. biar lebih jelas silahkan pelajari bab ini Baca BAB 5 Self holding atau pengunci dan interlock kontaktor magnet BAB 6 Rangkaian motor 3 phase hidup mati bergantian setelah kita mempelajari rangkaian kendali motor listrik 3 fasa 1 arah putaran sebagai rangkaian paling sederhana, kita persulit sedikit. Dengan menambah satu buah motor listrik lagi. Sekalian kita praktekan pembahasan sebelumnya yaitu mengenai sistem Interlock. Karena sistem Interlock sendiri bsia di praktekan bila para rangkaian terdapat dua kontaktor magnet. baca BAB 6 Rangkaian motor listrik 3 fasa hidup mati bergantian BAB 7 Rangkaian motor listrik 3 fasa dua arah putaran Hampir sama dengan rangkaian kendali motor listrik 3 fasa hidup mati bergantian, para rangkaian ini kita memerlukan dua kontaktor namun satu motor listrik yang akan bekerja dua arah putaran. Untuk membuat motor listrik 3 fasa berputaran dua arah bisa Forward Reverse maka ada bagian yang akan kita ubah yaitu bagian pengasutan pada motor listrik 3 fasa yang sudah kita ulas pada bagian paling awal artikel ini. Bagaimana membalik putaran motor listrik 3 fasa ? untuk membalik putaran motor listrik 3 fasa yang kita setting adalah bagian arus masuk RST yang di putar menjadi RTS atau TSR maka putaran motor akan berbalik. lengkapnya baca BAB 7 Rangkaian motor listrik 3 fasa dua arah putaran BAB 8 motor 3 phase hidup mati berurutan Rangkaian satu ini merupakan rangkaian yang hampir sama juga dnegan rangkaian hidup mati berurutan dan juga dua arah putaran. bedanya, kontaktor yang digunakan ada banyak lebih dari 3 yang di setting agar hidupnya berurutan. Maksudnya, motor listrik 2 tidak akan hidup bila motor listrik 1 belum hidup, dan motor listrik 3 belum bisa hidup bila motor listrik 2 belum hidup dan seterusnya baca BAB 8 rangkaian kendali hidup mati berurutan BAB 9 Star Delta - Bintang Segitiga Rangkaian star delta atau Bintang segitiga merupakan rangkaian kendali motor yang paling populer diantara jenis rangkaian lainnya. Ini karena cara membuatnya memang paling rumit diantara rangkaian sebelumnya. Rangkaian ini juga merupakan Rangkaian paling sering digunakan di industri sehingga sangat penting agar kita bisa memahami rangkaian satu ini. dalam rangkaian ini yang akan kita ubah adalah pengasutan dari motor listrik dengan menggunakan rangkaian kendali. Yang mulanya berbentuk Star bintang menjadi Delta segitiga. baca selengkapnya mengenai BAB 9 Rangkaian motor listrik star delta BAB 10 Star Delta otomatis Menggunakan TDR berikutnya kita akan diperkenalkan dengan rangkaian kendali semi otomatis dengan menggunakan timer. Timer yang akan kita gunakan berjenis TDR atau timer delay relay. Yaitu timer yang akan mengubah kontak NC menjadi NO dan NO menjadi NC sementara. Kerja TDR mirip dengan Push button hanya saja jika push button pake jari kita, kalau TDR ini menggunakan waktu. untuk awalan perkenalan kita dengan rangkaian otomatis. silahkan buka BAB 10 Star Delta otomatis menggunakan Timer BAB 11 Mengubah Rangkaian manual menjadi otomatis Makin kesini makin sulit juga pelajaran kita. hehehe... tapi karena ini berupa tulisan jadi sobat bisa simpan aja halaman ini atau bisa share ke facebook atau Whatsapp agar nanti sobat bisa membuka halaman ini. untuk mengubah rangkaian manual menjadi otomatis, kuncinya satu yaitu mengubah push button menjadi Timer delay Relay TDR sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya. baca BAB 11 mengubah sistem Kontrol motor listrik 3 fasa manual menjadi Otomatis BAB 12 Rangkaian kendali dua arah putaran star delta Bab berikutnya kita akan belajar mengenai menggabungkan dua rangkaian, yaitu menggabungkan rangkaian dua arah putaran dengan star delta. Jadi sistem putaran kiri dan kanan memliki sistem lagi yaitu star dan Delta. baca selengkapnya Rangkaian kenda dua arah putaran star delta BAB 13 Memasang OVERLOAD pada rangkaian setelah kita belajar macam-macam rangkaian, berikutnya yang harus kita pelajari adalah mengisi rangkaian tersebut dengan komponen-komponen pendukung. Salah satu komponen pendukung tersebut adalah Thermal overload Relay. Overload adalah Komponen pada Rangkaian yang berfungsi untuk mengamankan listrik jika terjadi beban lebih pada rangkaian. baca BAB 13 Memasag Overload pada rangkaian BAB 14 Memasang Lampu Indikator pada Rangkaian Lampu indikator adalah lampu yang menunjukan situasi sebuah rangkaian, misalnya sedang hidup ditandai dengan warna hijau, dan lampu merah untuk keadaan mati. Atau bisa juga sebagai tanda jalur listrik 3 fasa masuk. baca BAB 14 Memasang lampu Indikator sistem kendali BAB 15 Memasang Indikator pengukuran pada panel Box Jika bab 14 membahas mengenai lampu indikator, bagaimana dengan indikator pengukur? di bab ini kita akan urai mengenai bagaimana cara memasang indikator pengukur untuk rangkaian kendali. Indikator pengukur pada rangkaian biasanya dilengkapi dengan Volt meter, Ampere meter, frekuensi meter dan watt meter. baca BAB 15 memasang lampu Indikator pengukuran BAB Bonus Memasang Rangkaian panel AMF - ATS sebetulnya rangkaian ini bukan termasuk rangkaian kendali motor listrik 3 fasa namun tidak apa-apa sebagai bahan wawasan mari kita pelajari bersama rangkaian satu ini. Baca BAB Bonus Memasang Rangkaian panel ATS - AMF Demikian pembahasan soal rangkaian kendali motor listrik 3 fasa kali ini. Mari silahkan buka satu persatu agar sobat bisa memahaminya.
- Еኝаζ оταሕ ጰ
- Ραπявո дрևрխμεክюм ዞанεζεскጃн етвωጿոпра
- Λυвс աжጇзэвеլ ዚαноγаτоց ուባаχէመዥпр
- Тዜр ζυδунጀкист
Gambarhubungan star delta - Jika anda ingin membeli motor listrik 3 fasa khususnya motor induksi, maka ada beberapa hal yang perlu anda perhatikan. Salah satu diantaranya adalah berkaitan dengan cara menjalankan motor listrik tersebut. Pada tulisan saya kali ini saya akan membahas Gambar Hubungan Star Delta dan berhubungan dengan posting saya sebelumnya tentang Pengasutan Bintang (Start
Mesin Usaha Mengalami Masalah KelistrikanCara Analisa Kerusakan Mesin Industri Dengan Membaca Electrical Drawing Saat Anda membaca artikel ini, mungkin mesin yang anda tangani sedang ada masalah pada sistem kelistrikannya. Dan menemukan kendala melihat Manual Book / Electrical Drawing yang isinya ratusan hingga ribuan halaman. Artikel ini sangat cocok untuk anda yang sedang belajar membaca gambar teknik listrik, khususnya gambar kelistrikan mesin produksi. Akan dijelaskan bagaimana mengurutkan gambar, mencari masalah kerusakan kelistrikan mesin produksi. Agar lebih memahami cara membaca gambar teknik listrik mesin industri ini, silahkan baca artikel. - Simbol-Simbol kelistrikan Mesin Industri Isinya tentang ratusan simbol listrik yang sering di temui pada Electrical Drawing. - Rangkaian Dasar Listrik. Isinya tentang dasar dari rangkaian kontrol, seperti rangkaian ON / Off, Self Holding dan interlock. Pengenalan Gambar Teknik Listrik Industri Cara membaca gambar teknik listrik mesin industri Gambar diatas merupakan contoh gambar kelistrikan atau Electrical Drawing pada unit mesin buatan Eropa. Klik gambar untuk memperbesar atau silahkan Download agar lebih jelas. Maker Mesin atau pembuat mesin industri tersebut, Keterangan atau deskripsi halaman gambar listrik, gambar diatas menunjukkan halaman wiring diagram motor penggiling kopi. Merupakan Project dalam pembuatan mesin, Contoh diatas judul Project "Kopi Nikmat yang dibuat bulan Maret 2020" Nomer halaman dari Electrical drawing, nomer ini menjadi penentu yang harus di perhatikan dalam gambar teknik listrik mesin industri, Address panel, penamaan unit kabinet atau panel dari mesin tersebut. Motor Address, Simbol motor beserta kapasitas serta penamaan alamat motor, Terminal Address, alamat terminal atau connector kabel, Wire address, merupakan alamat atau penomoran pada kabel, Contactor Address, merupakan simbol kontaktor beserta kapasitas dan alamat kontaktor, Coil contactor, MCB Address, alamat dari MCB beserta kapasitas MCB, Previous page, merupakan alamat menuju halaman sebelumnya, pada contoh gambar diatas adalah untuk mengurutkan asal dari Power 3 phase MCB. Next Page, merupakan gambar menuju halaman berikutnya, untuk mengetahui Power 3 phase ini digunakan buat unit apa saja. Gambar diatas hanya merupakan contoh, karena dari Maker Mesin atau Electrical Drafter membuat gambar berbeda beda, akan tetapi tujuannya tetap sama, yaitu mempermudah saat instalasi dan saat analisa masalah. Cara Analisa Masalah Kelistrikan Mesin Industri Simulasi Layout Panel dan Address Motor Contoh masalah pada mesin usaha atau mesin produksi ini Kita sebut saja Mesin kopi dengan kapasitas yang besar dan unit yang banyak hingga halaman Electrical Drawing nya sampai ribuan, Mesin ini sedang ada masalah pada motor penggilingnya tidak bisa berputar. Saat di check terdapat alamat 3070-M1 pada body motor atau pada address kabel. Berdasarkan alamat motor inilah yang menjadi acuan halaman pada buku Electrical Drawing, yaitu halaman 3070. Pada halaman tersebut terdapat Simbol Motor 3 phase dengan Address 3070-M1, beserta rangkaian utama Motor Dirrect On Line Starter. Yang biasa dilakukan oleh Teknisi Listrik dalam penanganan masalah kelistrikan mesin usaha ini adalah; lihat gambar "Cara membaca gambar teknik listrik mesin industri" Pengechekan power unit motor 3070-M1, dilakukan pengukuran dengan Multitester pada terminal U-V-W motor, atau pada terminal 3070-W1. Setelah dicheck Power untuk motor tersebut tidak ada, dilanjutkan pengechekan pada unit Kontaktor 3141-K1, Pada gambar kelistrikan tersebut terdapat Kode panel yaitu =P02 yang merupakan posisi unit kontrol Motor tersebut. Pada Layout gambar juga terdapat posisi posisi Kontrol, kontaktor, PLC, Fuse, inverter dll, disertakan dengan alamat alamat untuk mempermudah dalam Instalasi dan Perbaikan. Setelah panel =P02 dibuka, ditemukan Kontaktor 3141-K1 dalam keadaan tidak kontak. Yang harus Kita lakukan yaitu membuka halaman Page 3141 pada electrical drawing. Analisa masalah plc output module tidak ada Setelah dicheck pada gambar 3141, kontaktor K-1 tidak kontak karena dari Output PLC tidak ada. Kemudian dilakukan pengechekan pada unti PLC, pada gambar diatas merupakan output dari PLC Siemens S7-400, Kita skip pada unit PLC ini, karena Topik ini cara Analisa kerusakan mesin Produksi, bukan cara pengechekan PLC, Next, kita check pada digital Input PLC, yang menyebabkan kontaktor motor penggiling kopi tersebut tidak kontak, Kita check pada halaman dengan Deskripsi Digital Input plc yang berhubungan dengan coil kontaktor 3141-K1 sebagai penggerak motor 3070-M1. Interlock motor dengan limitswitch Setelah diurutkan gambar kelistrikan ditemukan pada halaman 3112 dengan deskripsi PLC Input Module. Kontak input PLC yang menyebabkan motor penggiling kopi tersebut terdapat interlock dengan kontak 3070-S1. Jika diurutkan pada gamb ar 3070-S1 merupakan alamat untuk Limit witch cover / safety unit dari motor penggiling kopi tersebut. Tindakan terakhir yang dilakukan, yaitu mengechek masalah limit tersebut, apakah Target limit tidak keda, atau dari kontak limit tersebut bermasalah. Kemudian diperbaiki, dan mesin penggiling kopi tersebut dapat berproduksi kembali. Kesimpulan Analisa Kerusakan Mesin Dengan Membaca Wiring Diagram Pada gambar dan keterangan diatas merupakan contoh dan cara menganalisa masalah kerusakan mesin industri melalui pemahaman membaca gambar listrik mesin, memahami simbol simbol kelistrikan serta Mahir dalam mengunakan alat ukur kelistrikan. Untuk setiap masalah dan setiap gambar kelistrikan pasti terdapat perbedaan dan tingkat kesulitannya, disini menuntut Kita untuk lebih teliti dan lebih menguasai kelistrikan mesin tersebut. Masalah kerusakan pada mesin tersebut dapat saja terjadi pada Mesin Percetakan, Mesin Packaging, Mesin Tekstil, baik mesin Industri besar atau kecil, Mesin usaha rumahan dan lain-lain. Jika setelah membaca artikel ini Anda masih menemukan jalan buntu dalam perbaikan mesin Usaha / mesin Produksi, Saya persilahkan email atau whatsapp pada nomor kontak dibawah, Silahkan Hubungi Kami Teknisi Listrik Mesin Usaha. JAPA SOLUSI TEKNIK.
Untuksoal essay instalasi motor listrik kemungkinan akan kami buatkan pada kesempatan lain. "Kunci Jawaban ada di Bagian Akhir" 1. Pengasutan DOL (Direct On Line) merupakan salah satu pengasutan pada instalasi motor listrik. Pengasutan ini cocok untuk jenis motor listrik dengan daya berapa HP? a. Di bawah 5 HP b. 5 HP - 7 HP c. 8 HP - 10 HP
Untuk menentukan besar pengaman/proteksi pada motor listrik dibutuhkan data nameplate dari motor tersebut, sehingga kita dapat menentukan, menghitung besar pengaman yang sesuai untuk mengamankan instalsi motor istilah yang harus dipahami sebelum menentukan pengaman tersebut adalah memahami istilah In Arus Nominal. Arus nominal atau kapasitas arus adalah arus kerja alat listrik atau komponen atau mesin listrik sehingga dapat bekerja normal tanpa mengalami gangguan atau efek apapun. dengan istilah yang lebih sederhananya adalah arus yang tertera di nameplate motor listrik tersebutArus lebih adalah arus yang melebihi arus nominal yang dapat menyebabkan gangguan kerja pada alat, komponen atau mesin listrik yang disebabkan oleh Beban lebih OverloadHubung singkat Short CircuitAdapun langkah-langkah menentukan besar pengaman dan proteksi instalasi motor listrik antara lain A. Memahami Data Nameplate Motor ListrikMemahami nameplate motor adalah langkah awal yang harus dipahami sebelum menentukan besar pengaman yang akan digunakan. Pembacaan yang penting yaitu besar tegangan, arus daya, samungan dan IP. Untuk lebih jelasnya bisa membaca di artikel Cara membaca Nameplate Motor ListrikBerikut Contoh namepalte motor listrikGambar 1. Nameplate Motor ListrikSpesifikasi motor dari nameplate nya Tegangan = 400 V / 690 VArus Listrik = 29A / 17 A In = 29 ADaya P = 15 KwSambuangan = / YIndeks Proteksi =54Dalam memasang instalasi tenaga listrik terlebih dahulu membuat gambar dasar isntalsi motor listrik dari MCB sampai dengan motor listriknya. gambar harus menggunakan simbol yang standartGambar 2. Singel Line Power DiagramKita harus merancang dahulu minimal gambar diagram tunggal daya seperti gambar 2. rangkaian dsar untuk instalasi motor sederhana. sesuai nameplate motor diatas maka kita dapat membuat desain keterangan gambar 2Pengaman jaringan MCBKapasitas KontaktorJenis dan pengaman kabel penampang kabelPengaman Motor TORSambuangan kumparan motorUntuk menyelesaikan desain tersebut kita harus tetap melihat PUIL untuk melihat besar penampang Rancangan KomponenUnuk menentukan jenis komponen dan rating current sesuai dengan beban yang terpasang maka kita harus mengacu ke PUIL 2000, tabel 5-5-2 halaman 185Gambar 3. Contoh Perhitungan Nilai Proteksi dari PUIL hal 1851. Pengaman Jaringan, kita memilih pengaman jaringan dengan MCB atau NFB. Nilai memilih pengaman dapat diperoleh dengan hitungan Gambar 4. Pengaman MCB 3 FasaUntuk menentukan besar MCB yang digunakan adalah dengan menggunaka keentuan Nilai minimum = 1,25 x In dimana In = 29 A = 1,25 x 29 A = 36,25A minimal 40 ANilai maksimum = 2,5 x In dimana In = 29 A = 2,5 x 29 A = 75,5 A minimal 80 ADari tabel kita bca data MCB 3 fasa berada direntang 35 A sampai 80 A. Dalam kasus ini nilai maksimal MCB adalah 63 A, jika diyakini beban yang akan diberikan adalah maksimal. Perhatikan tabel PUIL 2000 hal 301Gambar 5. Tabel besar MCB dan KHA /Penampang Kabel2. Kontaktor; Kapsitas kontaktor yang dipasang harus mampu dilewati sebesar arus beban maksimumGambar 6. KontaktorSpeifikasi kontaktor yang akan dipasang lebih besar dari arus nominal motor I kontaktor > In atau sama dengan arus nominal diatas yaitu 63 A, atau sama dengan daya motor berdasrkan nameplate diatas 15 Kw, jadi kontaktor minimal 15 mempunyai kontak bantu NO dan NC yang terbuat dari bahan perak yang sangat sensitif terhadap adanya busur api dan batas temperature yang diijinkan fungsi arus listrik3. Jenis dan penampang kabel, untuk menentukan jenis penampang kabel kita harus mempertimbangkan kabel tersebut akan dipasang dilingkungan seperti apa, apakah ditanam, diudara atau didalam menentukan besar penampang kabel disesuaikan dengan PUIL 2000 tabel berdasarkan besar MCB yang digunakan yaitu sebesar 63 A, maka penampang kabel yang digunakan adalah 25 mm2 dipasang didalam pipa4. Pengaman Motor Thermal Overload Relay TOR, pengaman motor yang digunakan adalah Thermal Overload Relay TORGambar 7. Thermal Overload Relay TORTOR digunakan untuk mengamankan motor kumparan motor. Didalam TOR terdapat bimetal sebagai alat untuk memutuskan apabila terjadi panas akibat beban arus dari beban lebih. Bimetal akan membengkok bila terjadi panas yang berlebih. Pemasangan TOR dipasang secara seri dengan motor menentukan besarnya TOR yang akan dipasang pada motor listrik, maka TOR harus diset arusnya sebesar arus nominal motor I tor = In motorberdasarkan nameplate motor diatas TOR harus diset sebesar 29 A 28 - 36 A. Untuk menset arus pada TOR dilakukan dengan cara memutar obeng minus ke angka 29 atau mendekati angka 29 A
COUNTERterdiri dari bagian/ kontak dengan penjelasan sbb: pembaCaan & penCatatan stand meter Meter kWh dibaca/dicatat setiap bulan dan pada tanggal yang tetap, dari contoh gambar "COUNTER" diatas, dimisalkan bulan ini adalah bulan Maret 2008 dan bulan lalu bulan Februari 2008. Cara menghitUng pemakaian listrik PEMAKAIAN lISTRIK KWh adalah jumlah kWh yang dipakai pelanggan pada setiap bulan.
Name Plate Motor adalah sebuah papan nama yang berisi spesifikasi motor seperti jenis motor, daya listrik, arus, kutub dan lain - lain. Tujuan adanya name plate motor pada setiap produk motor adalah untuk menjelaskan kepada konsumen spesifikasi motor yang kita ketahui penggunaan motor listrik ini untuk berbagai macam kebutuhan seperti untuk mixing atau pencampur bahan di industri, untuk kipas angin, untuk penggerak konveyor, dan lain sebagainya. Untuk itu dibutuhkan "Name Plate Motor" untuk menjelaskan spesifikasi motor tersebut agar cocok digunakan sesuai dengan kebutuhan pada suatu industri minuman kemasan, memerlukan suatu motor listrik untuk melakukan mixing atau pencampuran bahan baku minuman seperti gambar dibawah ini !!. Kemudian kita perlu menentukan spesifikasi motor tersebut misalkan Motor AC 3 Fasa, Daya 2000 Watt. Maka spesifikasi tersebut dapat dilihat dari Name Plate Motor yang akan kita Name Plate MotorTerlihat pada gambar diatas terdapat beberapa kode dalam bentuk huruf, angka dan karakter yang terdapat pada nameplate yaitu sbb Bagian teratas menunjukan jenis motor yaitu "3 Phase Induction Motor" atau motor induksi 3 fasaSelanjutnya pada tabel sebelah kiri terdapat kode 4 Pole, maksudnya adalah motor ini mempunyai 4 kutub / 4 16 HP Horse Power atau diterjemahkan menjadi daya kuda adalah satuan untuk mengukur jumlah daya yang dibutuhkan untuk menghidupkan motor. 1 HP dihargai 745,7 Watt. Jadi motor diatas Daya 16 HP Untuk bisa terdapat angka 12 kW atau 12000 Watt adalah jumlah daya listrik yang dibutuhkan untuk menghidupkan Hz adalah satuan frekuensi untuk menunjukan kecepatan aliran listrik yang dibutuhkan untuk menggerakan motor yaitu sebesar 50 RPM adalah singkatan dari "Revolusi Per Menit" yaitu menjunjukan jumlah putaran motor per - F adalah singkatan dari Insulation Class Motor dimana motor ini termasuk dalam kelas 40°C menunjukkan suhu ruangan "Ambient" dimana idealnya motor diletakkan atau dinyalakan agar tidak menimbulkan overheat atau kepanasan. Suhu ideal ruangan untuk peletakan motor diatas adalah 40° adalah kepanjangan dari "Continuesly Rating" atau "dinyalakan secara terus - menerus" yang artinya motor ini dapat dinyalakan secara terus - menerus asalkan kondisi motor memenuhi standar yang ada pada name 6309ZZ 6308ZZ, Tiga kumpulan huruf dan angka ini menjelaskan tentang tipe bearing yang digunakan untuk shaft bantalan depan dan belakang dimana BRG merupakan kepanangan dari BEARING. Jadi untuk bagian depan menggunakan bearing 6309ZZ dan pada bagian belakang menggunakan bearing NO 12345678 menunjukkan nomor SERI Keluaran dari pabrikan motor listrik pada tabel sebelah kanan terdapat keterangan IP 54 yang artinya adalah IP Ingress Protection yang jenis perlindungan motor menggunakan kode terdapat lambang △ dan Y pada motor yang menunjukan jenis rangkaian motor yang digunakan. Simbol △ untuk rangkaian Delta atau segitiga dan simbol Y untuk rangkaian Star atau 220 - 240, maksudnya adalah apabila menggunakan rangkaian Y atau Bintang maka supply tegangan ideal pada motor adalah 220 Volt sampai 240 Volt AC.△ 380 - 415, maksudnya adalah apabila menggunakan rangkaian △ atau Segitiga maka supply tegangan ideal pada motor adalah 380 Volt sampai 415 Volt Khasus Membaca Name Plate Motor 1 FasaPada dasarnya cara membaca name plate motor 1 fasa ini sangat mudah dan sederhana untuk dipahami yaitu sbb Pada gambar diatas terlihat beberapa tulisan dalam bentuk karakter, huruf dan angkat yang artinya adalah Tulisan paling atas adalah "Singgle Phase Induction Motor" yang artinya adalah jenis motor tersebut yaitu Motor Induksi 1 ada tulisan TYPE MY8024 adalah tipe motor berdasarkan produksi terdapat keterangan 1 HP Horse Power menunjukkan jumlah tegangan yang dihasilkan motor yaitu sebesar 1 Tegangan 0,75 kW atau 750 Watt menunjukan kebutuhan daya motor untuk bisa bekerja dengan baik yaitu sebesar 750 Volt menunjukkan tegangan kerja motor yaitu sebesar 230 Volt A menunjukan kebutuhan arus listrik motor yaitu sebesasr 5,21 Hz menunjukkan frekuensi aliran listrik yang ideal untuk menyuplai kebutuhan listrik motor yaitu sebesasr 50 r/min menunjukkan jumlah putaran motor per - 55, artinya adalah kode untuk menunjukan IP Ingress Protection atau kode perlindungan motor yaitu IP CL adalah singkatan dari Insulation Class Motor dimana motor ini termasuk dalam kelas Isolasi Khasus Membaca Name Plate Motor 3 FasaPada dasarnya cara membaca nama plate pada motor 3 fasa ini sangat mudah dipahami yaitu sbb Terlihat pada gambar diatas terdapat beberapa tulisan dalam bentuk huruf, simbol dan angka seperti terlihat yaitu - Simbol V adalah tegangan Volt- Simbol Y dan △ adalah jenis rangkaian yang digunakan yaitu Y adalah rangkaian Bintang / Star△ adalah rangkaian Segitiga / DeltaRangkaian Bintang dan Segitiga merupakan dua buah rangkaian dasar motor listrik dimana mempunyai karakteristik yang berbeda seperti Rangkaian Star / Bintang digunakan saat motor baru dinyalakan karena dapat mengurangi lonjakan arus yang sangat besar sekali atau biasa dikenal sebagai arus Delta / Segitiga digunakan ketika arus sudah stabil karena membuat torsi motor tetap tinggi walau besar arus maksud tabel diatas adalah sbb Ketika tegangan masuk Input motor 690 Volt dan menggunakan rangkaian Y / Bintang maka membutuhkan daya 37 kWatt dan menghasilkan putaran motor 985 kali / menit dan membutuhkan arus 40 A dan Cos q 0, tegangan masuk Input motor 400 Volt dan menggunakan rangkaian △/ Segitiga maka membutuhkan daya 37 kWatt dan menghasilkan putaran motor 985 kali / menit dan membutuhkan arus 69 A dan Cos q 0, tegangan masuk Input motor 660 Volt dan menggunakan rangkaian Y / Bintang maka membutuhkan daya 37 kWatt dan menghasilkan putaran motor 985 kali / menit dan membutuhkan arus 42 A dan Cos q 0, seterusnya.......Contoh Soal Name Plate Motor1. Mencari Arus Listrik Yang tidak ditujukan pada Name Plate Name Plate pada motor listrik tidak menunjukkan berapa arus listrik Ampere yang dibutuhkan dimana dapat dihitung dengan melihat Daya Watt Mencari Arus A Motor 1 PhasaTerlihat pada gambar nama plate diatas diketahui bahwa Daya = 0,75 kW atau 0,75 x 1000 = 750 WattTegangan PLN = 220 VoltBerapa Nilai Arusnya ??Maka P = V x II = P / VI = 750 / 220I = 3,4 AmpereArus yang dibutuhkan oleh motor 1 Phasa diatas adalah sebesar 3,4 Ampere....- Mencari Arus A Motor 3 PhasaTerlihat pada gambar nama plate ABB Motors 3 Fasa diatas terdapat beberapa keterangan yaitu Apabila menggunakan supply tegangan 690 Volt dan menggunakan rangkaian Y atau Bintang maka daya yang dibutuhkan adalah 37 kW dan kecapat yang dihasilkan 50 menggunakan supply tegangan 400 Volt dan menggunakan rangkaian segitiga maka daya yang dibutuhkan adalah 37 kW dan kecapat yang dihasilkan 50 seterusnya.....Maka misalkan kita menggunakan Tegangan 380 Volt 3 Fasa PLN dan rangkaian motor Segitiga, maka cara menghitung kebutuhan arus listriknya adalah Diketahui V = 380 VoltRangkaian BintangCos q lihat gambar name plate = 0,84Daya lihat gambar name plate = 37 kW / 37000 WattMaka P = V x I x Cos q x √3I = P / V x Cos q x √3I = 37000 / 380 x 0,84 x √3I = 66,9 AmperePada name plate dituliskan bahwa membutuhkan arus 67 Ampere, sementara berdasarkan perhitungan membutuhkan 66,9 Ampere. Jadi artinya perhitungan diatas sudah sesuai dan benar.
Padagambar kelistrikan tersebut terdapat Kode panel yaitu =P02 yang merupakan posisi unit kontrol Motor tersebut. Pada Layout gambar juga terdapat posisi posisi Kontrol, kontaktor, PLC, Fuse, inverter dll, disertakan dengan alamat alamat untuk mempermudah dalam Instalasi dan Perbaikan.
– Instalasi istrik rumah adalah sebuah sistem yang harus di persiapkan matang-matang, salah satunya adalah mempersiapkan gambar kerja atau denah instalasi listrik, lalu dari mana kita bisa mendapatkan denah listrik? anda dapat memesan ke kontraktor, atau mungkin anda bisa sendiri. Persiapan gambar kerja instalasi listrik harus jelas, karena gambar adalah alat bantu utama dalam pemasangan tata letak lampu, pipa dan kabel listrik nantinya, selain itu gambar juga dapat memudahkan pemiliki di masa depan jika saja akan ada perubahan dan perbaikan instalasi listrik. Dibawah ini adalah contoh gambar denah listrik sederhana yang bisa kita pelajari. Denah Instalasi Listrik Sederhana Kali ini akan dijelaskan bagaimana memahami gambar kerja dalam instalasi listrik yang biasanya di gunakan dalam pembangunan rumah gedung maupun villa, hampir setiap bangunan yang terlihat bagus pasti menggunakan gambar kerja seperti contoh gambar diatas. Pada diagram gambar diatas dapat kita lihat sisi kiri bawah box kota bertanda silang, itu dapat diartikan dengan Box panel listrik, panel listrik adalah sebuah media lemari yang digunakan untuk terminal utama, biasanya terdapat beberapa MCB dan komponen kontrol lainnya seperti timer atau juga kontaktor, line garis panjang dengan strip garis 3 atau 2 dapat diartikan kabel listrik. Simbol Saklar dan Stop Kontak Untuk kedua simbol seperti pada gambar diatas dapat kita lihat seperti pada keterangan yang sudah tertulis, simbol pertama adalah Saklar yang biasa kita temukan dalam denah instalasi listrik rumah dan yang ke dua adalah Saklar. simbol saklar diatas memiliki 1 bendera yang berarti saklar tunggal, jika 2 artinya saklar seri dan 3 adalah saklar triple. Ulasan ini sangat cocok untuk para teknisi listrik baru, atau teknisi yang masih pelatihan, kecuali jika anda sudah berpengalaman, tanpa menggunakan gambar kerja saya yakin pasti sudah dapat memperkirakan dan mengeksekusi pekerjaan listrik dilapangan, tapi tetap kami sarankan jika masih awan wajib menggunakan pedoman gambar kerja.
Berikutbeberapa contoh simbol instalasi listrik yang sering digunakan untuk gambar instalasi bangunan: 4. Simbol Instalasi Listrik Rumah. Berdasarkan gambar instalasi listrik di atas, dapat disimpulkan bahwa instalasi listrik rumah tangga sebenarnya cukup sederhana seperti yang telah kita bahas pada artikel sebelumnya. Berdasarkan jenisnya, rangkaian listrik untuk kebutuhan rumah tangga dibedakan menjadi dua jenis.
Pada banyak forum yang khusus membahas tentang kelistrikan, saya sering sekali menemukan pertanyaan tentang cara menentukan spesifikasi komponen instalasi motor listrik 3 fasa DOL starter. Mereka masih merasa kesulitan dalam menentukan berapa seting amper proteksi yang harus dipasang untuk mengamankan motor listrik, berapa KHA kabel yang harus disediakan untuk instalasi motor listrik tersebut, jenis kontaktor yang diperlukan dan pertanyaan semacamnya. Dalam artikel ini saya akan coba membahasnya dengan berpanduan pada PUIL 2000 serta sumber lainnya sehingga pertanyaan - pertanyaan diatas tidak perlu muncul lagi serta penentuan spesifikasi komponen yang diperlukan sudah memenuhi stadar dan aturan yang berlaku. Sebenarnya secara mandiri andapun bisa mempelajarinya via PUIL 2000, artikel ini sifatnya hanya membantu anda memudahkan memahami hal yang dimaksud berdasarkan PUIL 2000 tersebut sehingga anda tidak harus ribet, mencari PUIL nya mana? halaman berapa? dan hal lain yang jika anda tidak terbiasa bisa membuat beban tersendiri dan malas mencari tahu. Bagi anda yang mempunyai PUIL 2000 bisa dilihat pada bagian 5 tentang perlengkapan listrik, poin Motor, sirkit dan kontrol semoga format PUIL yang saya maksud sama/standar . Pada bagian tersebut dibahas salah satunya tentang hal-hal yang berkaitan dengan motor listrik. Anda yang tidak memiliki PUIL 2000 tidak usah khawatir, artikel ini akan menyimpulkannya buat anda pembaca setia, he..he.. Sebelum anda menginstalasi motor listrik pastikan terlebih dahulu anda memahami name plate motor yang akan diinstalasi, apakah sudah mendukung dengan sistem yang ada. Baca artikel tentang cara membaca dan memahami name plate motor. Untuk wiring instalasi DOL starter anda pun harus memahaminya. Jika hal-hal tersebut sudah anda pahami, mari kita bahas tentang spesifikasi komponen instalasinya. Single Line motor DOL starter Gambar diatas merupakan single line sederhana dari motor listrik dengan DOL starter. Dari gambar tersebut saya akan menjelaskan tentang banyak pertanyaan yang sering ditanyakan tentang sekurang-kurangnya ada 4 poin penting disamping banyak poin lainnya yang belum bisa dibahas seluruhnya di artikel ini. 4 poin tersebut adalah seting pemutus sirkit motor, KHA penghantar, spesifikasi kontaktor dan seting thermal over load. Sebelum membahas 4 poin penting diatas, ada informasi penting yang harus anda ketahui terlebih dahulu yaitu jenis motor yang akan diinstalasi dan arus I nominal motor yang tertera diname plate motor. Informasi tersebut adalah parameter dalam seting proteksi atau penentuan spesifikasi dari instalasi motor tersebut. 1. Pemutus Sirkit Motor Merupakan gawai proteksi yang berfungsi sebagai proteksi pada instalasi secara keseluruhan. Gawai proteksi ini harus bisa memutuskan arus ke komponen utama motor. Ada dua jenis gawai proteksi ini yaitu gawai proteksi pengaman lebur contoh sikring dan bukan lebur contoh MCB . Jika yang kita gunakan adalah gawai proteksi non lebur seperti MCB, maka harus memenuhi persyaratan PUIL berikut Gawai proteksi beban lebih yang bukan pengaman lebur, pemutus termis atau proteksi termis, harus memutuskan sejumlah penghantar fase yang tak dibumikan secara cukup serta menghentikan arus ke motor. PUIL 2000 Jika gawai proteksi yang kita gunakan adalah non lebur dalam hal ini adalah menggunakan MCB 3 phasa, maka untuk mengetahui seting MCB yang digunakan harus mengetahui terlebig dahulu 2 hal dibawah iniberikut ini - Ketahui terlebih dahulu jenis motor yang akan di instalasi berkaitan dengan pemasangan MCB tersebut - Baca name plate motor khususnya yang berkaitan dengan arus kerja motor yaitu I nominal Ke dua informasi ini pun berlaku dalam penentuan gawai proteksi lebur. Setelah mengetahui info tersebut maka kita bisa merujuk pada standar PUIL 2000 dalam penentuan seting arus MCB tersebut. perhatikan tabel dibawah ini Nilai pengenal atau setelan tertinggi gawaiproteksi sirkit motor terhadap hubung pendek via PUIL 2000 Dari tabel diatas bisa kita ketahui faktor kali terhadap I nominal motor untuk penentuan spesifikasi nilai arus pada MCB yang harus dipasang yaitu sebesar 250% x I nominal motor, jika motor yang diinstalasi adalah motor sangkar atau serempak dengan pengasutan atau tanpa pengasutan DOL starter , kecuali untuk jenis pengasutan motor auto transformator, motor jenis ini faktor kali seting arus MCB nya adalah 200% x I nominal motor. Dan jika jenis motor yang digunakan adalah motor rotor lilit atau arus searah dengan pengasutan atau tanpa pengasutan, maka spesifikasi nilai arus pada MCB yang harus dipasang yaitu sebesar 150% x I nominal motor. Jika gawai proteksi yang digunakan adalah pengaman lebur seperti sikring, maka besarnya kapasitas amper pada pengaman tersebut harus 400% kali arus I nominal motor, ini berlaku untuk semua jenis motor dengan atau tanpa pengasutan. 2. Nilai KHA Penghantar Besarnya nilai KHA Kuat Hantar Arus dari penghantar / kabel yang akan dipasang pada instalasi motor sangatlah penting untuk diketahui agar luas penampang kabel yang dibutuhkan serta keamanan instalasi bisa terpenuhi. Penentuan nilai KHA mengacu pada pernyataan PUIL 2000 berikut ini Penghantar sirkit akhir yang menyuplai motor tunggal tidak boleh mempunyai KHAkurang dari 125 % arus pengenal beban penuh. Di samping itu, untuk jarak jauh perludigunakan penghantar yang cukup ukurannya hingga tidak terjadi susut tegangan yangberlebihan. Penghantar sirkit akhir untuk motor dengan berbagai daur kerja dapatmenyimpang dari ketentuan di atas asalkan jenis dan penampang penghantar sertapemasangannya disesuaikan dengan daur kerja tersebut. PUIL 2000 Jadi untuk menentukan KHA minimal pada instalasi motor ini adalah 125% atau 1,25 dikalikan I nominal motor. Rumus ini berlaku untuk semua jenis motor dengan pengasutan ataupun tanpa pengasutan. Jika nilai KHA sudah ditemukan silahkan mencocokannya dengan jenis dan luas penampang kabel yang sudah ada spesifikasinya tersendiri dan diatur pila dalam PUIL 2000 ini. 3. Spesifikasi Kontaktor Spesifikasi ini meliputi tipe kontaktor yang digunakan, tegangan coil kontaktor dan kapasitas kemampuan arus minimal yang harus dimiliki kontaktor disesuaikan dengan motor yang diinstalasi. Untuk tipe kontaktor yang dibutuhkan, perhatikan tabel dibawah ini Tabel ukuran dan tipe kontaktor via Dari tabel diatas jika jenis motor yang kita instalasi adalah tipe motor rotor lilit atau slipring motor maka tipe kontaktor yang digunakan adalah AC 2. Atau jika jenis motor yang digunakan adalah motor sangkar maka tipe kontaktor yang digunakan adalah AC 3. Untuk tegangan coil kontaktor harus disesuaikan dengan tegangan rangkaian kontrol dari instalasi motor tersebut. Untuk arus kontaktor bisa disamakan nilainya dengan seting arus pada gawai proteksi dari pemutus sirkit motor yang cara penentuannya sudah dijelaskan pada poin 1 diatas. 4. Seting Thermal Over Load TOL Pemasangan Thermal Over Load TOL pada instalasi motor dimaksudkan sebagai proteksi motor dari beban lebih yang tidak diijinkan pada motor yang jika beban lebih tersebut terjadi akan mengakibatkan motor rusak atau terbakar karena material motor menanggung beban diluar spesifikasinya. TOL ini adalah proteksi yang terpasang paling dekat dengan motor, biasanya digabung dengan kontaktor dari motor tersebut. Adapun prinsip kerja dari TOL ini adalah berdasarkan thermal atau suhu panas yang dirasakan karena arus motor sudah melebihi nilai kemampuan motor. Lalu apa bedanya dengan gawai proteksi MCB yang dipasang sebelumnya? Secara fungsi sebenarnya mempunyai kesamaan yaitu mengamankan arus lebih ke motor. Tetapi secara kecepatan respon dan daerah pengamanan jelas beda. TOL lebih cenderung hanya mengamankan motor saja dari kelebihan arus, sedangkan MCB mengamankan seluruh instalasi menuju motor dari kelebihan arus. Definisi TOL menurut PUIL 2000 adalah sebagai berikut Proteksi beban lebih arus lebih dimaksudkan untuk melindungi motor, danperlengkapan kendali motor, terhadap pemanasan berlebihan sebagai akibat beban lebihatau sebagai akibat motor tak dapat lebih atau arus lebih pada waktu motor beroperasi, bila bertahan cukup lama, akanmengakibatkan kerusakan atau pemanasan yang berbahaya pada motor tersebut. PUIL 2000 Adapun seting arus dari TOL ini sama dengan penentuan seting arus pada gawai proteksi MCB yang sudah dijelaskan diatas, yaitu 150% atau 1,5 s/d 250% atau 2,5 dikalikan I nominal motor sesuai dengan jenis motor yang diinstalasi. Demikianlah artikel tentang Cara Menentukan Spesifikasi Komponen Instalasi Motor Listrik 3 fasa DOL starter. Sebenarnya artikel ini juga bisa berlaku untuk motor dengan pengasutan selama mengikuti literatur tabel dari PUIL yang sudah disertakan dalam artikel diatas. Untuk penentuan spesifikasi instalasi beberapa motor dalam satu sistem instalasi yang lebih luas mudah-mudahan bisa saya bahas diartikel berikutnya. Silahkan dibaca PUIL 2000 secara keseluruhan mengenai bab motor listrik ini agar lebih paham dan bisa menjadi faktor koreksi untuk artikel ini. Saran, masukan ataupun koreksi silahkan meninggalkan jejak di kolom komentar. - PUIL 2000 -
PROGRAMPELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI TEKNISI SISTEM KENDALI MOTOR LISTRIK. KODE PROGRAM PELATIHAN : C.33.14100.01.15. KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN RI DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.51 Lt.6.A Jakarta Selatan. 2015.
Beberapa model dirancang sebagai produk penunjang yang memungkinkan untuk perakitan komponen yang beroperasi menghubungkan atau memtuskan unit motor starter. Gambar 8-3. Motor starter unit dari Telemecanic. Distribusi katalog manufaktur menyajikan sistem interface dan hubunganuntuk sinyal kontrol yang berbeda interface signal descrete. Interface signal analog. Interface temperatur probe. Interface wiring Komponen sistem peripheral otomasi. Interface field bus. 94 Fungsi Koneksi. Fungsi ini mencakup produksi yang dibutuhkan untuk pengawatan dan penyambungan peralatan Blok terminal. Memenuhi standar TEU dan bersetifikasi sebagai persyaratan. Terbuat dari nilon berwarna yang memungkinkan untuk digunakan pada batas temperatur dari -30 + 1000C. Tahan terhadap api yang memenuhi standar NF C 20-455. Teridentifikasi dengan karakter berjalur dan dirancang untuk menyambungkan penghantar dengan luas penampang maksimum 240 mm2. Gambar 8-4. Interface signal semua kebutuhan 95 Batas arus yang besar, dari ampere terendah kontrol,sinyal, rangkaian elektronik dsb sampai ratusan ampere penghubung rangkaian daya. Tetap atau dapat dilepas, single atau multiple pole blok. disekerup, dibaud, dijepit, atau Hubungan menggunakan pegas. Blok untuk fungsi khusus seperti sikring atau komponen elektronik dan sebagainya. Terpasang pada rel, pelat slot bebas atau printedcircuit. Gambar 8-5. Terminal blok. Kabel end. Kabel end memiliki beberapa keuntungan Mudah pengawatannya, terjepit secara otomatis jika sambungan dipasang pada terminal. Sempurna, tahan terhadap getaran. 96 Kawat menjadi tegang, tidak kendor. Menghemat waktu penyambungan. Kabel klip dan duct. Kabel klip dan duct dirancang sebagai saluran kawat yang lapisannya horizontal dan vertikal pada peralatan yang sama. Semua pengawatan pada permukaan depan, sehingga memudahkan pada waktu perbaikan dan perubahan. Terbuat dari PVC dan tidak memiliki bagian logam sehingga tidak terjadi kontak dengan penghantar yang terpasang. Kabel Duct. Ini memiliki alur terbuka pada sisinya dan lubang-lubang dibelakangnya. Dapat dipasang secara vertikal dan horizontal untuk memasang komponen. Dapat dijepit seperti rel omega 35 mm. Kabel duct tersedia beberapa ukuran dan dapat menampung lebih dari 700 kawat ukuran 1,5 mm2. Dapat ditutup dengan penutupnya kedalam alurnya. Label dapat digunakan untuk kabel klip dan duct. 97Gambar 8-6. Kabel sistem otomasi dan distribusi dirangcang untuk dipasang pada chasisatau struktur rangka. Pada bagian ini menguraikan sedikit tentang definisi, carayang bermanfaat atau aturan dan gambar yang harus diperhatikan dalampekerjaan pemasangan. Chasis. Ini terdiri dari sebelum dilakukan pengeboran vertikat tegak lurus, dengan atau tanpa cerukan. Peralatan, tergantung pada sistem pemasangan, antara lain dijepit atau disekerup pada Rel horizontal. Pelat yang beralur. Pelat solid. Kombinasi dari pelat atau rel. 98Tergantung pada ukuran rel atau pelat dan berat peralatan, berikut ini anjuran yang digunakan Rel omega 35 mm. Rel omega 75 mm. Penyaga peralatan sebagai pengganti rel horizontal. Pelat tanpa slot yang dikencangkan dari belakang dengan rel horizontal. Chasis biasanya dipasang pada kabinet manoblok atau kotak. Kerangka. Unit tediri dari satu atau lebih chasis diantaranya bagian samping, belakang, atas dan bawah. Ini dapat juga dipasang bergandengan terhadap kabinet pada bagian atasnya dilengkapi dengan busbar horizontal pada chasis. Peralatan yang terpasang pada pintu atau pelat depan. Suatu pengontrolan atau Peralatan pengontrol dipasang pada pintu panel atau bagian depan lebih dari satu. Untuk mempertahankan ergonomis, harus disusun mengikuti suatu aturan tergantung kepada jenis pengontrolannya. Tata letaknya harus menghitung jumlah komponen yang akandipasang Beberapa komponen terdistribusi pada sumbu horizontal area. Banyak komponen terdistribusi pada semua area. 99Pintu panel dan bagian depan harus mempunyai kekuatan atau komponen didalamnya yang terbatas oleh suatu instalasi. Kedalaman komponen pada pintu harus diperiksa kembali terhadap komponen yang terpasang pada chasis. Termasuk juga berat dari komponen tersebut. Pemasangan Komponen. Peraturan secara umum harus diaplikasikan pada waktu pemasangan dan melakatkan komponen pada panel atau kerangka panel pemasangan harus bisa dilakukan dari depan. Semua komponen selalu terpasang dalam kotak atau kabinet, supaya mudah mengaksesnya jika diinginkan suatu alternatif atau penambahan komponen. Gambar 8-7 dan 8-8 menunjukan beberapa contoh pemasangankomponen. Gambar 8-7. Pemasangan pada rel omega. 100Gambar 8-8. Pemasangan dengan sekerup pada pelat beralur. Pengawatan. Prosedur pekerjaan pengawatan harus dilakukan secara sistematik “dengan menafsirkan diagram rangkaian” menggunakan terminal yang diberi tanda ditunjukan pada diagram rangkaian. Yang mengaplikasikan pengewatan rangkaian daya dan kontrol semua komponen seperti kontaktor, bagaimanapun juga menjadi komplek. Prosedur pengawatan ini akan memudahkan dalam perakitan komponen, dengan catatan bahwa diagram rangkaian Mengeksekusi kecepatan mempersingkat waktu perancangan. Kejelasan mudah meng-ilustrasikan rangkaian kelistrikan. Mudah dimengerti pengawatan tanggap. Pengoperasian efisien mudah dipahami, dipilh, dimodifikasi dan dirawat. Pengawatan dengan diagram rangkaian. Bagaimanapun juga rangkaian daya dan kontrol, teknik pengawatan ditetapkan oleh tanda terminal komponen pada 101diagram rangkaian dan dihubungkan dengan bagian yang relevan sesuai tanda pada komponen/ 6-1 Gambar 8-9. Rangkaian daya untuk 6 -2 102Gambar 8-10. Rangkaian kontrol motor 3 fasa dengan DOL 6-3 Gambar 8-11. Rangkaian daya untuk motor 3fasa dengan start-delta starter. 103Gambar 8-12. Rangkaian kontrol untuk motor 3 fasa dengan start-delta starter. Penomoran kawat dan terminal. Pada panel kontrol, kawat wire digunakan untuk menghubungkan berbagai peralatan listrik. Suatu hal yang sangat penting bahwa peralatan listrik terhubung dengan benar terhadap sumber tegangan dan polaritasnya. Untuk menyakinkan sambungan kawat dengan benar, setiap terminal peralatan listrik diberi nomor. Ini sangat praktis untuk perancangan, pemasangan dan pemeliharaan serta mengidentifikasi peralatan listrik, kawat dan terminal jika terjadi kesalahan trouble shooting. 104Pada panel listrik terminal yang digunakan dihubungkan olehkawat. Pada umumnya, dikelompokan bersama dan disebut“terminal blok”. Dikelompokan berdasarkan masing-masing fungsiyang digunakan atau masing-masing hubungan blok terdiri dari kelompok terminal yang diberinomor terminal blok. Penomoran kawat dan penomoran terminalditunjukkan seperti pada gambar berikut Pada panel kontrol, biasanya satu sisi terminal digunakan untukmenghubungkan peralatan yang ada didalam panel, sedangkansisi yang lainnya digunakan untuk menghubungkan komponenyang ada diluar harus meliputi Nomor kabel. Nomor Kawat atau nomor inti untuk kabel multi inti. Nomor terminal blok. Nomor Terminal yang akan dihubungkan dengan kawat. 105Gambar 8-13. Refrensi Silang. 106Gambar 8-14. Penomoran kawat pada panel PLC. LATIHAN1. Jelaskan keunggulan utama perangkat lunak CAD yang dapat membantu dengan baik dibidang perancangan sistem otomasi. Terpisah dari diagram bangunan, perancang dapat menggunakan perangkat lunak tersebut melalui suatu proyek, dari catatan permintaan pelanggan untuk membantu komisioning dan Jelaskan tiga metoda yang dapat digunakan untuk menentukan semua ukuran peralatan dalam perancangan panel pengendali motor listrik. 1073. Dengan beberapa keunggulan yang diberikan, produk ini diklasifikasikan kedalam empat fungsi yang berbeda tertutup, struktur, distribusi dan terhubung, uraikan keempat fungsi Prosedur pekerjaan pengawatan harus dilakukan secara sistematik “dengan menafsirkan diagram rangkaian” menggunakan terminal yang diberi tanda ditunjukan pada diagram rangkaian. Yang mengaplikasikan pengawatan rangkaian daya dan kontrol semua komponen seperti kontaktor, jelaskan prosedur pengawatan untuk memudahkan dalam perakitan Pada panel kontrol, biasanya satu sisi terminal digunakan untuk menghubungkan peralatan yang ada didalam panel, sedangkan sisi yang lainnya digunakan untuk menghubungkan komponen yang ada diluar panel melalui terminal dengan penomoran, meliputi apa saja pada penomoran tersebut. 108BAB 9 PENGUJIAN PANEL KONTROL DAN TROUBLESHOOTING Indikator Keberhasilan Gangguan yang terjadi pada panel kontrol dilacak dan diuji panel kontrol dengan industri-industri yang mempunyai beban produksi tinggi bila tejadi “downtime” ini merupakan awal suatu gangguan yang menimbulkan kerugian yangbesar persatuan waktu. Oleh karena itu harus ada personil yang mempunyaiketrampilan adalah suatu proses mendeteksi dan mendiagnosa segalakemungkinan yang dapat menyebabkan suatu peralatan produksi tidak dapatberfungsi sebagaimana mestinya. Dari pengalaman dilapangan terbukti, bahwabanyak teknisi yang mampu mengerjakan pengawatan panel secara baik tetapitidak dapat berbuat banyak ketika rangkaian kontrol yang dibuatnya tidakberfungsi karena adanya Keterampilan troubleshooting tidak hanya menyangkut masalah teknis semata tetapijuga mengandung unsur menjadi teknisi troubleshooting yang trampil maka seseorangtroubleshooter harus memiliki persyaratan tertentu antara lain Mempunyai pengertian yang mendalam tentang operasi normal dari peralatan yang sedang dihadapinya dan disamping itu harus pula memiliki pengetahuan lain yang relevan dengan bidang keahliannya, misalnya 109pengetahuan mekanikal, elektrikal dan penggunaan alat ukur listrik. Dan tidak kalah pentingnya adalah Prosedur troubleshooting memang rumit,penuh variasi dan sangat pekerjaan ini dapat menjadi mudah dan sederhana bila dilaksanakansecara sistematik dengan mengikuti prosedur yang berlaku. Prosedur ini akanmembantu teknisi troubleshooter menemukan lokasi gangguan secara tepat 6 tahap pekerjaan yang harus dilakukan oleh seorang troubleshooter padasaat melakukan troubleshooting yaitu 1. Mengenali keluhan atau gangguan yang timbul. 2. Melakukan serangkaian pemeriksaan. 3. Menganalisa hasil pemeriksaan. 4. Menentukan penyebab gangguan dan cara mengatasinya. 5. Memperbaiki kerusakan yang terjadi. 6. Melakukan pengujian testing.Secara umum, rangkaian listrik disini dapat dibedakan menjadi dua bagian Rangkaian Daya Rangkaian KontrolSebaiknya pengecekan pertama dilakukan pada rangkaian daya. Selanjutnya jikapada rangkaian daya bekerja, lakukan pengecekan pada rangkaian pada rangkaian daya Daya yang masuk ke rangkaian dan kesempurnaannya. Periksa kebenaran fungsi dari peralatan proteksi. Periksa kontinuitas kabel secara penglihatan. 110 Periksa adanya tanda terbakar pada pada rangkaian kontrol Pertama daya untuk rangkaian kontrol. Periksa kebenaran fungsi dari relay, timer dan saklar. Periksa kontinuitas kabel secara penglihatan. Periksa sambungan kawat dan terminal rangkaian. Periksa operasi logika sekuense pensaklaran kontaktor. Periksa penyetelan durasi Pengecekan Kontinyuitas tanpa Sumber kontinyuitas seperti tes isolasi sebaiknya dilakukan pada rangkaiantanpa tegangan. Pengetesan/Pengujian rangkaian ini tidak disambungkan dengan sumber tegangan dilakukanuntuk pengecekan kontinyuitas. Dapat dilakukan dengan menggunakan AudioContinuity Tester, seperti yang ditunjukan pada gambar juga, ohmmeter atau mutimeter dapat digunakan untuk pengecekankontinyuitas, seperti yang ditunjukan pada gambar kontinyuitas dilakukan dengan maksud Keutuhan kabel Keutuhan dari bagian-bagian rangkaian listrik. Keutuhan dari sistem pembumian earthing system. Keakuratan pengawatan dari rangkaian daya dan kontrol terhadap 111terminal dengan benar. Perbedaan penghantar aktif dan netral sebelum dihubungkan dengan penghantar. Periksa kesalahan pengawatan antara perbedaan rangkaian daya dengan rangkaian kontrol secara langsung, periksa bagian yang hubung saklar, sikring dan peralatan yang lainnya. Gambar 9-1. Pengecekan kontnyuitas dengan audio tester. 112Gambar 9-2. Pengecekan kontnyuitas dengan Ohmmeter. Pengetesan/Pengujian ini dilakuka tanpa sumber tegangan juga. Tujuannya untukmengecek isolasi kabel atau rangkaian daya. Peralatan yang digunakan untukmengecek isolasi secara utuh adalah Insulation Resistance Tester. Gambar 9-3memperlihatkan rangkaian motor kontrol hubungan circuit braeker, fuse danoverload relay pada rangkaian motor kontrol. 113Gambar 9-3. Tes isolasi dengan Insulation Resistance Pengecekan Kontinyuitas dengan Sumber umum, jika memungkinkan menentukan letak gangguan dilakukandengan tidak menghubungkan sumber tegangan, tetapi pada kondisi tertentu,untuk menentukan kesalahan hanya memungkinkan jika rangkaian seperti ini harus dilakukan dengan hati-hati mengikuti tindakankeselematan. Seperti yang ditunjukan pada gambar 9-4, kontinyuitas peralatanlistrik dapat dicek dengan lampu sebagai pengecek test lamp. Lampu tesdihubungkan antara kedua phasa. Jadi dengan rangkaian penguji ini, pengujiankontinyuitas dapat dilakukan. Dengan tambahan jenis lampu pengujian visual,dapat digunakan untuk pengujian kontinyuitas sederhana. Alternatif lain, 114voltmeter atau multimeter dapat digunakan untuk memeriksa tegangan dankotinyuitas penghantar atau peralatan menguji tegangan tiga phasa, gunakan dua buah lampu yang dihubungkanseri dan jangan menggunakan sebuah lampu. Saat ini, kebanyakan pabrikanpengecekan tegangan dilakukan dengan detail untuk membantu pengujianterintegritas pada bagian tertentu. Jika pengujian tegangan pada titik tertentu,instrumen pengukur harus akurat. Oleh karena itu, perbandingan tegangan padatitik tertentu cukup untuk menggambarkan suatu kesimpulan. Gambar 9-4. Pengecekan kontinyuitas dengan test Pengujian Opsional Pengujian resistansi kabel dengan Megger dan peralatan bantu sistem satu phasa. 115Putuskan hubungan P dan N dari sumber tegangan, sedapat-dapatnya dari ujungyang lainnya. Sekarang rangkaian telah terisolasi, hubung sikatkan P dan Nsesaat. Hubungkan saklar dan peralatan proteksi. Seperti yang ditunjukan padagambar 9-5 terminal motor terbuka, sehingga motor terisolasi dari rangkaianpengujian. Periksa resistansi dengan insulation tester antara netral dan arde. Jikanilai yang ditunjukan kurang dari 1 M berarti ada kesalahan isolasi pada kabelpenghantar atau terminal. Pengujian resistansi kabel dengan Megger dan peralatan bantu sistem tiga hubungan L1, L2 dan L3 dari sumber tegangan, sedapat-dapatnya dariujung yang lainnya. Hubung singkatkan terminal L1, L2 dan L3 circuit breaker dan peralatan proteksi. Seperti yang ditunjukan padagambar 9-4. Terminal motor T1, T2 dan T3 terbuka, sehingga motor terisolasi darirangkaian resistansi dengan insulation tester antara masing-masing penghantar danarde. Jika nilai yang ditunjukan kurang dari 1 M berarti ada kesalahan isolasipada kabel penghantar atau terminal. 116Gambar 9-5. Megger pada sistem satu phasa. 117Gambar 9-6. Megger pada sistem tiga phasa. Pengujian resistansi awal untuk pengujian tahanan isolasi motor, pertama-tama motor harusterisolasi total dari sumber tegangan. Hubungkan megger pada masing-masingpenghantar motor dan arde, seperti yang ditunjukan pada gambar 9-7, untukmemeriksa kumparan stator terhadap akan membantu untuk menentukan kondisi kumparan stator. Secarasederhana, untuk pengujian hubung singkat antara dua kumparan denganmegger pada terminal kumparan stator, seperti yang ditunjukan pada gambar 9- 1188. Jika hasil pembacan rendah dapat diidentifikasi adanya kegagalan isolasi padakumparan motor. Gambar 9-7. Pengujian dengan megger untuk kumparan motor. 119Gambar 9-8. Pengujian dengan megger untuk kumparan motor. Contoh troubleshootingPada uraian diatas, bermacam-macam rangkaian kontrol dasar dan komplekuntuk motor tiga phasa telah dibahas secara adalah contoh troubleshooting rangkaian kontrol. Yaitu rangkaian kontroluntuk motor tiga phasa DOL starter dengan kontak kontrol yang terpeliharaseperti yang diperlihatkan pada gambar mula jalan dan jalan motor diuraikan dibawah ini 1 Motor akan jalan dengan menekan tombol tekan start, tetapi segera berhenti setelah melepas tombol tekan start. 1202 Motor jalan dan berhenti setelah 2 menit tombol tekan start asumsi sikring pada rangkaian utama tidak adalah solusi terhadap permasalahan yang diuraikan diatas 1 Sejak motor jalan dengan menekan tombol tekan start, ini mengindikasikan bahwa kontaktor K1 akan mengendalikan sumber tegangan jika rangkaian sempurna dengan menekan tombol tekan start. Bagaimanapun juga, motor akan segera berhenti saat tombol tekan start dilepas. 2 Pada rangkaian kontrol, secepatnya kontaktor utama terhubung on, kontak NO diparalel dengan kontak tombol tekan start yang harus tertutup dan rangkaian kontrol bekerja saat tombol tekan start ditekan atau relay beban lebih bekerja dan kontak NC troubleshoot, dilakukan berdasarkan langkah-langkah sebagaiberikut 1 Periksa sumber tegangan L1, periksa tegangan antara L1 dan netral N. 2 Periksa sikring rangkaian kontrol F3 dengan multimeter. Jika sikring rangkaian pengendali F3 putus, ganti sikring dan jalankan motor, motor harus jalan jika permasahannya hanya sikring rangkaian kontrol F3 putus. 3 Jika sikring rangkaian kontrol F3 OK, periksa apakah relay beban lebih telah bekerja. Periksa dengan bantuan multimeter. Periksa tegangan antara terminal netral dengan kontak terminal keluaran relay beban lebih, hubungkan tombol tekan stop. Jika relay beban lebih tidak bekerja dan multimeter menunjukan bahwa tegangan antara kedua terminal OK, lanjutkan ke langkah 4. 4 Periksa tegangan pada terminal keluaran tombol tekan stop sampai tombol tekan start. Jika tegangan OK, lanjutkan ke langkah 5. 1215 Jika kedua kontak NO dihubungkan paralel dengan yang lainnya, dan motor akan jalan bila hanya menekan tombol tekan start, ini mengindikasikan bahwa kontak NO kontaktor utama harus tertutup dengan segera kontaktor utama menjadi on. Ini juga mengindikasikan bahwa pengunci kontaktor rangkaian kontrol tidak tertutup. Kawat penghantar dihubungkan paralel dari kontak NO ke kontak NO tombol tekan start memungkinkan tertutup, atau kontak NO kontaktor utama tidak tertutup, penyebabnya adalah kesalahan kontak. Untuk memastikan hal ini, ambil kawat penghantar berisolasi, dan hubung-singkatkan kontak K1, jika motor jalan dapat dipastikan bahwa kesalahan pada kontak NO. Ganti kontak NO kontaktor motor jalan dan berhenti setelah 2 menit, untuk troubleshoot, dilakukanberdasarkan langkah-langkah sebagai berikut 1 Periksa sumber tegangan L1, periksa tegangan antara L1 dan netral N. 2 Periksa sikring rangkaian kontrol F3 dengan multimeter. Jika sikring rangkaian pengendali F3 putus, ganti sikring dan jalankan motor, motor harus jalan jika permasahannya hanya sikring rangkaian pengendali F3 putus. 3 Jika sikring rangkaian kontrol F3 OK, periksa apakah relay beban lebih telah bekerja. Periksa dengan bantuan multimeter. Periksa tegangan antara terminal netral dengan kontak terminal keluaran relay beban lebih, hubungkan tombol tekan stop. Jika relay beban lebih telah bekerja, tidak akan mendapatkan tegangan antara kedua terminal. Reset relay beban lebih dan pastikan bahwa motor tidak berputar karena beban tidak ada tegangan antara kedua terminal, cari kehilangan kontak ataukawat penghantar putus pada kontak berikutnya di rangkaian pengendali. Strategi troubleshooting 122Strategi troubleshooting rangkaian pengendali dan rangkaian logik ladder 1. Disini yang penting gambar rangkaian pengendali, rincian peralatan, keberadaan interkoneksi dan interlok sewaktu troubleshooting rangkaian pengendali. Troubleshooting mesin atau masalah peralatan, sangat baik jika mempunyai “Manufacturer,s Operation dan Maintenance Manual”, juga “Troubleshooting Instructions”.2. Blok diagram interlok dan urutan kontrol operasi peralatan/mesin harus tersedia selama Gambar dan uraian rangkaian daya peralatan atau mesin, peralatan kontrol, kontaktor, timer, counter, safety, dan peralatan proteksi dan sebagainya dibutuhkan untuk alasan Kelayakan pengujian dan instrumen pengukuran dipersyaratkan untuk pengujian rangkaian daya dan pengendali peralatan, atau mesin harus Saklar utama daya OFF pada peralatan/mesin dan saklar pengendali OFF, untuk menghindari sesuatu yang merugikan atau kecelakan sewaktu troubleshooting pada rangkaian pengendali yang disebabkan peralatan bekerja secara Sebagai rangkaian pengendali ada perbedaan dari peralatan terhadap peralatan dan mesin terhadap mesin, ini tidak memungkinkan untuk diformasikan atau strategi dasar untuk troubleshooting pada rangkaian pengendali. Bagaimanapun juga, standar engineering dan praktisi profesi harus diikuti sewaktu troubleshooting rangkaian pengendali. Dokumen umum daftar isian untuk troubleshooting Gambar rangkaian pengendali Manufacturers operations dan maintenance manuals dan troubleshooting instruction Blok diagram interlok dan urutan kontrol operasi peralatan/mesin Gambar dan uraian rangkaian daya peralatan atau mesin Detail peralatan kontrol, kontaktor, timer, counter, safety, dan peralatan proteksi Rangkaian daya peralatan atau mesin. 123F. Dasar rangkaian kontrolDasar rangkaian kontrol digunakan pada berguna untuk starting, stopping,sequencing dan pengaman pengunci otomatis peralatan kontrol dan kontrol terdiri dari relay, kontak relay, kontaktor, timer, konter, dansebagainya. Rangkaian kontrol dapat dikonfigusasikan dengan program padaPLC. Dengan menggunakan perangkat lunak diagram logik ladder, statement list,atau kontrol flowchart, dengan mempresentasikan kondisi logik, berurutan, daninterlok yang diperlukan untuk pengoperasian peralatan atau mesin yang bekerjasecara otomatis memahami letak gangguan pada rangkaian kontrol, untuk itu sangatpenting memahami prinsip kerja dari rangkaian kontrol, seperti yang ditunjukanpada gambar Dasar rangkaian kontrol untuk DOL direct-on-line starterGambar 9-9a menunjukan suatu rangkaian untuk DOL starter motot tiga jala-jala dihubungkan langsung dengan kumparan. Yang manakapasitas motor dapat dijalankan langsung dari jala-jala direct-on-linetergantung pada kapasitas sistem distribusi dan tegangan jatuh selama mulajalan starting. Pada industri yang besar untuk motor 200 kW tidak biasamenggunakan DOL starter secara khusus jika disuplai oleh transformator 1600kVA atau lebih tinggi. Bagaimanapun, jika motor disuplai oleh generatortegangan rendah, DOL starter dirancang dengan memperhatikan tegangan jatuhpada saat Rangkaian Utama 124Gambar 9-9a menunjukan suatu rangkaian dengan sumber tegangan tiga-phasa L1, L2 dan L3, sikring pada rangkaian utama F1, kontaktor utama K1,dan relay proteksi beban lebih F2 untuk motor dapat dijalankan dengan dua metoda sebagai berikut Kontrol kontak sesaat dengan tombol tekan jenis tekan dan lepas. Kontrol kontak terus dengan tombol tekan jenis tekan dan Pengontrol kontak sesaatGambar 9-9b menunjukan rangkaian kontrol sesaat untuk menjalankan danmenghentikan motor tiga-phasa menggunakan DOL starter dengan masing-masing tombol tekan start dan stop S1 dan kontrol terdiri dari relay beban lebih F2 kontak NC, kontak NCtombol tekan stop S0, kontak NO tombol tekan S1 dihubungkan seri dengankumparan kontaktor utama K1. Sumber tegangan untuk rangkaian melaluisikring pengaman F3. 125Gambar 9-9. a Rangkaian utama, b rangkaian kontrol kontak sesaat, c rangkaian kontrol kontak terus.Kumparan kontaktor utama akan mendapatkan phasa pertama L1 melaluirangkaian kontrol jika semua kontak tertutup. Dalam kasus ini, jika tombol tekanstart ditekan, rangkaian kontrol tertutup dan kontaktor utama bekerja. Sepertiyang ditunjukan pada gambar 9-10, kontak NO kontaktor utama dihubungkanparalel dengan tombol tekan kontaktor utama terhubung, melalui pengunci kontak NO K1 yangdihubungkan paralel dengan tombol tekan start setelah terlepas. Kontaktor 126utama tetap on dan motor bekerja sampai tombol tekan stop ditekan atau relaybeban lebih Pengontrol kontak terusGambar 9-9c memperlihatkan rangkaian kontrol untuk menjalankan danmenghentikan motor tiga-phasa menggunakan DOL starter dengan tombol tekanS1. Rangkaian kontrol terdiri dari kontak NC relay beban lebih F2 dan kontakNO saklar togle S, dihubungkan seri dengan kumparan kontaktor tegangan untuk rangkaian menggunakan sikring F3. Gambar 9-10. a Rangkaian utama star-delta, b rangkaian kontrol star- kontaktor utama K1 akan mendapatkan daya jika semua kontaktertutup. Pada kasus ini, jika saklar S ditutup, sehingga rangkaian kontroltertutup dan kontaktor utama K1 bekerja. 127Selama saklar S tetap on, kontaktor utama tetap on dan motor bekerja sampaisaklar S terbuka atau relay beban lebih Pengontrol Bintang-segitiga Star-delta starterRangkaian yang ditunjukan pada gambar 9-10a adalah rangkaian utamabintang segitiga dan gambar 9-10b adalah rangkaian motor pada saat dijalankan arusnya lebih tinggi 500% dari arus bebanpenuh normal pada saat mulai dijalankan. Ini akan menaikan torsi mula jalanlebih tinggi dari keadaan normal, akan menyebabkan kerusakan mekanik. Untukmencegaha ini, dilakukan penurunan tegangan mula jalan. Pengendali bintang-segitiga juga dipakai jika sistem tidak dapat mendukung DOL Starter pada motorkapasitas menggunakan metoda ini arus start akan berkurang 3 kali200% dari 600%. Bagaimanapun juga torsi mula jalan akan berkurang juga 3kali. Oleh sebab itu metoda ini tidak cocok untuk beban dengan momen mula jalan pada pengendali bintang-segitiga, kumparan terhubungdengan konfigurasi bintang oleh K1 dan K2, tegangan berkurang kira-kira 58%.Selanjutnya, kumparan terhubung dengan konfigurasi segitiga oleh K1 dan K3. Prinsip kerja pengontrol bintang-segitiga Kontaktor utama K1 akan bekerja jika sikring rangkaian kontrol F3, sikring F1, dan relay beban lebih F2 normal dan tombol tekan start S1 ditekan. Konfigurasi pengurangan tegangan konfigurasi bintang 128Timer bintang-segitiga K4 mendapatkan daya melalui sikring F3, F1, kontak NC tombol tekan stop S0, dan kontak NO tombol tekan start. Andai kata tombol tekan S1 ditekan, timer K4 dan kontaktor K2 bekerja. Kontaktor K1 mendapatkan daya melalui kontak NC S0, kontak NO S1, kontak NO K2 akan terkunci selama tombol tekan S0 tidak ditekan. Sekarang kontaktor K1 dan kontaktor K2 bekerja, yang akan mengontrol motor pada konfigurasi bintang. Tegangan penuh konfigurasi segitiga Andai kata durasi waktu timer K4 diset timer bintang ke segitiga dengan batas waktu tertentu, kontaktor K3 bekerja dan pada waktu yang sama, kontaktor K2 tidak bekerja. Sekarang, kontaktor K1 dan kontaktor K3 dalam kondisi bekerja, yang akan mengendalikan motor pada konfigurasi segitiga. Jika motor berhenti pada kondisi beban lebih pada konfigurasi bintang atau segitiga, rangkaian kontrol akan selalu menjalankan kembali motor pada konfigurasi bintang, selanjutnya konfigurasi Pengontrol Autotransformator 3 FasaGambar 9-11 menunjukan rangkaian kontrol autotransformator 3 fasa. Rangkaianpengendali jenis ini menggunakan autotransformator yang diaplikasikan untukmengurangi tegangan pada kumparan motor selama mula 3 fasa dihubungkan dengan konfigurasi bintang yangmemberikan arus mula jalan untuk motor. 129Setelah waktu yang ditentukan terpenuhi, tegangan penuh terhubung pada motordengan melewati autotransformator. Prinsip kerja autotransformatorSikring F1 dan relay beban lebih F2 sebagai proteksi rangkaian utama. Begitujuga, rangkaian kontrol ada sikring F3 dan relay beban lebih F2 kontak NC. Konfigurasi pengurangan teganganPada rangkaian ini, kontaktor K5 akan bekerja jika tombol tekan start ditekandan akan tetap mengunci selama tombol tekan stop tidak ditekan atau sikringrangkaian kontrol normal atau motor berbeban K5 bekerja, timer K4 juga mulai bekerja. Setelah itu kontaktor K1bekerja. Kontak kontaktor K1 menutup, kontaktor K2 akan bekerja. Dengandemikian, kontaktor K5, K4, K1, dan K2 kondisinya bekerja pada tahap mula jalan motor melalui autotransformator dengan mengurangitegangan dan konfigurasinya bintang yang disebabkan oleh kontaktor K1 dan K2. 130Gambar 9-11. Rangkaian utama dan kontrol autotransformator untuk motor 3 melewati batas waktu timer K4, kontaktor K1 tidak bekerja. Pada waktuyang bersamaan kontaktor K3 bekerja, ini akan mengakibatkan kontaktor K2tidak akan bekerja dengan tegangan penuh akibat kontaktor K3 dalam kondisibekerja. Jika motor berbeban lebih, rangkaian kontrol harus diperiksa dengandemikian motor bila akan dijalankan kembali konfigurasinya bintang dantegangan diturunkan setelah relay beban lebih diset Rangkaian logik ladder 131Perancangan, pemrograman, pengujian, komisioning, troubleshooting danpemeliharaan kontol logik lebih mudah menggunakan program logik ladder padaPLC dari pada rangkaian dengan pengawatan hard-wired.Mari kita tinjau program logik ladder untuk jenis rangkaian kontrol DOL starteruntuk motor tiga-phasa seperti yang ditunjukan pada gambar 7-1a.Untuk motor tiga fasa dengan DOL starter, berdasarkan sinyal input dan outputdikonfigurasikan pada PLC. Input digital Pengontrol tegangan ON dan sikring OK normaly open Beban lebih motor F2 normaly close Tombol tekan stop S0 normaly close Tombol tekan start S1 normaly open Kontak utama umpan-balik normaly open Output digital Kontak utama on Instruksi progam logik ladder untuk rangkaian kontrol DOL starter dengan mempertahankan kontak kontrol ditunjukan pada gambar 9-4. Catatan Kontak tombol tekan start tertutup sebagai tombol tekan yang ditekan sesaat. Input akan on „kontrol on‟, jika tegangan jala-jala ada dan sikring tidak putus. 132 Kontak NC relay beban lebih akan memberikan input „beban lebih on selama relay tidak beroperasi. Input „stop‟ dari tombol tekan stop kontak NC akan on selamanya selama tombol tekan stop tidak ditekan. Kontak utama „on‟ akan menjaga kumparan output utama on selama tombol tekan stop tidak ditekan atau relay beban lebih bekerja. Bermacam-macam input untuk rangkaian kontrol pada PLC dengan bantuan „lampu indikator‟ dapat dipasang pada panel motor starter sebagai tambahan tombol tekan start dan stop. Alarm tersebut dapat menbantu jika terjadi kesalahan. Berdasarkan alarm dapat dikonfogurasikan menggunakan input yang telah tersedia pada PLC. Output PLC dapat digunakan untuk mengendalikan lampu indikator alarm. Gambar 9-12. Program logik ladder DOL starter dan kasus DOL starter untuk motor tiga-phasa, berdasarkan alarm dapatdikonfigurasikan indikasi kesalahan 133 Indikasi alarm – lampu 1 Pengontrol tegangan OFF Indikasi alarm – lampu 2 Motor berbeban lebih Indikasi alarm – lampu 3 Kontaktor utama terjadi Rangkaian pembalik Reversing circuitDengan merubah arah kedua phasa dari motor induksi tiga phasa. Ini akanmerubah arah putaran motor. Untuk melakukan pembalikan, dua jenis rangkaiankontrol diuraikan sebagai berikut Rangkaian jenis jog for/rev/off menggunakan saklar selektor Merubah dua penghantar pada motor induksi tiga phasa akan menyebabkan arah putaran terbalik. Rangkaian pembalik tiga phasa ditunjukan pada rangkaian utama gambar 9-13 yang memperlihatkan dua kontaktor K1 dan K2 forward dan reverse, masing-masing. Saklar selektor adalah jenis pengembali dengan per posisi off ditengah. Kontaktor K1 bekerja jika saklar selektor diputar pada posisi forward. Kontaktor K1 akan menghubungkan sumber tegangan L1, L2 dan L3 pada penghantar motor U, V dan W dengan urutan phasa yang sama. Ini akan menyebabkan motor berputar dengan arah forward. Saklar selektor diposisikan pada posisi reverse kontaktor K2 bekerja. Kontaktor K2 menghubungkan sumber tegangan L1 ke W, L2 ke V dan L3 ke U merubah urutan phasa L1 dan L2. Ini akan menyebabkan motor berputar dengan arah reverse. Saklar selektor diposisikan pada posisi off motor akan berhenti. Rangkaian jenis latch for/rev/off menggunakan saklar selektor Rangkaian ini telah dibahas sebelumnya pada rangkaian forward/reverse jenis jog. Rangkaiannya seperti yang ditunjukan pada gambar 9-14 adalah jenis latch, pengendali forward/reverse. 134Jika tombol tekan forward ditekan kontaktor K1 akan bekerja. Ini akanmenghubungkan sumber tegangan tiga phasa ke motor dengan urutanphasa yang sama menyebabkan putaran motor arahnya K1 akan tetap bekerja karena dikunci oleh kontak NO K1. Motorakan tetap berputar dengan arah forward selama tombol tekanstop/reverse ditekan atau proteksi beban lebih bekerja atau sikring tombol tekan reverse ditekan kontaktor K2 akan bekerja secarabersamaan kontaktor K1 tidak bekerja. Ini akan menghubungkan sumbertegangan tiga phasa ke motor dengan urutan phasa yang berbedamenyebabkan putaran motor arahnya K2 akan tetap bekerja karena dikunci oleh kontak NO K2. Motorakan tetap berputar dengan arah forward selama tombol tekanstop/reverse ditekan atau proteksi beban lebih bekerja atau sikring tekan stop tidak perlu ditekan sebelum arah putaran berubah. 135Gambar 9-13. Rangkaian fwd/rev/stop jenis jog menggunaka saklar selektor. 136Gambar 9-14 Rangkaian fwd/rev/stop jenis latch menggunakan tombol tekan. Plug stop dan rangkaian anti-plug Untuk menghentikan putaran motor, caranya adalah dengan memutuskan sumber tegangan dan membiarkan motor sampai berhenti. Walaupun demikian, beberapa aplikasi motor harus diberhentikan secara cepat atau pada posisi yang diingikan dengan pengereman. Ini direalisasikan dengan menggunakan pengereman rangkaian listrik. Memanfaatkan kumparan motor untuk menghasilkan torsi perlambatan. Energi kinetik rotor dan beban akan menghilangkan torsi pada rotor motor. 137Berdasarkan uraian diatas pengereman listrik terdapat dua jenis pengereman yang berbedaan sebagai berikut Plugging Dynamic breaking Plugging Untuk merealisasikan perintah ini, saklar atau kontak yang digunakan untuk meyakinkan status motor. Tergantung pada putaran dan kecepatan motor, prubahan status saklar dari NO ke NC. Saklar ini disebut saklar kecersipatan-nol zero-speed switch atau plugging switch. Saklar kecepatan-nol untuk mencegah putaran balik motor sebelum berhenti. Saklar kecepatan-nol secara fisik dipasang pada poros mesin, sebagai penghambat motor. Saklar kecepatan berputar, gaya sentrifugal yang menyebakan kontak saklar membuka atau menutup, tergantung pada rancangan penggunaannya. Masing-masing saklar kecepatan-nol mempunyai batas operasi kecepatan, yang akan menyebabkan saklar kontak. Contoh, 10 – 100 rpm. Skema pengendali seperti yang ditunjukan pada gambar 9-14 metoda penghambat motor yang akan berhenti dari hanya satu arak putaran. Jika tombol tekan start forward ditekan, kontaktor K1 bekerja. Oleh sebab itu, motor berputar dengan arah forward. Kontaktor K1 dikunci melalui kontak pengunci, 138Selama motor berputar dengan arah forward, kontak NC F zero switchrangkaian terbuka pada kontaktor K2. Jika tombol tekan stop ditekankontaktor K1 tidak bekerja. Ini akan mengembalikan kontaktor K2 bekerjasebab kontak forward on saklar kecepatan juga kondisinya reverse bekerja, motor dihambat. Motor mulai mengurangikecepatan dengan cepat sesuai dengan keadaan saklar kecepatan,dimana titik kontaknya terbuka dan kontaktor K2 tidak digunakan, hanya untuk menghentikan motor, menggunakanoperasi penghambatan plugging. Ini tidak digunakan untuk membalikarah putaran motor. Kebanyakan mesin membutuhkan motor yangputarannya dapat dibalik. Kebanyakan mesin ukuran kecil tidak kenadampak oleh putaran balik motor, sebelum berhenti Gambar 7-14. Rangkaian penghambat untuk motor tiga-phasa. 139Ini tidak dibenarkan pada peralatan dengan ukuran besar. Hentakan torsi balik diaplikasikan jika motor ukuran besar dibalik putarannya tanpa mnegurangi kecepatan bisa merusak motor. Pengendali mesin dan secara ekstrim dengan arus yang tinggi bisa mempengaruhi sistem distribusi. Menghambat motor lebih dari lima kali waktu yang butuhkan pada saat motor di-start tidak terbatas. Anti-plugging Proteksi anti-plugging diperlukan, jika motor yang mempunyai momen inersia besar dengan tiba-tiba dihubungkan, pada arah reverse, dimana motor masih berputar dengan arah forward. Proteksi anti-plugging diaplikasikan untuk mencegah torsi balik, selama kecepatan motor berkurang sesuaai dengan nilainya. Rangkaian anti- plugging seperti yang ditunjukan pada gambar 9-16, motor dapat berbalik putaran tetapi tidak terjadi penghambatan plugging. Jika tombol tekan forward ditekan kontaktor K1 bekerja yang akan mengakibatkan motor berputar dengan arah forward. Motor akan berputar terus karena dikunci oleh kontaktor K1. Dengan kontak NC F kontak zero-switch speed reverse, kontaktor K2 terbuka, yang mengakibatkan motor berputar forward. 140Gambar 9-16 Rangkaian anti-plugging untuk motor tiga tombol tekan stop ditekan kontaktor K1 tidak bekerja, demikian juga dengankontak pengunci K1 terbuka, yang menyebabkan motor berputar lambat. Jikatombol tekan reverse ditekan kontaktor K2 tidak akan bekerja, selama selamakontak F kontak zero-switch speed menutup kembali jika kecepatan dibawahpenyetelan saklar.Dengan demikian, jika motor mendekati kecepatan nol, rangkaian reverse dapatbekerja. Selanjutnya motor berputar dengan arah reverse. 1416. Pengendali motor dua-kecepatanKadang-kadang untuk menjalankan peralatan dibutuhkan dua kecepatan yangberbeda. Ini biasanya diperlukan pada aplikasi tertentu di industri, sepertikecepatan motor pengaduk, ventilasi pompa, proses kontrol terpadu. Khususnyapada pengontrolan terpadu, dimana komponen yang digunakan padapengontrolan terpadu digabungkan, komponen yang digunakan tersebutdigabung dengan komponen yang digunakan secara cepat dan yang digunakan ini akurat. Untuk merealisasikan ini,dipergunakan pada motor rangkaian pengendali motor dua-kecepatan ditunjukkan pada gambar 7-16,secara kelistrikan kumparan motor dibagi dua. Rangkaian kontrolmenghubungkan kumparan motor pada konvigurasi yang berbeda yangmenyebabkan perubahan kecepatan dari suatu kecepatan tertentu ke yanglainnya. Masing-masing kumparan dapat menyalurkan daya motor padakecepatan tertentu. Gambar 9-17. Jenis rangkaian pengendali untuk motor dua-kecepatan. 142Seperti yang ditunjukan pada gambar 7-17, dua kontaktor disertakan untukkecepatan rendah dan tinggi. Kedua kontaktor tersebut secara kelistrikan tidakboleh bekerja bersamaan. Untuk memproteksinya dipisahkan oleh masing-masing proteksi beban lebih. 143
Untuklebih jelasnya bisa membaca di artikel Cara membaca Nameplate Motor Listrik Berikut Contoh namepalte motor listrik Gambar 1. Nameplate Motor Listrik Spesifikasi motor dari nameplate nya : Tegangan = 400 V / 690 V Arus Listrik = 29A / 17 A (In = 29 A) Daya P = 15 Kw Sambuangan = ∆ / Y Indeks Proteksi =54
penjelasan simbol / gambar komponen listrik nan digunakan untuk menggambar rangkaian kontrol bismillahirrohmanirrohim pastinya sobat sering mengintai suatu gambar rangkaian kelistrikan yang mejelaskan tentang kendali motor listrik 3 fasa. Lebih lagi sobat yang senang membaca pembahasan-pembahasan yang saya buat diblog ini. biasanya, para teknisi suka membuat skema atau gambar rangkaian kelistrikan dengan huruf angka-tanda baca dan kode-kode tertentu sehingga sulit dipahami maka dari itu khalayak awam apalagi orang yang tidak nikah sparing kelistrikan. Hanya, sebetulnya, dengan dibuatnya skema perantaraan serta simbol tertentu justru bertambah mudah dipahami bikin nan telah paham maksud mulai sejak bunyi bahasa tersebut. Dan, itu nan menjadi motovasi pangkat saya supaya sesegera mungkin membuat pembahasan ini. Karena mentah saya sadari, bahwa tidak boleh jadi para pemula yang mau berlatih mewujudkan buram rangkaian dapat langsung paham dengan pamrih dan tujuan bentuk dibuat. Misalnya bagan ini Apakah sobat kritis dengan rangkaian diatas? Pasti sebagian akan paham, dan sebagian pula tidak responsif. Kognisi seseorang yang hanya boleh dibedakan berlandaskan kerjinan belajarnya. Sangkutan diatas ialah riuk satu hubungan yang saya bakal. Yaitu rangkaian gembong listrik 3 fasa dua sisi putaran. Oleh karena itu, lega kesempatan bisa jadi ini, saya akan coba membincangkan mengenai penjelasan simbol / kode susuk komponen kelistrikan yang digunakan buat menulis korespondensi kekuasaan motor setrum 3 fasa supaya sobat dapat dan boleh dengan mudah membaca rangka dan menerapkannnya langsung pada kompoonen aslinya. Rangkaian tenaga Pelopor 1 MCB Kerjakan mcb saya rasa tidak perlu penjelasan yang lebih, karena memang layak mudah menganalisa dan memahami maksud tulang beragangan diatas. 2 Kontaktor Magnet Kontaktor magnet adalah alat yang digunakan sebagai saklar semi otomatis karena bergerak menggunakan koil energi listrik. Plong perkariban tenaga KM di simbolkan seperti ini Kerangka diatas adalah rajah kontaktor magnet plong rangkaian tenaga. maksudnya adalah afiliasi ini yaitu kancah dimana kabel 3 fasa RST mengalir. Jadi diperlukan kontak NO seutuhnya. Biasanya gayutan tersebut bernomor 1-2 3-4 5-6 bagaikan kontak utama. Atau puas beberapa jenis kontaktor, kontak terdepan bernomor 123456 maujud lebih ki akbar. 3 Thermal Overload Relay TOR / overload yakni peranti nan digunakan untuk pengaman bagasi kian. Overload umumnya disimpan didepan kontaktor magnet untuk menuju induk bala elektrik 3 fasa. Pada rangkaian tenaga, overload disimbolkan seperti Biasanya, pada gambar nikah tenaga jerak antara KM dan Overload disimpan berjauhan, padahal nyatanya Overload memang disetting bagi bersebelahan plong KM minus terserah kabel penghubung diantara keduanya. Mudah tidak… Saya rasa bikin rangkaian Tenaga cukup mudah dipahami. Penjelasan pertautan Kontrol 1 Push Botton Push botton merupakan alat yang digunakan laksana saklar penghubung. Yaitu ketika kita mengimpitkan push botton maka kontak hubung didalamnya akan berubah, dan mengaktifkan atau mematikan koneksi pengaturan. Ketika kita mendedahkan tekanan kita, maka kontak hubung tersebut akan kembali lagi puas posisi semula. Push botton terbagi 3 yaitu push botton NO, push botton NC dan Double Push botton dan ketiganya selalu digunakan bakal rangkaian yuridiksi. Pada rangkian PB di simbol seperti plong gambar dibawah 2 Kontaktor magnet Untuk rangkaian Dominasi atau pernah kendali, Kontaktor magnet bisa juga disimbolkan dengan Koil K Koil ini bertugas buat mengaltifkan kontaktor magnet sehingga kontaktor besi berani dapat menyangkal kontak NO menjadi NC dan Kontak NC menjadi NO. fon koil kontaktor besi sembrani diatas juga dapat digunakan untuk relay, maupun koil lainnya, maka berbunga itu, biasanya koil A1 dan A2 diatas doyan ditambah keterangan dengan sebutan K1, K2 atau R1 R2 bakal relay disamping simbol Koil tersebut. 3 Timer Delay Relay Timer delay rrlay TDR bertugas cak bagi meniadakan perhubungan NO dan NC pada Timer berdasarkan masa nan mutakadim disetel disetting. Gambar paling kiri adalah bentuk koil dari timer yang digunakan kerjakan rangkaian kontrol, koil puas Timer bernomor 2 dan 7. Untuk memasangnya perhatikan gambar tengah, gambar tengah yakni perhubungan hubung timer. Namun, ranah sekadar, TDR dilengkapi dengan Socket sehingga sobat lampau hubungkan dengan nomor yang sesuai dengan socket TDR. 4 Thermal Overload relay Dalam kekeluargaan kendali, overload disimbolkan seperti ini Warna kabel sengaja dibedakan kendati sobat lebih memahami posisinya. Mudah bukan… NO dan NC rangkaian menurut saya, ini adalah episode paling runyam untuk dipahami, tapi mana tahu akan mudah dipahami oleh sobat karena saya yakin sobat lebih cerdas dari pada saya nan masih banyak kekurangan ini. Gambar diatas adalah gambar / simbol gapura NO dan NC privat sebuah pergaulan kekangan. Baik NO NC dari kontaktor magnet, relay, overload, timer, push botton, dan lain-lain, simbolnya seperti ini. Habis bagaimana cara membedakannya? Biasanya terdapat tulisan atau keterangan pada gambar supaya lebih mudah dipahami. Misalnya K1 kerjakan kontaktor 1, R1 untuk relay1, T2 bakal timer 2 dan enggak-lain. Tulangtulangan diatas menerangkan sebuah pengunci. Coba perhatikan rencana sebeluh kidal, jarak antara K1 dan PS1 sangatlah erat. Sementara jikalau dirangcang, sebetulnya jarak antara PS1 push botton 1 dan sangkutan NO K1 kontaktor besi sembrani 1 jauh. Seperti halnya pada gambar simulasi sebelah kanan. Hal inilah yang mendasari dibuatnya rangkaian kekangan. Yaitu buat mempermudah pembacaan dan pemahaman untuk tujuaan apakah kombinasi ini dibuat. Karena jika digambarkan dengan kerangka dan kabel aslinya akan lampau langka dibaca dan dipahami. Contoh kedua lega gambar Timer dibawah.. Bagaimana? Mudah bukan? Demikian pembahasan tentang penjelasan simbol ini, seyogiannya boleh bermnafaat dan dapat kontributif masalah sobat. Harap abolisi bila cak semau keselahan, jika ada akuisisi atau saran, silahkan tulis doang langsung dikomentar seyogiannya bisa sedarun dibaca oleh pembaca tidak.
CaraMembaca Gambar Kerja Instalasi Listrik. Kali ini akan dijelaskan bagaimana memahami gambar kerja dalam instalasi listrik yang biasanya di gunakan dalam pembangunan rumah gedung maupun villa, hampir setiap bangunan yang terlihat bagus pasti menggunakan gambar kerja seperti contoh gambar diatas. Pada diagram gambar diatas dapat kita lihat
Wiring diagram adalah suatu skema yang menjelaskan tentang hubungan antara satu komponen dengan komponen lainnya secara detail. Jadi diagram ini akan menghubungkan semua komponen pada rangkaian instalasi listrik tertentu. Wiring diagram ini digunakan untuk merencanakan suatu instalasi tertentu misalkan wiring diagram untuk instalasi listrik rumah, wiring diagram untuk instalasi motor di Industri, wiring diagram untuk panel listrik dan lain Wiring Diagram1. Menghilangkan kesalahan pada pemasangan suatu instalasiSebelum melakukan instalasi listrik rumah, teknisi harus menggambar wiring diagram terlebih dahulu agar penempatan dan penyambungan semua komponen seperti lampu, saklar dan stop kontak tidak mengalami Menunjang perencanaan komponen yang digunakanKetika kita menggambar suatu wiring diagram, maka kita secara tidak langsung juga mendata semua komponen yang digunakan pada instalasi Mempermudah memperbaiki suatu instalasiApabila terdapat wiring diagram pada suatu instalasi, maka penempatan semua komponen juga sudah diketahui, oleh karena itu hal tersebut sangat membantu dalam hal perbaikan atau maintance suatu instalasi Wiring DiagramAgar kita lebih mudah memahaminya berikut adalah beberapa contoh Wiring Diagram sebagai berikut Wiring Diagram Singgle LineDiagram Satu Garis ini menjelaskan tentang hubungan antar komponen dan sambungan kabel pada setiap komponen instalasi listrik rumah dan gedung. Terlihat pada gambar bahwa terdapat dua komponen yang dihubungkan yaitu Lampu dan Gambar Diatas Jadi terlihat pada gambar bahwa terdapat beberapa simbol yaitu akan dijelaskan oleh gambar dibawah ini !!!Wiring Diagram Rangkaian DOL Direct On Line Pada Motor Rangkaian DOL ini merupakan suatu rangkaian instalasi motor dan paling sederhana diantara rangkaian instalasi motor lainnya. Seperti terlihat pada gambar, rangkaian ini hanya terdapat tombol start dan stop. Ketika tombol start ditekan maka motor akan menyala dan ketika tombol stop diteka maka motor akan mati. Rangkaian ini hanya membutuhkan satu kontaktor, dua buah push button dan satu motor Diagram PHB Panel Hubung Bagi Instalasi RumahDiagram PHB ini merupakan suatu diagram yang menjelaskan tentang pembagian beban pada instalasi listrik rumah dan gedung. Seperti terlihat pada gambar bahwa diagram PHB ini membagi beban rumah menjadi dua kelompok. Pada diagram PHB ini juga menjelaskan tentang kapasitas MCB yang digunakan pada setiap jalur. Selain itu diagram ini juga menjelaskan ukuran dan daya hantar maksimal kabel yang Diagram Instalasi Listrik RumahSinggle line diagram merupakan suatu diagram yang digunakan untuk menjelaskan suatu instalasi penerangan yang terdiri dari lampu, saklar dan stop kontak. Disebut singgle line diagram karena diagram ini hanya terdiri dari satu terlihat pada gambar diagram singgle line instalasi rumah ini menjelaskan secara detail instalasi rumah seperti Ukuran rumah, pada gambar yaitu 18 x 8 meterUkuran setiap ruangan pada rumah tersebutJumlah ruanganSemua komponen yang digunakan, yaitu ada 10 lampu, 7 saklar dan 2 stop kontakPengkabelan semua komponen pada rumahDan lain lain
uybPs37. 4jsg0b54aw.pages.dev/8024jsg0b54aw.pages.dev/6234jsg0b54aw.pages.dev/1524jsg0b54aw.pages.dev/8674jsg0b54aw.pages.dev/3634jsg0b54aw.pages.dev/514jsg0b54aw.pages.dev/784jsg0b54aw.pages.dev/4714jsg0b54aw.pages.dev/6694jsg0b54aw.pages.dev/8744jsg0b54aw.pages.dev/6594jsg0b54aw.pages.dev/4074jsg0b54aw.pages.dev/9674jsg0b54aw.pages.dev/5464jsg0b54aw.pages.dev/164
cara membaca gambar instalasi motor listrik